Sakit gigi berkepanjangan bisa terjadi karena gigi berlubang yang tidak ditangani. Melakukan perawatan rutin akan mencegah munculnya penyakti yang lebih parah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
19 Agt 2023
Rutin ke dokter gigi bisa cegah sakit gigi berkepanjangan
Table of Content
Siapa bilang sakit gigi lebih baik daripada sakit hati? Bagi Anda yang pernah merasakannya, mungkin justru akan berpikir sebaliknya. Kondisi ini sebenarnya tak perlu terjadi apabila sejak awal, Anda menyadari penyebab sakit gigi berkepanjangan tersebut dan segera mengobatinya.
Advertisement
Permasalahannya, saat ini banyak orang yang baru memeriksakan kondisinya ke dokter gigi apabila kerusakan giginya sudah parah. Mereka rela melewati masa sakit gigi yang berkepanjangan sebelum akhirnya menyerah dan periksa ke dokter gigi. Ada komplikasi yang bisa muncul sebagai bahaya gigi berlubang yang tidak segera mendapat perawatan.
Sakit gigi sebenarnya bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti terbentur, gigi sensitif, atau gangguan pada gusi. Namun, penyebab sakit gigi berkepanjangan yang paling umum adalah gigi berlubang tanpa perawatan.
Gigi berlubang awalnya terbentuk dari plak gigi. Plak gigi adalah lapisan yang berisi bakteri. Jika kita tidak rutin menyikat gigi dengan cara yang benar, plak akan terus menumpuk. Lalu, bakteri di plak lama-kelamaan akan merusak lapisan gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Bakteri yang ada di plak akan merusak gigi secara bertahap dan menyebabkan:
Pertama, bakteri akan merusak lapisan gigi paling luar, yaitu enamel. Pada tahap ini, gigi belum akan terasa sakit, tapi lubang kecil sudah terbentuk. Anda mungkin akan merasakan makanan jadi sering tersangkut.
Setelah itu, bakteri akan merusak lapisan gigi kedua, yaitu dentin. Lapisan ini merupakan lapisan gigi yang sensitif. Apabila lubang sudah mencapai lapisan ini, gigi Anda akan mulai terasa sakit. Rasa sakit ini akan muncul saat mengunyah atau mengonsumsi makanan yang panas dan dingin.
Jika sudah mencapai dentin dan gigi berlubang belum juga dirawat, inilah yang menjadi cikal bakal penyebab sakit gigi berkepanjangan.
Banyak orang membiarkan giginya berlubang hingga sangat besar. Mungkin Anda yang juga melakukannya. Ini adalah kebiasaan yang sebaiknya tidak dilakukan.
Meski minum obat bisa meredakan nyeri untuk sementara waktu, langkah tersebut tetap tidak menyelesaikan penyebab sakit gigi yang Anda rasakan. Lubang yang terus dibiarkan lama-kelamaan akan meluas hingga ke lapisan terdalam gigi, yaitu pulpa atau saraf gigi.
Jika sudah sampai di tahap ini, infeksi bakteri di gigi Anda bisa menyebabkan sakit gigi yang teramat sangat. Bahkan, tanpa ada rangsang nyeri apa pun.
BACA JUGA: Sakit Gigi Sampai Kepala dan Telinga, Apakah Kondisi yang Serius?
Selain gigi berlubang, masih ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab sakit gigi, seperti:
Benturan yang keras saat kecelakaan maupun saat olahraga bisa membuat lapisan enamel yang melindungi gigi rusak. Hal ini akan menyebabkan lapisan di bawahnya, dentin, terbuka. Dentin adalah lapisan gigi yang sangat sensitif terhadap rangsang nyeri seperti suhu dingin, panas, maupun angin.
Saat Anda mengalami gigi patah atau rusak akibat kecelakaan, segera periksakan diri ke dokter gigi agar sakit gigi yang dirasakan tidak berkepanjangan.
Tambalan gigi yang pecah, patah, atau rusak, juga bisa menjadi salah satu penyebab sakit gigi. Tambalan bisa pecah karena benturan, mengunyah makanan yang terlalu keras, atau beban kunyah yang terlalu besar.
Gigi sensitif adalah salah satu penyebab sakit gigi paling umum setelah gigi berlubang. Gigi sensitif bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari lubang di gigi hingga enamel yang sudah mulai menipis akibat cara sikat gigi yang salah, tambalan yang rusak, hingga pola makan yang tidak sehat.
Kebiasaan menggertakkan gigi saat malam hari disebut sebagai bruxism. Kondisi ini bisa membuat enamel gigi semakin menipis sehingga akan muncul rasa nyeri, terutama jika terkena suhu panas dan dingin.
Infeksi di gusi bisa menyebabkan peradangan yang disebut sebagai gingivitis. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh menumpuknya karang gigi. Jika tidak segera dibersihkan, kondisi ini bisa menyebabkan nyeri di area sekitar gigi, gusi berdarah, dan gusi bengkak.
Infeksi bakteri di gigi bisa terjadi karena gigi berlubang yang dibiarkan. Kondisi ini bisa memicu timbulnya abses, seperti yang telah disebutkan di atas. Bakteri-bakteri yang menumpuk ini akan mengeluarkan tekanan hingga membuat gigi terasa sangat ngilu, bahkan tanpa rangsangan apapun.
Baca juga: Cara Mengatasi Gigi Ngilu Akibat Gigi Sensitif yang Tepat
Selain sakit gigi yang berkepanjangan, gigi berlubang yang dibiarkan tanpa perawatan juga bisa menyebabkan berbagai komplikasi. Apa dampak sakit gigi berkepanjangan? Berikut risiko penyakit yang bisa muncul!
Jika terus dibiarkan, bakteri yang menyebabkan gigi berlubang juga bisa menyebar hingga ke gusi dan menyebabkan infeksi di gusi serta jaringan pendukung gigi lainnya. Apabila penyakit gusi ini sudah muncul, gusi akan terlihat kemerahan dan bengkak. Gusi Anda juga akan menjadi mudah berdarah, terutama saat menyikat gigi.
Jika masih dibiarkan juga, radang gusi bisa berkembang menjadi periodontitis atau radang jaringan pendukung gigi. Periodontitis bisa menyebabkan gangguan tidak hanya di gusi, tapi juga ke tulang rahang.
Gigi yang berlubang besar membuat bakteri jadi lebih mudah masuk ke lapisan terdalam gigi, yaitu saraf. Saat saraf terpapar bakteri, akan terjadi peradangan yang disebut pulpitis.
Pulpitis bisa menyebabkan gigi Anda terasa sangat sakit. Jika tidak segera dirawat, lama-kelamaan saraf yang meradang akan mati. Saraf yang mati akan menjadi tempat bersarangnya bakteri.
Kumpulan bakteri di ujung saraf gigi ini akan membentuk abses gigi. Abses gigi akan membuat gusi terlihat bengkak dan bernanah.
3. Sulit mengunyah dan membuat rongga mulut menjadi kotor
Orang yang memiliki gigi berlubang, biasanya hanya akan mengunyah menggunakan satu sisi, yaitu sisi rahang yang sehat. Sisi rahang yang terdapat gigi berlubang akan terbengkalai dan kotor akibat banyaknya karang gigi yang menumpuk. Hal ini bisa menyebabkan bau mulut.
Mengunyah hanya dengan menggunakan satu sisi pun bukanlah cara yang ideal dan membuat makanan tidak bisa lumat sempurna.
Gigi yang berlubang bentuknya tentu akan berubah. Tidak menutup kemungkinan, gigi yang rapuh tersebut akan patah dengan sendirinya dan membuat gigi menjadi tajam. Secara tidak sadar, bagian gigi yang tajam itu akan melukai lidah dan pipi bagian dalam hingga menyebabkan seriawan.
Pada kondisi yang paling parah, lubang gigi yang sangat meluas akan rapuh dan hanya menyisakan sedikit bagian gigi atau bahkan hanya akar gigi. Kondisi ini akan membuat Anda terlihat ompong.
Akar gigi yang rusak lama-kelamaan akan mengalami resorbsi atau pemendekan sehingga membuatnya tidak lagi rekat dengan tulang rahang dan goyang. Tidak jarang, gigi tersebut bisa lepas dengan sendirinya.
Berbagai penyebab sakit gigi di atas bisa dihindari selama Anda menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dengan baik. Berikut ini langkahnya.
Cara-cara mencegah sakit gigi di atas, sebaiknya sudah dilakukan sedini mungkin, sejak anak-anak. Tapi tentunya dengan penyesuaian sesuai usia anak. Dengan begitu, anak akan terbiasa menjaga kesehatan giginya dan kedepannya tidak akan mengalami sakit gigi yang berkepanjangan.
Baca juga: Rekomendasi Sikat Gigi yang Bagus
Disarankan untuk dokter setidaknya dua kali dalam setahun atau enam bulan sekali. Namun, sebaiknya Anda tidak menunggu rentang waktu tersebut saat merasakan sakit gigi atau gangguan lain pada rongga mulut.
Segeralah ke dokter gigi apabila mengalami beberapa masalah gigi dan mulut berikut ini:
Pilihlah dokter gigi yang paling nyaman dan jaraknya mudah dicapai. Sebab, ada kemungkinan Anda membutuhkan beberapa kali pemeriksaan sampai masalah Anda benar-benar teratasi.
Jangan menunda hingga parah. Segera periksakan ke dokter gigi apabila gigi sudah terlihat sedikit berlubang, meski belum terasa nyeri.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Sakit gigi pada anak dapat terjadi akibat gigi berlubang, makanan terselip, hingga penyakit gusi. Untuk mengatasinya, cobalah berkumur air garam, mengonsumsi obat pereda nyeri, atau menempelkan kompres dingin.
16 Mar 2022
Crown gigi patah bisa disebabkan oleh benturan yang keras, seperti saat berolahraga, kecelakaan, atau bahkan tidak sengaja mengunyah makanan yang keras. Rusaknya jaket crown yang menutupi gigi, biasanya sulit diperbaiki.
14 Jun 2019
Rentang biaya membersihkan karang gigi pada kasus paling ringan dimulai dari Rp 200.000-300.000. Semakin buruk kebersihan mulut pasien, maka harga scaling giginya pun akan semakin mahal.
29 Nov 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved