Salah satu bagian tubuh dengan cakupan gerakan terluas sekaligus leluasa adalah pundak. Sayangnya, sakit pundak dan leher juga termasuk yang paling sering terjadi. Penyebab sakit pundak beragam, menyebabkan seseorang tak bisa bergerak leluasa hingga merasakan nyeri yang mengganggu aktivitas.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
5 Agt 2020
Olahraga berlebihan bisa menjadi faktor sakit pundak dan leher
Table of Content
Salah satu bagian tubuh dengan cakupan gerakan terluas sekaligus leluasa adalah pundak. Sayangnya, sakit pundak dan leher juga termasuk yang paling sering terjadi. Penyebab sakit pundak beragam, menyebabkan seseorang tak bisa bergerak leluasa hingga merasakan nyeri yang mengganggu aktivitas.
Advertisement
Di pundak, ada tiga tulang utama yaitu humerus (lengan atas), klavikula (selangka), dan tulang pundak (shoulder blade). Selain itu, ada dua persendian utama yaitu acromioclavicular antara skapula (belikat) dan klavikula (selangka), dan satu lagi yaitu glenohumeral yaitu persendian berbentuk seperti bola.
Pundak memiliki persendian dengan mobilitas paling tinggi. Dengan adanya persendian ini, pundak bisa bergerak ke depan maupun ke belakang. Bahkan, gerakan memutar dan menjauh dari tubuh juga berpusat dari persendian ini.
Ada banyak penyebab sakit pundak, di antaranya:
Ketika seseorang mengalami sakit pundak dan leher, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh demi mendapatkan diagnosis pasti. Dokter dapat menganjurkan pemindaian rontgen, ultrasonografi (USG) atau MRI untuk melihat lebih detil kondisi pundak.
Selain itu, dokter juga akan menanyakan beberapa hal seperti:
Jika sakit pundak dan leher disertai dengan demam atau ketidakmampuan menggerakkan bahu, jangan tunda konsultasi dengan dokter. Selain itu, apabila sakit pundak terjadi tiba-tiba tanpa ada pemicu jelas seperti cedera, itu bisa jadi tanda terjadinya serangan jantung.
Umumnya, orang yang mengalami serangan jantung juga merasa kesulitan bernapas, dada sesak, keringat berlebih, serta rasa sakit yang menyebar ke rahang dan leher.
Baca Juga
Penanganan untuk sakit pundak dan leher bergantung pada seberapa parah dan penyebab sakit pundak. Beberapa pilihan cara mengatasinya adalah:
Sakit pundak ringan bisa diatasi sendiri di rumah dengan memberikan kompres es batu selama 15-20 menit dan diulang 3 kali dalam sehari. Jangan lupa beri lapisan kain atau handuk agar kompres es tidak menyebabkan iritasi pada kulit.
Untuk pengobatan sendiri di rumah, obat nonsteroid pencegah inflamasi bisa dibeli tanpa resep dokter. Jika atas resep dokter, umumnya akan diberikan resep yang serupa atau corticosteroid. Cara mengonsumsinya bisa lewat oral atau suntik ke pundak.
Dokter juga bisa menyarankan pasien memakai sling atau shoulder immobilizer apabila aktivitas dapat memperburuk kondisi sakit pundak dan leher. Biasanya, sling ini harus dipakai selama beberapa waktu sampai kondisinya membaik.
Operasi juga bisa menjadi langkah yang diambil apabila dirasa perlu. Biasanya, ini berkaitan dengan cedera yang cukup parah. Apabila seseorang melewati prosedur operasi pundak, ikuti instruksi pascaoperasi dengan seksama.
Semua opsi penanganan sakit pundak dan leher bisa didiskusikan dengan dokter. Apabila penyebab sakit pundak adalah masalah medis lainnya, dokter umumnya akan menyarankan pengobatan penyakit itu untuk meredakan gejala seperti nyeri pundak
Baca Juga
Apabila sakit pundak dan leher berkaitan dengan cedera saat berolahraga, pastikan untuk melakukan pemanasan sebelum berolahraga, yaitu agar otot dan persendian lebih siap. Cara ini bisa mencegah terjadinya sakit pundak dan leher akibat aktivitas fisik berintensitas tinggi.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Sering buang air kecil tapi tidak sakit dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari gaya hidup hingga kondisi medis tertentu. Kondisi ini bisa mengganggu rutinitas Anda sehari-hari.
20 Agt 2023
Ketika Anda main game dan merasa mual dibarengi pusing, bisa jadi itu adalah kondisi motion sickness. Ada baiknya mengetahui gejala serta cara pengobatannya, untuk menghindari hal-hal tak diinginkan.
1 Nov 2019
Diagnosis banding biasanya dilakukan dokter apabila gejala suatu penyakit terlalu umum atau mirip dengan penyakit lain. Dengan diagnosis banding, dokter akan mengecek kemungkinan gangguan yang terjadi pada tubuh Anda.
16 Jul 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved