Kurang minum dan hipoglikemia adalah beberapa penyebab sakit kepala saat berpuasa. Tak harus membatalkan puasa, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi sakit kepala sekaligus mencegahnya.
11 Apr 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Salah satu penyebab sakit kepala saat puasa adalah dehidrasi
Table of Content
Beberapa orang yang berpuasa di bulan Ramadan ada yang mengalami sakit kepala sepanjang hari. Apakah Anda salah satunya? Mengapa kondisi tersebut dapat terjadi? Simak penjelasan selengkapnya mengenai penyebab sakit kepala saat puasa dan cara mengatasinya agar ibadah puasa Anda tetap lancar.
Advertisement
Sakit kepala saat puasamerupakan salah satu jenis kondisi kesehatan yang umum terjadi sehingga Anda tidak perlu khawatir. Biasanya kondisi ini dapat terjadi di hari-hari awal puasa atau mungkin selama puasa Ramadan berlangsung.
Padahal, jika dilakukan dengan benar, manfaat puasa justru baik bagi kesehatan.
Mengutip dari Current Pain and Headache Reports, sakit kepala saat puasa umumnya terjadi di bagian depan dengan sakit yang tidak berdenyut. Intensitas sakit kepala yang dirasakan umumnya ringan atau sedang. Tak hanya sakit, kliyengan saat puasa juga mungkin saja terjadi.
Ada beberapa penyebab seseorang sakit kepala saat berpuasa. Mengetahui penyebabnya membantu Anda menemukan cara tepat untuk mengatasinya.
Salah satu penyebab sering sakit kepala ketika puasa adalah dehidrasi atau kekurangan asupan cairan dalam tubuh.
Tubuh kita terdiri dari sekitar 60% air. Setiap harinya, sekitar 2-3 liter cairan tubuh akan dikeluarkan melalui urine, keringat, dan napas. Hal ini juga tetap berlangsung saat Anda berpuasa.
Itu sebabnya, jika Anda tidak mengonsumsi cukup cairan saat sahur dan berbuka puasa, Anda berisiko mengalami dehidrasi yang menyebabkan sakit kepala.
Dehidrasi menyebabkan volume otak sedikit menyusut dan terjadi perubahan elektrolit. Akibatnya, selaput otak mengirimkan sinyal rasa sakit ke seluruh bagian kepala.
Selain sakit kepala, gejala dehidrasi dapat meliputi, rasa lemas, otot kram, sulit berkonsentrasi, urine berwarna gelap atau pekat, hingga kulit kering.
Puasa mewajibkan Anda untuk tidak makan dan minum dalam waktu yang cukup lama dibandingkan hari-hari biasanya. Nah, selain kurang cairan, tidak makan dalam waktu lama juga jadi salah satu penyebab sakit kepala saat berpuasa.
Umumnya, sakit kepala saat puasa muncul setidaknya 16 jam setelah berpuasa dan akan hilang dalam tiga hari setelah mengonsumsi makanan. Sakit kepala yang dirasakan umumnya lebih ke sakit kepala tegang, ketimbang migrain. Namun, orang yang migrain mungkin saja mengalami sakit kepala sebelah.
Semakin lama Anda tidak makan, semakin besar pula risiko Anda untuk mengalami sakit kepala saat puasa. Itu sebabnya, penting bagi Anda untuk tidak melewatkan sahur saat puasa.
Puasa tanpa sahur berarti Anda makan terakhir beberapa jam setelah berbuka. Hal ini membuat Anda jadi tidak makan dalam waktu yang lebih lama dan berisiko sakit kepala atau kliyengan saat puasa.
Selanjutnya, penyebab sakit kepala sebelah kiri ataupun kanan saat berpuasa adalah hipoglikemia. Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar glukosa (gula) darah dalam tubuh terlalu rendah.
Makanan utama otak adalah gula. Saat kadar gula dalam darah rendah, otak akan kehilangan sumber energi utama dan terjadilah sakit kepala.
Pada saat bulan puasa, Anda lebih berisiko mengalami hipoglikemia ketika tidak makan dalam waktu lama. Terlebih jika Anda memiliki diabetes dan memutuskan berpuasa.
Itu sebabnya, makan makanan bergizi dan berserat tinggi saat sahur dapat membantu kadar gula darah saat berpuasa tetap stabil.
Konsumsi makanan dan minuman tinggi gula saat sahur akan membuat glukosa darah dalam tubuh meningkat cepat. Namun, kondisi ini juga akan diikuti oleh penurunan kadar gula darah (hipoglikemia) yang cepat pula.
Naik turunnya kadar gula darah ini juga dapat memengaruhi berbagai organ tubuh, tak terkecuali otak. Hal inilah yang kemudian membuat seseorang mengalami sakit kepala saat puasa.
Pada saat bulan Ramadan, Anda mungkin mengalami perubahan pola tidur lantaran harus bangun di seperempat malam menjelang subuh untuk menyiapkan menu makan sahur.
Akibatnya, Anda mungkin jadi kurang tidur atau mengalami perubahan jam biologis tubuh. Kondisi tersebut yang berisiko menyebabkan sakit kepala saat puasa.
Sebuah hasil studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Missouri State University membuktikan bahwa kurang tidur ternyata dapat meningkatkan hormon jenis tertentu pada otak. Hormon tersebut bisa memicu reaksi saraf yang menyebabkan timbulnya sakit kepala.
Apakah Anda seorang pecandu kafein sehari-harinya? Jika Anda sebelumnya tidak bisa melewatkan hari tanpa secangkir kopi, mungkin penyebab sakit kepala yang Anda alami adalah gejala putus kafein.
Asupan kafein yang Anda konsumsi sehari-hari menyebabkan pembuluh darah di otak menyempit sehingga memperlambat aliran darah. Ketika berpuasa, Anda tentu tidak bisa minum kopi sebanyak biasanya atau bahkan tidak dapat meminumnya sama sekali.
Alhasil, pengurangan atau penghentian asupan kafein tersebut memungkinkan pembuluh darah terbuka dan meningkatkan aliran darah ke otak. Perubahan aliran darah secara tiba-tiba inilah dapat menyebabkan sakit kepala saat puasa.
Gejala dan tingkat keparahannya bisa berbeda-beda tergantung pada seberapa sering Anda mengonsumsi minuman berkafein.
Beberapa gejala kekurangan asupan kafein adalah sakit kepala, merasa lemas, mual, cemas, gelisah, perubahan suasana hati (mood), hingga sulit berkonsentrasi.
Baca Juga
Meski umumnya tidak membahayakan, kepala sakit saat puasa tentu sangat mengganggu aktivitas Anda saat berpuasa. Akan tetapi, tak perlu khawatir.
Berikut adalah beberapa cara mengatasi sakit kepala saat puasa yang bisa Anda coba.
Salah satu cara mengatasi sakit kepala saat puasa adalah dengan pijat wajah dan kepala. Langkah ini dapat membantu meringankan rasa nyeri.
Anda bisa membuat gerakan melingkar dengan jari, mulai dari kedua tulang pipi kemudian perlahan geser jari ke semakin ke atas, tepatnya di area pelipis. Selanjutnya, lakukan pijatan ke bagian tengah dahi.
Cara menghilangkan sakit kepala saat puasa berikutnya adalah dengan mengompres dingin kepala Anda.
Caranya, siapkan es batu dan bungkus dengan kain atau handuk yang bersih. Tempelkan kompres dingin tersebut pada bagian kepala yang sakit. Kompres dingin diyakini dapat membantu meredakan peradangan saraf atau pembuluh darah dalam otak.
Melakukan teknik relaksasi, seperti yoga atau meditasi, dapat membantu meringankan sakit kepala yang Anda alami ketika berpuasa.
Anda tak perlu khawatir karena sakit kepala saat berpuasa dapat dicegah. Ada beberapa cara mencegah sakit kepala yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
Apabila sakit kepala saat semakin parah dan tidak tertahankan, alangkah baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya. Dokter akan memberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan penyebab sakit kepala yang Anda alami.
Gunakan layanan chat dokter online di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk konsultasi medis yang lebih mudah dan cepat. Download aplikasi SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kepala terasa berat jangan disepelekan karena bisa jadi ada berbagai macam kondisi yang bisa menyebabkannya, mulai dari otot tegang atau masalah kesehatan serius. Bagaimana mengatasinya?
Posisi tidur yang tepat saat sakit kepala bisa membuat Anda tidur lebih nyenyak dan mengurangi gejala migrain atau mual. Penggunaan bantal yang nyaman juga bisa mengurangi gejala sakit kepala.
BPPV jadi salah satu penyebab vertigo mendadak. Pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi vertigo antara lain dengan memejamkan mata pertama kali.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved