Sakit kepala pada wanita sebagian besar disebabkan karena fluktuasi hormon. Biasanya pusing kepala terjadi saat menstruasi, menopause, maupun selama masa kehamilan.
2023-03-21 03:43:11
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Hormon estrogen dan progesteron dikaitkan dengan wanita sering pusing kepala
Table of Content
Sakit kepala dapat disebabkan oleh banyak faktor, termasuk genetis maupun dipicu oleh pola makan. Namun, penyebab sakit kepala pada wanita bisa juga dipicu oleh kadar hormon yang berfluktuasi.
Advertisement
Kadar hormon berubah selama siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause. Selain itu, fluktuasi hormon juga dipengaruhi oleh kontrasepsi oral dan terapi penggantian hormon.
Hormon estrogen dan progesteron dikaitkan dengan wanita sering pusing kepala. Estrogen mengontrol zat kimia di otak yang memengaruhi sensasi rasa sakit. Memiliki kadar estrogen yang stabil dapat mengurangi sakit kepala, sementara kadar estrogen yang turun atau berubah dapat memperburuk sakit kepala.
Meskipun perubahan kadar hormon dapat memengaruhi sakit kepala, namun hal ini tidak sepenuhnya bergantung pada hormon.
Kadar hormon berubah juga disebabkan karena:
Kadar estrogen dan progesteron turun ke tingkat terendah sesaat sebelum menstruasi.
Kadar estrogen meningkat selama kehamilan. Bagi banyak wanita, sakit kepala hormonal hilang selama kehamilan. Namun, beberapa wanita mengalami migrain pertama selama awal kehamilan dan kemudian berkurang setelah trimester pertama. Setelah melahirkan, kadar estrogen turun dengan cepat.
Fluktuasi kadar hormon pada perimenopause (menjelang menopause) menyebabkan wanita lebih sering mengalami sakit kepala. Sekitar dua pertiga wanita yang mengalami migrain mengatakan gejala mereka mereda saat mencapai menopause. Bagi sebagian orang, migrain justru memburuk karena melakukan terapi penggantian hormon.
Pil KB dan terapi penggantian hormon menyebabkan kadar hormon naik dan turun. Wanita yang mengalami migrain akibat perubahan hormonal saat mengonsumsi pil KB biasanya mengalami serangan migrain selama minggu terakhir siklus, saat mengonsumsi pil plasebo yang tidak mengandung hormon.
Ciri utama sakit kepala hormonal pada wanita biasanya mirip dengan migrain biasa. Gejala lain dari sakit kepala hormonal meliputi:
Semakin dini Anda mulai mengobati sakit kepala Anda, semakin besar peluang untuk sembuh. Perawatan rumahan yang bisa Anda lakukan adalah sebagai berikut:
Dokter juga menyarankan mengonsumsi suplemen magnesium yang dapat membantu mengurangi intensitas sakit kepala. Mengelola stres juga dapat membantu mencegah sakit kepala atau serangan migrain.
Selain perawatan di atas, Anda juga bisa mengonsumsi obat anti-inflamasi nonsteroid yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau naproxen yang akan meringankan migrain menstruasi. Obat triptans juga dapat mengobati sakit kepala hormonal. Cara kerja obat ini adalah dengan memengaruhi pelepasan bahan kimia otak tertentu dan memblokir jalur nyeri di otak Anda.
Untuk meringankan sakit kepala akibat menstruasi yang paling tepat adalah mengurangi gejalanya. Misalnya, jika Anda sensitif terhadap cahaya hingga menyebabkan pusing, berdiamlah di ruang gelap dan sepi. Beberapa cara lain yaitu:
Jika Anda perlu mengonsumsi suplemen estrogen setelah menopause, Anda harus mulai dengan dosis terendah. Anda diminta untuk meminumnya setiap hari dengan tujuan mempertahankan kadar estrogen yang stabil dan sakit kepala dapat dicegah. Namun, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.
Karena sebagian besar obat migrain dapat memengaruhi bayi, Anda harus menghindarinya. Minta saran dokter sebelum mengonsumsi pereda nyeri ringan seperti asetaminofen.
Baca Juga
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang sakit kepala pada wanita, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hormon testosteron pada wanita dapat memengaruhi kadar libido, menjaga kesehatan tulang, hingga memengaruhi kesuburan. Saat keseimbangannya terganggu, beragam penyakit bisa muncul.
Hamil tanpa mual dialami oleh sebagian wanita. Masyarakat menyebutnya sebagai hamil kebo. Normalkah hal tersebut?
Penyebab sakit kepala sampai ke mata adalah sakit kepala tegang, migrain, sakit kepala cluster, sakit kepala sinus, neuralgia oksipital, dan mata lelah. Kebiasaan merokok, minum alkohol, kurang tidur, stres, hingga konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa memicu penyakit penyebab sakit kepala yang menjalar hingga ke mata.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved