Sakit perut setelah melahirkan dapat terjadi pada sebagian ibu. Kondisi ini ternyata bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari kontraksi rahim hingga luka caesar.
1 Okt 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
perut sakit setelah melahirkan bisa menimbulkan ketidaknyamanan
Table of Content
Sakit perut setelah melahirkan dapat terjadi pada sebagian ibu. Rasa sakit ini umumnya merupakan tanda tubuh akan kembali normal setelah kehamilan. Kondisi ini juga biasanya tidak berbahaya, tetapi bisa menimbulkan ketidaknyamanan.
Advertisement
Sakit perut yang dirasakan dapat berkisar antara ringan hingga berat dan biasanya terjadi untuk sementara waktu. Perut sakit setelah melahirkan dapat disebabkan karena beberapa kondisi yang berbeda. Lantas, apa saja?
Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan perut bagian bawah sering sakit setelah melahirkan:
Ibu dapat mengalami kontraksi rahim setelah melahirkan karena rahim mulai mengecil untuk kembali ke ukuran semula. Kondisi ini bisa menyebabkan kram di area perut yang disebut afterpains.
Rahim umumnya membutuhkan waktu hingga 6 minggu untuk benar-benar kembali. Kebanyakan wanita merasakan sakit yang paling berat pada minggu pertama setelah melahirkan.
Dikutip dari Family Doctor, nyeri tersebut bisa terasa seperti kram saat menstruasi, tetapi bisa lebih menyakitkan ketika menyusui bayi karena adanya rangsangan pelepasan hormon oksitosin yang memicu rahim berkontraksi.
Meski begitu, ibu yang melahirkan anak pertama biasanya merasakan nyeri yang lebih ringan karena otot rahimnya lebih kuat. Berbeda dengan ibu yang telah melahirkan lebih dari satu kali, di mana kekuatan otot rahimnya sudah berkurang.
Ibu juga bisa mengalami sembelit setelah melahirkan. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit perut karena BAB yang menyakitkan, mengejan berlebihan, serta sulitnya mengeluarkan feses yang keras dan kering sehingga pengosongan perut tidak sempurna.
Sembelit setelah proses persalinan umumnya disebabkan oleh kurang serat, perubahan hormon, stres, wasir, robekan pada vagina, nyeri pada area episiotomi, atau tidak adanya aktivitas fisik.
Obat-obatan tertentu, seperti anestesi atau opioid yang digunakan untuk nyeri pascapersalinan, juga bisa memicu konstipasi. Akan tetapi, kondisi ini umumnya berlangsung dalam waktu yang singkat.
Setelah melahirkan lewat operasi caesar, Anda dapat mengalami sakit perut pada area sayatan dan luka dalam. Kondisi ini umumnya terjadi beberapa hari pertama pascapersalinan saat proses penyembuhan berlangsung.
Selain itu, bekas jahitan caesar bisa robek dalam beberapa kasus langka. Kondisi ini juga dapat menyebabkan nyeri perut yang disertai pendarahan. Jika ini terjadi, tentunya ibu harus segera mendapat penanganan medis.
Baca juga: Waspadai, Ini Penyakit Setelah Melahirkan Normal yang Mungkin Terjadi
Sakit perut bagian bawah setelah melahirkan dapat diatasi dengan mengobati penyebabnya. Berikut adalah tindakan penanganan yang bisa dilakukan.
Anda dapat meredakan afterpains dengan meletakkan kompres hangat ke perut. Anda bisa mengisi botol dengan air hangat atau handuk yang direndam air hangat untuk kemudian di letakkan di atas perut secara perlahan.
Anda juga bisa menggunakan pad atau bantal panas yang dijual di apotek untuk mengatasi kram perut. Sembari mengompres perut, lakukan teknik pernapasan yang teratur sehingga tubuh menjadi lebih rileks dan kram dapat mereda.
Untuk mengatasi sembelit pascamelahirkan, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan, di antaranya:
Jika Anda tidak juga BAB selama berhari-hari atau mengalami buang air kram perut, periksakan diri ke dokter. Dokter akan merekomendasikan suplemen serat, pelunak feses, atau obat pencahar agar BAB bisa lancar.
Baca juga: Perawatan Setelah Melahirkan untuk Mempercepat Masa Penyembuhan
Hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi nyeri luka caesar adalah beristirahat dengan cukup, melakukan tirah baring, dan hindari memberi tekanan yang banyak pada perut.
Hindari mengangkat beban yang lebih berat dari tubuh bayi karena bisa membuat perut semakin nyeri. Selama pemulihan pascacaesar, Anda juga dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter.
Baca Juga
Adapun obat sakit perut setelah melahirkan yang aman dikonsumsi adalah ibuprofen atau obat antiradang non steroid lainnya atas izin dokter. Obat pereda nyeri tersebut dapat mengatasi rasa sakit akibat kram perut setelah melahirkan.
Namun, jika nyeri yang Anda rasakan sangat parah, terus-menerus, semakin memburuk, atau disertai gejala lain seperti timbul kemerahan di sekitar luka bekas operasi caesar, demam, perdarahan hebat, mual dan muntah, sebaiknya Anda hubungi dokter. Kondisi tersebut dapat mengindikasikan komplikasi yang berbahaya.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar perut sakit setelah melahirkan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Virus zika adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan bayi lahir dengan kepala yang lebih kecil dari rata-rata ukuran kepala bayi normal dan dapat menyebabkan cacat otak yang berat. Penyebab virus zika adalah gigitan nyamuk aedes dan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi, tanpa menggunakan kondom.
Pantangan diare dapat dihindari agar gejalanya tidak kian menyiksa. Makanan pedas, tinggi lemak, alkohol, dan kafein merupakan hal yang perlu Anda hindari.
Persalinan spontan bukan istilah yang asing ketika kita berbicara seputar melahirkan. Ini adalah metode persalinan lewat vagina yang paling sederhana, bahkan tanpa perlu bantuan medis apapun.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved