Penyebab sakit perut saat haid antara lain perubahan hormon, endometriosis, radang panggul, fibroid rahim, adenomiosis, stenosis serviks, dan penggunaan IUD tembaga. Cara mengatasi sakit perut saat haid antara lain banyak minum air putih, kompres perut dengan handuk hangat, dan minum obat pereda nyeri.
3.09
(184)
31 Mei 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penyebab sakit perut saat haid ada beragam dari yang normal hingga penyakit
Table of Content
Sakit perut saat haid sebenarnya adalah hal yang normal, terutama jika Anda merasakannya pada hari-hari pertama menstruasi. Jika rasa sakit yang muncul tidak parah, maka biasanya akan hilang dengan sendirinya tanpa perlu minum obat. Sebaliknya, jika nyeri itu membuat Anda sampai tidak bisa beraktivitas, Anda sebaiknya waspada atau bahkan wajib memeriksakan diri ke dokter.
Advertisement
Sakit perut saat haid, yang juga dikenal sebagai dismenore, biasanya terjadi 1-2 hari sebelum menstruasi hingga hari kedua setelah darah keluar dari vagina. Area yang terasa nyeri biasanya adalah perut bagian bawah, dan bisa juga disertai gejala lain, seperti mual, muntah, pusing, diare, dan pandangan berkunang-kunang.
Dismenore yang terjadi karena kondisi normal menstruasi disebut sebagai dismenore primer, sementara nyeri haid yang disebabkan oleh penyakit masuk ke dalam dismenore sekunder. Dengan mengidentifikasi penyebab sakit perut saat haid, Anda bisa tahu cara menghilangkan sakit perut saat haid yang paling tepat sesuai kondisi.
Sakit perut yang terjadi saat haid umumnya adalah dismenore primer. Namun pada beberapa wanita, kondisi ini juga bisa menandakan adanya gangguan di area reproduksi. Berikut ini beberapa penyebab sakit perut saat haid yang penting untuk diketahui:
Penyebab utama sakit perut saat haid adalah aktifnya hormon prostaglandin yang memicu kontraksi pada rahim. Kontraksi ini biasanya terjadi 1-3 hari sebelum menstruasi dan puncaknya akan dirasakan sehari setelah haid lalu mereda dengan sendirinya pada hari kedua dan ketiga.
Nyeri haid yang disebabkan oleh perubahan hormon ini masuk sebagai kelompok dismenore primer. Selain nyeri, berikut ini beberapa gejala yang biasanya akan dirasakan wanita saat mengalami dismenore primer:
Premenstrual syndrome (PMS) merupakan kondisi yang awam diderita oleh wanita 1-2 minggu sebelum menstruasi. Kondisi ini terjadi karena adanya perubahan hormon yang drastis di dalam sistem reproduksi. Namun, PMS biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah darah menstruasi keluar.
Endometriosis adalah kondisi medis di mana sel-sel dari lapisan rahim yang mirip endometrium tumbuh di bagian lain tubuh selain di rahim, biasanya tumbuh pada tuba falopi, ovarium, kandung kemih, dan jaringan lain yang melapisi panggul. Pada kondisi yang lebih parah, sel-sel tersebut juga bisa tumbuh di usus, hati, paru-paru, bahkan otak.
Peradangan panggul (pelvic inflammatory disease atau PID) merupakan penyebab nyeri haid yang berbentuk infeksi pada rahim, tuba falopi, atau ovarium yang biasanya disebabkan oleh bakteri dari penyakit menular seksual yang tak kunjung diobati.
Adanya peradangan di lokasi tersebut dapat memicu produksi prostaglandin yang berlebihan sehingga nyeri haid pun akan semakin terasa.
Fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim dan dapat menekan rahim sehingga memicu munculnya rasa sakit perut saat haid. Fibroid ini membuat otot rahim harus bekerja secara ekstra untuk mengeluarkan gumpalan darah ketika proses menstruasi terjadi. Akibatnya, perdarahan haid menjadi banyak dan nyerinya semakin parah.
Adenomiosis adalah penyakit langka yang ditandai dengan tumbuhnya jaringan endometrium di dinding otot rahim. Selain menjadi penyebab nyeri haid, adenomosis juga dapat membuat menstruasi lebih berat atau lebih panjang.
Stenosis serviks adalah kondisi yang ditandai dengan ukuran leher rahim (serviks) yang terlalu kecil dan sempit, sehingga darah menstruasi tidak bisa keluar dengan lancar. Hal ini menyebabkan rahim tertekan dan menimbulkan sakit perut saat haid.
IUD berlapis tembaga merupakan salah satu alat kontrasepsi yang cukup umum digunakan. Pada beberapa wanita, penggunaan kontrasepsi ini memicu darah menstruasi keluar lebih banyak dan rasa nyeri haid meningkat, terutama saat baru dipasang.
Namun ingat juga, jika Anda sudah menggunakan IUD jenis ini bertahun-tahun lamanya dan baru muncul rasa nyeri haid yang tidak lazim, bisa jadi ada kondisi medis lain yang menjadi penyebab nyeri haidnya.
Baca Juga: Makanan Pereda Nyeri Haid yang Baik Dikonsumsi
Beberapa wanita yang sering mengalami nyeri haid biasanya memiliki beberapa faktor risiko atau kondisi, seperti:
Ada beberapa cara mengatasi sakit perut saat haid yang bisa Anda coba, seperti:
Cobalah mengonsumsi lebih banyak air putih dari biasanya. Biasakan minum 6-8 gelas air per hari, terutama selama menstruasi. Jika bosan dengan rasanya, Anda bisa menambahkan beberapa daun mint atau irisan lemon.
Tidak hanya itu, mengurangi asupan harian dari garam, alkohol, kafein, dan gula juga sangat membantu meringankan rasa sakit ketika haid
Anda bisa menempelkan bantal pemanas, bungkus (kain) yang hangat, atau botol air hangat pada perut Anda yang kram. Hal tersebut sangat membantu menghilangkan kram menstruasi karena tekanan yang dihasilkan dari sesuatu yang hangat dapat membantu otot rileks.
Memenuhi kebutuhan vitamin harian, seperti vitamin D, B6, B1, E, omega 3, kalsium, dan magnesium juga diketahui dapat membantu meringankan rasa sakit perut saat haid.
Vitamin D misalnya, terbukti dapat mengurangi produksi prostaglandin. Oleh karena itu, para wanita yang mengonsumsi vitamin D jarang atau lebih sedikit mengonsumsi obat penghilang rasa sakit penyebab nyeri haid.
Anda bisa memenuhi kebutuhan vitamin tersebut secara alami dari makanan sehat ataupun dengan mengonsumsi suplemen.
Cara mengatasi sakit perut saat haid lain yang dapat Anda lakukan yaitu olahraga ringan yang melibatkan perut, seperti yoga.
Ketika melakukannya, ambil napas dalam-dalam sambil berbaring telentang dengan lutut ditekuk, lakukan dengan rutin ketika Anda sedang merasa nyeri haid. Yoga adalah jenis olahraga yang cocok untuk meredakan nyeri haid jenis dismenore primer.
Mandi air hangat bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit dan mengendurkan otot yang tegang. Anda bisa menambahkan sabun busa atau minyak esensial wangi yang akan menambahkan efek relaksasi pada badan Anda.
Bila pertolongan pertama di atas tidak juga meredakan nyeri haid, Anda dapat mengonsumsi obat sakit perut saat haid berupa obat antiperadangan nonsteroid, seperti ibuprofen atau paracetamol. Selain meringankan sakit, obat ini juga mengurangi produksi hormon prostaglandin di dalam rahim dan meminimalisir rasa kram di perut Anda.
Obat jenis ini dapat dikonsumsi selama beberapa hari hingga sakit perut saat haid mereda. Selain minum obat, Anda juga sebaiknya memperbanyak istirahat dan menghindari rokok serta alkohol. Jika konsumsi obat sakit perut saat haid ini tidak juga menyembuhkan gejala Anda, periksakan diri ke dokter.
Apabila sakit perut saat haid semakin intens atau disertai demam. Anda juga sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter kandungan bila baru merasakan nyeri haid tidak tertahankan pada usia di atas 25 tahun, atau merasakan nyeri perut saat tidak menstruasi.
Baca Juga
Sakit perut saat haid adalah hal yang normal terjadi pada wanita dan biasanya akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun jika kondisi ini tak kunjung reda atau nyeri yang dirasakan sampai menghambat Anda melakukan aktivitas sehari-hari, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Anda juga bisa bertanya lebih lanjut seputar nyeri haid maupun gangguan di sistem reproduksi lainnya pada dokter lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi SehatQ. Download secara gratis di Playstore dan App Store.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Sakit perut tidak harus selalu diatasi dengan obat dokter. Ada banyak pilihan makanan dan obat alami sebagai cara untuk mengatasi sakit perut di rumah.
Penyebab darah menstruasi mengalir lebih deras dari normal antara lain hormon yang tidak seimbang, tumor jinak, KB IUD, hingga PCOS.
Perbedaan PMS dan haid adalah PMS terjadi sebelum haid dan pada masa tersebut, belum ada darah yang keluar dari vagina. Namun, gejala keduanya hampir mirip, seperti kembung dan kram perut.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Pany
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved