logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

10 Penyebab Sakit Tenggorokan, Merokok Salah Satunya

open-summary

Penyebab sakit tenggorokan bisa bermacam-macam, dari infeksi virus dan bakteri hingga penyakit tertentu. Karena itu, penting untuk mengetahui pemicunya agar bisa diobati dengan benar.


close-summary

9 Jul 2020

| Lenny Tan

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Kebiasaan merokok bisa menjadi slaah satu penyebab sakit tenggorokan

Salah satu penyebab sakit tenggorokan adalah kebiasaan merokok

Table of Content

  • Apa saja penyebab sakit tenggorokan?
  • Cara mengobati sakit tenggorokan

Penyebab sakit tenggorokan bisa saja penyakit ringan seperti influenza. Namun gangguan medis yang lebih serius mungkin pula ditandai dengan keluhan ini.

Advertisement

Supaya bisa ditangani dengan benar, Anda perlu mengetahui penyebab nyeri pada tenggorokan terlebih dahulu. Dengan ini, pengobatan yang akurat dapat dilakukan.

Apa saja penyebab sakit tenggorokan?

Sakit tenggorokan bisa dipicu oleh beragam hal, dari penyakit hingga kebiasaan. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Pilek dan flu

Infeksi virus merupakan pemicu di balik pilek dan flu. Kedua penyakit ini termasuk penyebab sakit tenggorokan yang paling umum.

Selain tenggorokan yang nyeri dan kering, pilek dan flu (influenza) juga bisa ditandai oleh hidung mampet atau beringus (meler), sering bersin, demam, badan pegal-pegal, sakit kepala, dan batuk. Namun keluhan-keluhan ini biasanya akan membaik atau sembuh dalam 1-2 hari, sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Selain pilek dan influenza, infeksi virus lain juga bisa menjadi penyebab sakit tenggorokan. Contohnya, mononucleosis, cacar air, gondongan, campak, hingga croup (batuk menggonggong).

Pilek dan flu bisa menjadi penyebab sakit tenggorokan
Pilek dan flu dapat muncul dengan gejala hidung meler dan sakit tenggorokan

2. Infeksi bakteri

Bakteri yang paling sering menyebabkan sakit tenggorokan adalah streptokokus, khsusunya streptokokus kelompok A.

Nyeri tenggorokan akibat infeksi bakteri kerap berlangsung lebih lama daripada flu. Gejalanya bisa berupa sakit tenggorokan yang tiba-tiba muncul, nyeri saat menelan, demam, tidak nafsu makan, serta amandel yang tampak memerah ketika diperiksa.

Infeksi bakteri streptokokus perlu penanganan dari dokter. Pasalnya, Anda mungkin membutuhkan konsumsi obat antibiotik untuk membunuh bakteri pemicunya.

Dengan pengobatan dari dokter, infeksi streptokokus umumnya akan sembuh dalam waktu 10 hari. Namun bila dibiarkan, penyakit ini dapat berujung pada komplikasi serius. Contohnya, demam rematik yang dapat memengaruhi kesehatan katup jantung.

3. Alergi

Gejala alergi muncul ketika sistem kekebalan bereaksi terhadap alergen (pemicu alergi) yang masuk ke tubuh Anda. Mulai dari debu, serbuk sari, hingga tungau.

Reaksi alergi bisa berupa mata berair, hidung mampet, bersin, serta sakit tenggorokan. Ingus yang menumpuk dan tak bisa keluar juga dapat mengalir ke tenggorokan bagian belakang (postnasal drip) sehingga memicu iritasi di tenggorokan.

4. Radang amandel (tonsilitis)

Radang amandel juga bisa menjadi salah satu penyebab sakit tenggorokan. Kondisi ini terjadi karena infeksi virus maupun bakteri.

Sakit tenggorokan pada penderita tonsilitis umumnya akan terasa parah. Penderita pun bisa mengalami demam, suara serak, bau mulut, sakit saat menelan, serta leher yang bengkak. Pembengkakan pada leher ini disebabkan oleh kelenjar getah bening yang membesar karena adanya infeksi.

Alergi serbuk sari bisa ditandai dengan sakit tenggorokan
Sakit tenggorokan bisa menjadi salah satu gejala alergi serbuk sari

5. Cedera

Cedera pada tenggorokan bisa disebabkan oleh berbagai hal. Contohnya, pernah tersedak atau mengalami luka tusuk di leher.

6. Laringitis

Iritasi atau peradangan pada kotak atau pita suara (laringitis) pun dapat menjadi penyebab sakit tenggorokan. Misalnya karena profesi yang menuntut Anda untuk sering berteriak (seperti instruktur militer) atau terlalu lama bernyanyi.

Namun kondisi laringitis biasa akan sembuh sendiri dalam waktu satu hingga dua minggu, dengan syarat penderita mengistirahatkan kotak dan pita suaranya serta mematuhi semua petunjuk dari dokter.

7. GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi ketika asam lambung kembali naik ke kerongkongan (esofagus). Karena itu, kondisi ini juga disebut penyakit asam lambung naik.

Asam lambung yang naik ke kerongkongan akan memicu iritasi yang kemudian menyebabkan heartburn (sensasi panas seperti terbakar di dada) serta sakit tenggorokan.

8. Kebiasaan tertentu

Asap rokok termasuk salah satu alergen yang bisa memicu nyeri di tenggorokan, baik pada perokok aktif maupun perokok pasif. Ketika dihirup, paparan asap ini akan menyebabkan iritasi yang berujung pada sakit tenggorokan.

Di samping asap rokok, beberapa senyawa kimia juga bisa memicu iritasi di tenggorokan. Contohnya, kabut asap, polusi udara, dan uap dari produk-produk pembersih rumah tangga ketika digunakan.

Kebiasaan lain yang Anda miliki pun dapat berujung pada sakit tenggorokan. Misalnya pada orang yang hobi menyantap makanan pedas, keras, serta panas.

Paparan asap rokok bisa menjadi salah satu penyebab sakit tenggorokan
Paparan asap rokok pada perokok aktif dan pasif bisa memicu sakit tenggorokan

9. Laryngeopharyngeal reflux

Laryngeopharyngeal reflux adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan dan mengiritasi pita suara. Kondisi ini biasanya dialami oleh para pengidap maag, GERD, dan penyakit lain yang berkaitan dengan peningkatan asam lambung.

Gejala laryngeopharyngeal reflux dapat berupa tenggorokan terasa pahit, rasa tidak nyaman di tenggorokan, keinginan untuk berdeham, sensasi terbakar di tenggorokan.

10. Kanker

Meski jarang, keberadaan kanker pun bisa menjadi penyebab sakit tenggorokan. Mulai dari kanker tenggorokan, kanker lidah, hingga kanker laring.

Selain nyeri di tenggorokan, gejala kanker tersebut bisa meliputi susah menelan, suara serak, benjolan di leher, darah pada dahak dan ludah, serta napas yang berbunyi.

Dengan mengetahui penyebab-penyebab sakit tenggorokan tersebut, Anda diharap lebih waspada dan tidak mengobati kondisi ini secara sembarangan. Pengobatan yang tepat akan memperlanjar proses penyembuhan.

Baca Juga

  • Kulit Melepuh dan Mengelupas Bisa Saja Berkaitan dengan Alergi Antibiotik
  • Mengenal Penyebab Mimisan pada Orang Dewasa
  • Mengenal Penyebab dan Cara Menghilangkan Gatal Alergi

Cara mengobati sakit tenggorokan

Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus umumnya bisa sembuh sendiri tanpa penanganan medis. Anda dapat melakukan langkah-langkah sederhana ini di rumah:

  • Beristirahat yang cukup.
  • Minum banyak cairan. Bila bosan dengan air putih, Anda bisa minum teh campur lemon atau sup hangat.
  • Berkumur dengan air garam hangat. Anda cukup mencampurkan ½ atau 1 sendok makan garam ke dalam segelas air hangat. Namun jangan meminta anak-anak untuk berkumur karena mereka bisa saja tersedak.
  • Mengonsumsi makanan lunak, misalnya bubur.
  • Berhenti merokok, atau menghindari paparan asap rokok.
  • Mengurangi frekuensi berbicara.
  • Menggunakan alat pelembap ruangan (humidifier).
  • Makan es krim untuk menyejukkan tenggorokan. Sensasi dingin ini bisa mengurangi rasa sakit pada tenggorokan.
  • Mengisap permen pelega tenggorokan (lozenges). Tapi langkah ini sebaiknya hanya untuk penderita yang sudah remaja atau dewasa karena anak-anak memiliki risiko tersedak.
Memakai humidifier dapat mengurangi sakit tenggorokan
Alat humidifier dapat melembapkan udara sehingga mengurangi sakit tenggorokan

Apabila tenggorokan tidak kunjung membaik dengan penanganan mandiri tersebut, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Khususnya jika Anda mengalami:

  • Sakit tenggorokan yang terus berlangsung selama tujuh hari
  • Sakit tenggorokan yang sangat parah
  • Susah menelan
  • Nyeri saat bernapas
  • Kesulitan bernapas
  • Demam dengan suhu 38º C atau lebih
  • Nyeri sendi
  • Darah pada dahak
  • Leher kaku
  • Telinga yang sakit
  • Sulit membuka mulut

Bisa saja penyakit lain yang menjadi penyebab sakit tenggorokan Anda. Sebagai contoh, infeksi bakteri akan membutuhkan pengobatan dengan antibiotik agar bisa sembuh. Sementara alergi hanya bisa ditangani dengan menghindari alergen yag memicu reaksi alergi tersebut.

Konsultasi ke dokter akan memunginkan Anda untuk mengetahui penyebab sakit tenggorokan dengan akurat. Dengan ini, pengobatan pun dapat dilakukan secara tepat guna.

Advertisement

alergipileksakit tenggorokanradang amandelinfluenza

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved