Penyebab sembelit atau konstipasi berbeda pada anak dan orang tua. Sembelit pada anak-anak disebabkan oleh konsumsi susu atau takut menggunakan toilet, sementara orang tua disebabkan oleh kurang serat dan terlalu lama duduk.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
5 Agt 2022
Konstipasi dapat menyerang siapa saja
Table of Content
Sembelit adalah kondisi saat Anda kesulitan buang air besar. Seseorang dikatakan mengalami sembelit atau konstipasi apabila frekuensi buang air besarnya kurang dari tiga kali seminggu.
Advertisement
Sesekali mengalami konstipasi adalah hal yang umum. Namun, pada beberapa orang, kondisi ini bisa bertahan hingga beberapa minggu atau bahkan lebih, hingga mengganggu aktivitas hariannya.
Selain frekuensi yang kurang, sembelit juga biasanya ditandai dengan tinja yang keras dan kering, muncul rasa nyeri saat mengejan, dan perut masih terasa penuh sehabis buang air besar.
Sembelit disebabkan oleh berbagai faktor. Ada beberapa hal yang bisa memicu terjadinya konstipasi, antara lain:
Pada konstipasi yang terjadi secara kronis atau terus-menerus, penyebabnya mungkin bisa lebih serius. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkannya antara lain:
Sistem pencernaan manusia sebenarnya dapat bekerja dengan sangat efisien. Dalam waktu beberapa jam, sistem pencernaan dapat menyerap nutrisi dari asupan yang Anda makan dan minum, memproses nutrisi tersebut masuk ke dalam aliran darah, dan yang tidak diserap akan dibuang.
Bahan sisa tersebut melewati sekitar 6 meter usus sebelum akhirnya disimpan sementara di usus besar, di mana kandungan air akan dikeluarkan. Residunya akan diekskresikan melalui usus dalam satu atau dua hari.
Proses pengeluaran sisa makanan berupa kotoran ini akan bergantung pada pola makan, usia, dan aktivitas harian Anda. Biasanya, pola buang air besar tiap orang berbeda, hal ini dapat berarti tiga kali sehari hingga tiga per minggu.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa jika residu makanan yang menjadi feses tersimpan lama di usus besar, maka akan semakin sulit tinja untuk keluar karena sudah terlalu keras akibat air yang terlalu banyak terserap. Hal inilah yang menyebabkan sembelit atau konstipasi.
Kotoran yang normal seharusnya tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak. Normalnya, Anda seharusnya tidak kesulitan saat mengeluarkannya.
BACA JUGA: 12 Minuman Pelancar BAB yang Efektif dan Aman
Penyebab terjadinya sembelit atau konstipasi pada anak terutama bayi, berbeda dengan orang dewasa. Untuk itu, Anda juga perlu memperhatikannya lebih rinci agar lebih waspada ketika kondisi ini menimpa si Kecil.
Rutinitas buang air besar seseorang cenderung bervariasi tergantung pada usia, pola makan, dan aktivitas fisik. Bayi yang diberi susu botol misalnya, cenderung memiliki kotoran yang lebih keras dan sering mengalami sembelit dibandingkan bayi yang diberi ASI.
Selain itu, sebagian anak juga mengalami sembelit karena terlalu sering menahan buang air besar di sekolah. Begitu pula dengan balita yang sering sembelit selama toilet training karena tidak mau atau takut untuk menggunakan toilet.
Anak-anak juga dapat mengalami sembelit karena mengonsumsi makanan tertentu, seperti produk susu.
BACA JUGA: 8 Cara Mengatasi BAB Keras Secara Alami dan Medis
Apa saja tanda sembelit pada orang dewasa maupun anak-anak? Bagi orang yang mengalami konstipasi, Anda mungkin akan mengalami salah satu atau beberapa gejala penyakit sembelit berikut ini:
Jika Anda mengalami ciri-ciri sembelit di atas, tidak ada salahnya mengubah pola hidup dengan lebih banyak minum air putih, konsumsi buah dan sayur, dan aktif berolahraga.
Anda juga bisa minum obat pencahar, suplemen serat, atau obat lain untuk mengatasi sembelit yang dijual di apotek. Jika tak kunjung hilang dalam beberapa hari, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga
Setelah mengetahui penyebab sembelit baik pada orang dewasa maupun anak-anak, Anda diharapkan dapat lebih waspada dan bisa menghindarinya. Pastikan menjalani gaya hidup yang sehat dengan makan cukup serat dan minum banyak air putih.
Selain itu, jangan menahan jika memang hasrat ingin buang air besar sudah muncul. Jika konsitpasi tak kunjung reda setelah berminggu-minggu atau bahkan bulan, segera periksakan kondisi Anda ke dokter terdekat untuk memastikan penyebab dan mendapatkan perawatan yang paling sesuai.
Anda juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Aby Rachman
Referensi
Artikel Terkait
Vitamin untuk anak yang susah buang air besar, di antaranya vitamin C, vitamin B9, hingga vitamin D. Selain mengonsumsi banyak serat, langkah ini bisa menjadi pelengkap dari penanganan sembelit pada buah hati.
12 Apr 2022
Ada berbagai gejala kanker usus besar yang patut untuk dicermati, terutama pada masalah pencernaan. Kanker usus besar dapat menimbulkan gejala seperti diare, sembelit, feses berair, dan perdarahan di feses. Pasiennya juga akan mengalami penurunan berat badan yang tidak biasanya.
7 Sep 2020
Penyebab sembelit atau susah buang air besar (BAB) perlu Anda waspadai sebagai langkah pencegahan. Sembelit bisa terjadi karena kekurangan asupan serat, hingga gejala penyakit serius.
12 Apr 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved