logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

6 Penyebab Rematik, Peradangan pada Sendi dan Area Tubuh Lainnya

open-summary

Meski belum diketahui pasti, penyebab rematik diduga berhubungan dengan sistem imun. Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risikonya.


close-summary

5 Jan 2023

| Atifa Adlina

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

penyebab rematik

Penyebab rematik, kondisi yang berkaitan dengan nyeri sendi

Table of Content

  • Gejala rematik
  • Macam-macam penyebab rematik
  • Cara mengatasi rematik

Rematik atau radang sendi umumnya berkaitan dengan kondisi yang sering dialami lansia. Namun, ada berbagai penyebab serta faktor risiko rematik sehingga bisa dialami oleh orang yang berusia lebih muda.

Advertisement

Ketahui apa saja gejala, penyebab, hingga cara mengatasi rematik di sini.

Gejala rematik

Rematik (rheumatoid arthritis) adalah penyakit kronis yang menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan nyeri pada sendi. Kondisi ini dapat bertambah buruk seiring berjalannya waktu.

Cleveland Clinic menyebut, ada beberapa area yang dapat terserang rematik, seperti jari, tangan, pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, kaki, serta jari kaki.

Berikut adalah macam-macam gejala yang muncul pada rematik:

  • Rasa sakit pada sendi
  • Sendi terasa kaku
  • Area kulit persendian menjadi lunak dan bengkak
  • Sendi tidak berfungsi
  • Area sendi berubah bentuk
  • Kelelahan
  • Demam ringan
  • Tidak nafsu makan
  • Tubuh terasa lemah

Gejala rematik yang muncul bisa terasa ringan hingga berat. Sebaiknya, Anda tidak mengabaikan sekecil apa pun gejalanya. Segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter.

Baca Juga

  • Kenali Cara Menghilangkan Gagap pada Orang Dewasa untuk Kembalikan Rasa Percaya Diri
  • 8 Makanan Penyebab Sakit Ginjal yang Harus Anda Hindari
  • Mengenal Penyakit Mukormikosis yang Hantui COVID-19 di India

Macam-macam penyebab rematik

Belum diketahui secara pasti apa yang membuat seseorang mengalami rematik. Namun, diduga penyakit autoimun adalah penyebab seseorang mengalami rematik.

Ada hal yang memicu sistem imun untuk menyerang persendian sehingga terjadi peradangan.

Sistem imun (dalam hal ini antibodi) menyerang jaringan yang melapisi persendian Anda. Akibatnya, sel pelapis (sinovial) membelah dan terjadi peradangan sendi.

Ada beberapa hal penyebab sistem imun menyerang persendian dan menyebabkan rematik, antara lain:

1. Usia

Salah satu faktor penyebab terjadinya rematik adalah bertambahnya usia. Umumnya, rematik muncul pada orang dewasa usia 50 tahun ke atas.

Meski begitu, tak menutup kemungkinan orang yang berusia lebih muda mengalaminya.

Selain itu, dibandingkan laki-laki, wanita dewasa umumnya lebih berisiko mengalami rematik.

2. Faktor keturunan

Penyebab risiko rematik seseorang meningkat lainnya adalah faktor keturunan. Orang yang lahir dengan gen tertentu, seperti genotipe HLA kelas II lebih berisiko mengalami rheumatoid arthritis.

Selain itu, risiko rematik kemungkinan paling tinggi pada orang yang mempunyai gen obesitas atau dalam lingkungan keluarga perokok.

Jika ada anggota keluarga yang mengalami rematik, risiko Anda untuk mengalaminya juga lebih tinggi.

3. Belum pernah melahirkan

Faktor penyebab yang satu ini masih berkaitan dengan wanita lebih sering mengalami rematik.

Penelitian menunjukkan bahwa kehamilan dapat menurunkan risiko rheumatoid arthritis.

Alasannya, karena sel janin yang ditransmisikan ke ibu selama hamil dapat membantu menurunkan risiko mengalami rematik.

Jadi, ada kemungkinan apabila Anda mempunyai organ reproduksi ovarium dan belum pernah melahirkan, hal ini bisa meningkatkan risiko rematik dibandingkan orang yang pernah melahirkan. 

4. Asupan makanan

Beberapa makanan diketahui dapat meningkatkan seseorang mengalami rematik. Biasanya, makanan yang jadi penyebab rematik adalah makanan yang mengandung natrium tinggi, gula, dan zat besi tinggi.

Beberapa makanan lainnya yang meningkatkan risiko rematik juga, antara lain daging merah dan makanan olahan.

5. Merokok

Merokok juga bisa meningkatkan faktor risiko penyebab rematik. Terutama, jika Anda juga memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami penyakit tersebut.

Ingatlah bahwa merokok berbahaya untuk tulang, persendian, dan jaringan ikat dalam tubuh.

6. Obesitas

Obesitas juga bisa menjadi peningkatan risiko Anda mengalami rematik. Bahkan, obesitas juga bisa memperburuk gejala rheumatoid arthritis. 

Salah satu penyebabnya kemungkinan karena obesitas membuat persendian, seperti lutut, harus menopang berat badan. Hal ini membuat persendian perlu bekerja lebih keras dan rentan mengalami peradangan.

Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.

Rematik, dalam hal ini rheumatoid arthritis (RA), adalah sebuah penyakit autoimun. Beberapa tak bisa dicegah, akan tetapi masih bisa dicegah gejalanya.

Di luar faktor risiko di atas, Anda mungkin juga pernah menemukan ungkapan bahwa mandi malam bisa menyebabkan Anda mengalami rematik. Padahal, hal ini tidak benar.

Meski demikian, cuaca atau air dingin memang dapat menyebabkan nyeri sendi terasa lebih buruk. Ini terjadi karena adanya perubahan tekanan ruang persendian ketika Anda kedinginan. 

Suhu dingin juga akan mengganggu aliran sinovium dan membuat sendi nyeri atau kaku.

Sinovium adalah jenis jaringan ikat khusus yang berada di persendiaan, seperti lutut dan siku.

Cara mengatasi rematik

Tujuan paling penting dalam mengobati rematik adalah untuk mengurangi nyeri sendi dan pembengkakan. Ini dapat membantu mempertahankan serta meningkatkan fungsi sendi.

Walaupun belum ada obat khusus untuk mengatasi rheumatoid arthritis, berikut adalah macam-macam perawatan yang direkomendasikan dokter:

1. Obat medis

Jenis obat rematik yang direkomedasikan akan bergantung pada tingkat keparahan gejala.

  • Obat antiinflamasi non steroid (NSAID), untuk meredakan dan mengurangi peradangan. Seperti ibuprofen atau naproxen sodium.
  • Steroid, untuk mengurangi peradangan dan memperlambat kerusakan sendi.
  • DMARD konvensional, adalah obat untuk memperlambat perkembangan rematik sekaligus menyelamatkan sendi serta jaringan lain. Seperti metotreksat, leflunomide, atau sulfasalazine.
  • Agen biologis atau pengubah respons biologis, kelas DMARD yang lebih baru. Contohnya seperti abatacept, adalimumab, anakinra, dan lain-lainnya.
  • Targeted synthetic DMARD, ini diberikan jika jenis DMARD sebelumnya masih belum efektif.

2.Terapi

Dokter mungkin akan merujuk Anda ke ahli terapi fisik untuk membantu menjaga kelenturan sendi. 

Nantinya, terapis juga akan mengajarkan Anda bagaimana cara tepat dalam melakukan gerakan yang bisa dilakukan. Misalnya, cara duduk, berjalan, mengambil benda, dan lain-lainnya.

3. Operasi

Jika obat medis tidak bisa mencegah atau memperlambat kerusakan sendi, dokter mungkin akan mempertimbangkan pembedahan untuk memperbaiki sendi.

Pembedahan juga bisa mengurangi rasa sakit serta meningkatkan fungsi sendi. Beberapa prosedur yang mungkin akan dilakukan dokter, seperti:

  • Sinovektomi
  • Perbaikan tendon
  • Fusi sendi
  • Penggantian sendi total

Anda juga perlu mengubah gaya hidup untuk membantu mengatasi gejala rematik. Mulai dari beristirahat cukup, olahraga untuk rematik, mengubah pola makan, serta menggunakan alat bantu.

Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab rematik?  Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.

Download sekarang di App store dan Google Play.

Advertisement

penyakitnyeri sendiperadanganrematik

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved