Penyebab sakit kepala belakang perlu Anda ketahui. Umumnya, kondisi ini terjadi karena postur tubuh yang buruk, migran, radang sendi pada leher, hingga sakit kepala tegang.
19 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Miranda Rachellina
Sakit kepala belakang yang parah bisa membuat kepala terasa berdenyut dan seperti ditusuk-tusuk
Table of Content
Sakit kepala adalah hal yang umum terjadi dan dialami oleh hampir sebagian besar masyarakat. Tingkat sakit kepala ada yang ringan dan ada pula yang parah, tetapi bagaimanapun juga, sakit kepala sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Advertisement
Tahukah Anda bahwa daerah-daerah kepala yang mengalami sakit kepala memiliki penyebab yang berbeda-beda? Salah satu keluhan yang sering dialami adalah sakit kepala belakang. Terkadang sakit kepala belakang dapat menjalar ke bagian tubuh atau kepala lainnya.
Sakit kepala belakang adalah penyakit yang dapat dikatakan umum dan bisa dialami oleh berbagai orang dari berbagai usia, jenis kelamin, dan juga ras.
Sakit kepala bagian belakang tiga kali lipat lebih sering dialami oleh perempuan dibanding laki-laki dan kondisi ini lebih rentan terjadi pada orang-orang berusia 35-45 tahun dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.
Penyebab sakit kepala belakang beragam dan memiliki penanganan yang berbeda-beda pula. Berikut adalah penyebab-penyebab dari sakit kepala belakang:
Jangan sepelekan postur tubuh karena postur tubuh yang buruk dapat menjadi penyebab sakit kepala belakang dan leher. Postur tubuh yang buruk dapat memberikan tekanan pada punggung, bahu, dan leher yang menyebabkan sakit kepala belakang.
Biasanya, sakit kepala belakang yang dialami dapat berupa rasa sakit yang tumpul pada bagian bawah tengkorak.
Migrain merupakan sakit kepala yang muncul pada satu daerah kepala saja. Umumnya migrain dialami dalam bentuk sakit kepala bagian kiri atau sakit kepala belakang.
Saat mengalami migrain, penderita juga dapat mengalami mual, muntah, rasa sakit berdenyut-denyut yang parah, sensitif terhadap cahaya atau suara, dan mata yang berair.
Selain gejala di atas, penderita juga dapat mengalami aura atau gangguan saraf yang ditandai dengan gangguan visual, sensasi, pergerakan, atau cara berbicara.
Penyebab sakit kepala belakang ini seringkali salah dikira sebagai migrain. Namun, neuralgia oksipital merupakan kondisi yang muncul karena rusaknya saraf pada tulang belakang yang menuju ke kulit kepala.
Umumnya, penderita akan mengalami sakit kepala belakang di bagian leher yang tajam dan berdenyut-denyut. Sakit kepala belakang tersebut nantinya akan menyebar ke kulit kepala.
Gejala lain yang mungkin dialami selain sakit kepala belakang yang menjalar ke kulit kepala adalah, sensitif terhadap cahaya, rasa sakit saat menggerakkan leher, kulit kepala yang lunak, dan rasa sakit di belakang mata.
Penderita juga mungkin akan merasakan rasa sakit yang menusuk dan terasa seperti kejutan listrik di leher dan kepala bagian belakang. Rasa sakit tersebut dapat berlangsung terus-menerus atau silih berganti.
Sakit kepala belakang ini disebabkan oleh pergeseran piringan sendi (herniated disks) pada tulang leher belakang yang menyebabkan ketegangan dan rasa sakit pada leher yang memicu sakit kepala belakang.
Penderita akan merasa lebih kesakitan jika berbaring dan mungkin akan mengalami gejala lain seperti sakit di belakang mata atau pelipis, rasa tidak nyaman pada bahu atau lengan bagian atas, dan tekanan berat pada bagian atas kepala saat berbaring.
Radang sendi pada bagian belakang leher dapat menyebabkan pembengkakan pada bagian belakang leher yang memicu sakit kepala belakang. Biasanya saat bergerak, penderita akan merasa lebih sakit lagi.
Sakit kepala tegang biasanya akan disertai dengan rasa nyeri yang luar biasa di area kepala bagian belakang dan juga leher. Sakit kepala tegang dapat berlangsung selama selama 30 menit hingga satu minggu. Penyebabnya sakit kepala tegang di bagian belakang cukup beragam, mulai dari paparan cahaya, stres dan juga dehidrasi bisa jadi pemicunya.
Adanya saraf terjepit di tulang belakang dapat menimbulkan rasa sakit dan tertekan di bagian leher belakang. Tak menutup kemungkinan, kondisi ini akan menyebabkan sakit kepala yang disebut servikogenik.
Rasa sakit pada kondisi ini berawal dari bagian belakang kepala, yang kemudian menjalar ke bagian dalam mata. Gejala lain yang mungkin Anda alami pada kondisi ini adalah rasa kurang nyaman di bagian bahu dan lengan bagian atas.
Nyeri yang Anda rasakan di bagian belakang tengkorak mungkin meningkat saat Anda berbaring. Anda juga bisa saja terbangun karena adanya rasa sakit yang mengganggu waktu beristirahat Anda.
Ternyata, sakit kepala belakang dapat disebabkan oleh penggunaan obat pereda nyeri yang berlebihan. Jenis sakit kepala ini dikenal dengan sebutan rebound headache.
Kondisi medis ini dapat terjadi jika Anda mengonsumsi obat pereda nyeri berlebihan (2-3 kali dalam seminggu) dalam jangka waktu panjang.
Gejala utamanya meliputi:
Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami sakit kepala terparah yang pernah Anda alami, kehilangan penglihatan atau kesadaran, muntah yang tidak terkendali, atau jika sakit kepala Anda berlangsung lebih dari 72 jam dengan kurang dari 4 jam bebas rasa sakit.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab kepala terasa kesemutan bisa muncul akibat adanya ketidaklancaran aliran darah ke otak. Hal ini itu terjadi karena stres, cedera, hingga konsumsi alkohol dan obat-obatan.
Sakit kepala saat bekerja bisa disebabkan oleh stres, makan yang tidak teratur, paparan sinar biru, hingga lingkungan kerja toxic. Cara mengatasi kondisi ini bisa dengan meminta bantuan orang lain saat kesulitan, mengatur posisi duduk, hingga menerapkan teknik relaksasi.
Gegar otak ringan terjadi akibat benturan di daerah kepala yang menyebabkan nyeri, benjolan dan pusing. Kondisi ini bisa membuat orang pingsan atau tidak sadar.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved