Rahang kaku dan berbunyi seringkali terjadi secara bersamaan. Keduanya dapat menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman, apalagi saat mengunyah makanan. Kenalilah berbagai penyebabnya ini!
2023-03-17 21:02:46
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Rahang kaku dan berbunyi harus segera ditangani, supaya tidak mengganggu aktivitas!
Table of Content
Rahang kaku dan berbunyi dapat terjadi secara bersamaan. Keduanya bisa menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman, terutama saat sedang mengunyah makanan.
Advertisement
Rasa nyeri yang ditimbulkan rahang kaku dan berbunyi juga dapat menimbulkan rasa nyeri pada bagian tubuh lainnya, seperti kepala, telinga, gigi, wajah dan leher.
Rahang kaku dan berbunyi dapat disebabkan banyak hal, seperti peradangan, gangguan cemas, cedera, hingga mengunyah terlalu kencang.
Untuk lebih jelasnya, simak beragam penyebab rahang kaku dan berbunyi di bawah ini.
Masalah kesehatan mental, seperti stres atau gangguan cemas, ternyata bisa menyebabkan rahang kaku dan berbunyi. Sebab, saat seseorang mengalami stres dan gangguan cemas, mereka cenderung menggertakkan gigi mereka. Lambat laun, otot menjadi tegang dan rahang bisa menjadi kaku.
Selain itu, stres dan gangguan cemas dapat menyebabkan seseorang mengepalkan tangannya secara berlebihan sehingga otot-otot leher dan bahu bisa kaku atau tegang.
Gangguan sendi rahang (temporomandibular joint disorder) bisa menyebabkan munculnya rasa nyeri pada rahang dan otot di sekitarnya.
Selain itu, gangguan ini dapat mengakibatkan munculnya rasa nyeri di bagian telinga, leher, maupun wajah. Saat penderita gangguan sendi rahang mengunyah makanan, rasa sakit akan semakin parah dan gerakan rahang akan berbunyi.
Gangguan sendi rahang dapat disebabkan oleh cedera, kebiasaan menggertakkan gigi, hingga infeksi yang mengundang peradangan atau penyakit autoimun.
Tetanus adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Clostridium tetani. Tetanus dapat menyebabkan munculnya racun yang bisa menyebabkan rahang kaku dan berbunyi, bahkan rasa nyeri.
Tergantung dari keparahan infeksinya, tetanus dipercaya dapat membuat penderitanya susah membuka mulut dan menelan makanan.
Untungnya, tetanus dapat dicegah dengan vaksin. Berikut ini adalah vaksin yang direkomendasikan untuk pencegahan tetanus berdasarkan golongan usia:
Sempatkan diri Anda atau anak Anda untuk datang ke dokter dan meminta vaksin di atas. Hal ini dilakukan guna mencegah datangnya bakteri Clostridium tetani yang dapat menyebabkan tetanus.
Bruxism adalah sebutan medis untuk kebiasaan menggesekkan atau menggertakkan gigi. Kondisi ini dapat terjadi saat tidur atau terbangun, meskipun Anda tak akan menyadarinya.
Jika tidak segera ditangani, bruxism bisa menyebabkan rahang kaku dan berbunyi. Tidak hanya itu, bruxism bahkan bisa mengakibatkan sakit kepala dan nyeri pada telinga.
Hati-hati, mengunyah makanan berlebihan dapat menyebabkan rahang kaku dan berbunyi. Terutama saat Anda mengonsumsi makanan bertekstur keras yang sulit untuk dihancurkan oleh gigi. Hal ini dapat menyebabkan rahang bagian bawah mengalami ketegangan.
Radang sendi atau rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang menyerang otot dan persendian.
Menurut sebuah penelitian, hampir 80 persen penderita rheumatoid arthritis juga mengidap gangguan sendi rahang. Itu artinya, radang sendi juga bisa menyebabkan rahang kaku.
Anda juga perlu berhati-hati jika memiliki radang sendi karena kondisi ini juga bisa mengakibatkan rapuhnya tulang rahang.
Meski jarang terjadi, ternyata osteoarthritis dapat menyebabkan rahang kaku dan berbunyi. Sama seperti radang sendi, pasien osteoarthritis juga dapat mengidap gangguan sendi rahang.
Selain itu, gangguan sendi rahang pada pasien osteoarthritis juga bisa menyebabkan hilangnya fungsi tulang rahang.
Terdapat berbagai macam cara untuk mengatasi rahang kaku dan berbunyi, meliputi:
Untuk mendapatkan perawatan terbaik untuk rahang kaku dan berbunyi, datanglah ke dokter. Di sana, Anda dapat mendapatkan rekomendasi pengobatan rahang kaku terbaik.
Baca Juga
Rahang kaku dan berbunyi dapat disebabkan banyak penyakit, mulai dari bruxism, TMD, hingga radang sendi. Konsultasikan masalah ini ke dokter untuk meminta obat-obatan dan penanganan terbaik.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyakit infeksi sangat mudah menular. Mengetahui cara dan metode penularan penyakit dapat membantu Anda mencegah penyebarannya.
Benjolan di dahi umumnya diakibatkan oleh cedera pada bagian jidat dan menimbulkan memar yang dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, benjolan di jidat bisa jadi indikasi dari kondisi medis tertentu, seperti kista, osteoma, dan lipoma.
Uremia adalah kondisi serius yang terjadi ketika urea menumpuk di dalam darah. Hal ini bisa menimbulkan berbagai gejala yang dapat membahayakan tubuh.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved