logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Penyebab Amandel pada Anak dan Cara Mengobatinya

open-summary

Penyebab amandel pada anak umumnya adalah infeksi virus atau bakteri. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala berupa amandel bengkak, nyeri tenggorokan, dan sakit menelan. Untuk mengatasinya, berikan lebih banyak air putih setiap harinya dan berkumur dengan air garam hangat.


close-summary

30 Mei 2022

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Penyebab amandel pada anak umumnya adalah infeksi virus

Radang amandel bisa menyebabkan anak sakit tenggorokan

Table of Content

  • Penyebab amandel pada anak
  • Gejala amandel pada anak
  • Ciri-ciri amandel kambuh pada anak
  • Bahayakah amandel pada anak?
  • Diagnosis radang amandel pada anak
  • Pengobatan amandel pada anak
  • Cara mencegah amandel pada anak

Radang amandel sering kali terjadi pada anak-anak. Penyebab amandel pada anak umumnya adalah infeksi virus dan bakteri. Amandel merupakan dua gumpalan jaringan berbentuk oval yang terdapat di bagian belakang tenggorokan. 

Advertisement

Ketika anak memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya, baik dalam bentuk makanan, minuman, ataupun benda, ada potensi mereka terpapar virus ataupun bakteri. 

Sebagai bentuk respons tubuh terhadap bahaya tersebut, amandel di tenggorokan menjadi pertahanan pertama dalam melawan bakteri dan virus yang masuk ke mulut.

Sel darah putih yang dihasilkan amandel dapat membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi. Meski bisa memerangi bakteri dan virus, amandel juga rentan terkena infeksi yang disebut dengan radang amandel.

Penyebab amandel pada anak

Seperti telah disebutkan sebelumnya, radang amandel pada anak umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Virus menjadi penyebab terjadinya amandel pada anak yang paling banyak, sedangkan 15-30 persen kasus radang amandel lainnya disebabkan oleh bakteri.

Radang amandel biasanya disebabkan oleh infeksi adenovirus, virus influenza, virus Epstein-Barr, virus parainfluenza, enterovirus, virus herpes simplex, dan bakteri Streptococcus grup A (bakteri yang dapat menyebabkan radang tenggorokan).

Kondisi ini jarang disebabkan oleh faktor-faktor lain di luar infeksi. Namun, selain penyebab radang amandel pada anak, terdapat beberapa faktor risiko yang bisa membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit ini.

1. Usia muda

Meski dapat terjadi pada segala usia, radang amandel lebih banyak muncul pada orang yang berusia muda, seperti anak-anak dan remaja. 

Radang amandel yang disebabkan bakteri paling sering terjadi pada anak usia 5-15 tahun. Sementara itu, radang amandel yang disebabkan virus lebih sering terjadi pada anak-anak yang lebih muda.

2. Sering terpapar virus atau bakteri

Ketika anak sering melakukan kontak langsung dengan teman-temannya, terutama di sekolah, maka mereka berisiko lebih besar terpapar berbagai virus atau bakteri, termasuk yang menjadi penyebab terjadinya radang amandel.

Virus atau bakteri penyebab radang amandel pada anak dapat menyebar dari orang yang terinfeksi melalui batuk, bersin, atau sentuhan. Selain itu, berbagi alat makan atau minum juga bisa menyebarkan virus ataupun bakteri yang ada.

Di sisi lain, mengonsumsi makanan penyebab amandel pada anak juga dapat memicu si kecil terkena gangguan ini. Makanan tersebut kemungkinan telah terpapar virus atau bakteri, dan masuk ke mulut anak

Keadaan di atas biasanya lebih banyak terjadi di antara anggota keluarga ataupun lingkungan sekolah. 

Penyebab amandel pada anak tentu harus orangtua waspadai. Jangan sampai anak terinfeksi dan mengganggu kesehariannya.

Gejala amandel pada anak

radang amandel anak
Radang amandel ditandai dengan amandel yang bengkak

Radang amandel sering kali menyerang anak-anak usia prasekolah hingga pertengahan remaja.

Terdapat dua jenis radang amandel, yaitu radang amandel akut (terjadi secara berulang kali dalam setahun) dan radang amandel kronis (terjadi lebih lama daripada radang amandel akut).

Berikut adalah gejala amandel pada anak yang bisa Anda perhatikan:

  • Amandel bengkak
  • Adanya lapisan putih, kuning, atau bercak pada amandel
  • Nyeri tenggorokan
  • Sulit atau sakit saat menelan
  • Demam
  • Kelenjar getah bening di leher membesar
  • Suara serak atau berdehem
  • Bau mulut
  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Nyeri atau kaku leher
  • Tidak mau minum
  • Muntah
  • Pucat dan mengantuk
  • Rahang kaku
  • Sulit bernapas atau menelan air liur
  • Batuk
  • Tidak enak badan
  • Sakit telinga
  • Kelelahan.

Amandel bengkak pada anak tentu terasa tidak nyaman. Namun, anak yang usianya masih sangat kecil mungkin tidak bisa menggambarkan apa yang mereka rasakan.

Gejala amandel pada anak yang belum bisa menjelaskan keluhannya, yakni air liur keluar berlebihan (ngeces), nafsu makan menurun, dan sangat rewel. Jika anak menunjukkan ciri-ciri amandel pada anak, segera periksakan mereka ke dokter.

Ciri-ciri amandel kambuh pada anak

Gejala sakit amandel biasanya akan hilang sekitar 3-4 hari kemudian. Namun, kondisi ini bisa kambuh kembali pada anak. 

Radang amandel yang sering atau berulang umumnya terjadi dalam jangka waktu berikut:

  • Lebih dari tujuh kali dalam setahun
  • Lebih dari lima kali dalam setahun yang terjadi selama 2 tahun
  • Lebih dari tiga kali dalam setahun yang terjadi selama 3 tahun.

Ciri amandel kambuh dapat ditandai dengan amandel bengkak, sakit tenggorokan, adanya lapisan kuning atau putih pada amandel, suara serak, luka yang menyakitkan di tenggorokan, hingga hilang nafsu makan.

Jika anak menunjukkan tanda-tanda amandel kambuh, Anda harus berkonsultasi pada dokter mengenai pengobatan yang tepat agar kondisi tersebut tidak kembali muncul.

Bahayakah amandel pada anak?

Mengenai bahayakah amandel pada anak, tentu bisa berbahaya jika peradangan sering atau terus terjadi. Radang amandel yang tidak ditangani dapat menimbulkan berbagai komplikasi berikut:

  • Gangguan pernapasan saat tidur (obstruktif sleep apnea)
  • Infeksi yang menyebar ke jaringan sekitarnya (selulitis tonsil)
  • Infeksi yang mengakibatkan terbentuknya kumpulan nanah di belakang amandel (abses peritonsillar).
  • Amandel yang membesar dapat membuat penderitanya sulit makan sehingga berisiko terjadi penurunan berat badan.

Sementara itu, jika penyebab radang amandel adalah infeksi bakteri streptokokus grup A dan tidak diobati, risiko terjadinya berbagai gangguan langka dapat meningkat. Mulai dari demam rematik, demam scarlet, peradangan ginjal, dan radang sendi setelah infeksi.

Baca Juga

  • Makanan untuk Radang Tenggorokan yang Boleh dan Tidak Boleh
  • Makanan dan Minuman Pantangan Amandel saat Bengkak
  • Kelumpuhan Pita Suara, Sakit Tenggorokan yang Bisa Berujung Bahaya

Diagnosis radang amandel pada anak

Seringkali, orangtua keliru dalam membedakan radang tenggorokan dan radang amandel. Padahal keduanya merupakan hal yang berbeda. Anak bisa mengalami radang amandel tanpa mengalami radang tenggorokan.

Selain itu, radang amandel juga tak hanya disebabkan oleh bakteri Streptococcus grup A yang menjadi satu-satunya penyebab radang tenggorokan, tapi juga bisa diakibatkan oleh virus dan bakteri lain.

Meski gejalanya hampir mirip sakit tenggorokan, terdapat gejala yang berbeda di antara keduanya, seperti:

  • Terdapat bintik-bintik merah kecil di langit-langit mulut penderita radang tenggorokan. Pada penderita radang amandel, bengkak dan kemerahan terjadi di amandel.
  • Penderita radang tenggorokan dapat mengalami badan pegal-pegal, sedangkan pada penderita radang amandel bisa merasakan kaku pada leher.
  • Radang amandel dapat memicu perubahan warna putih atau kuning pada amandel dan sekitarnya, sedangkan radang tenggorokan bisa menyebabkan amandel menjadi merah dengan garis-garis putih nanah.

Akan tetapi, sebaiknya Anda memeriksakan anak ke dokter untuk benar-benar memastikan kondisinya. Dokter akan melakukan diagnosis dengan cara menanyakan gejala yang dialami, memeriksa mulut, bagian belakang tenggorokan, dan lehernya.

Kemudian, pemeriksaan fisik tenggorokan akan dilakukan. Dokter akan mengusap bagian belakang tenggorokan anak menggunakan alat khusus untuk mengambil sampel cairan yang ada di tenggorokannya. 

Sampel akan diuji di laboratorium untuk mengetahui penyebab radang amandel yang dialami anak. Tes darah juga mungkin diperlukan untuk menunjukkan infeksi disebabkan oleh virus atau bakteri.

Pengobatan amandel pada anak

anak kumur air garam
Kumur air garam membantu redakan radang amandel

Pengobatan radang amandel pada anak dilakukan untuk meredakan atau mengurangi gejalanya, bahkan mungkin menghentikan terjadinya radang amandel yang terjadi secara berulang.

1. Perawatan di rumah

Perawatan di rumah dapat membantu meringankan gejala amandel yang anak rasakan dan mendorongnya untuk lebih cepat pulih.

Berikut adalah beberapa perawatan di rumah untuk atasi amandel pada anak:

  • Minum air putih dengan cukup agar tidak dehidrasi
  • Mengonsumsi cairan hangat, seperti sup atau teh dengan madu agar tenggorokan tidak sakit
  • Menggunakan pelembap udara agar udara kering tidak memperburuk peradangan
  • Beristirahat dengan cukup
  • Berkumur dengan air garam hangat
  • Mengonsumsi permen pelega tenggorokan 
  • Mengonsumsi paracetamol untuk meredakan nyeri dan demam akibat radang amandel pada anak.

2. Pengobatan medis

Dalam pengobatan amandel secara medis, anak mungkin memerlukan:

  • Acetaminophen untuk mengurangi rasa sakit dan demam. Ketika memberi asetaminofen pada anak, ikuti petunjuk pemberian dengan benar.
  • Obat antiradang nonsteroid, seperti ibuprofen untuk mengurangi pembengkakan, sakit, dan demam. Selalu tanyakan pada dokter mengenai keamanan pemberian obat ini untuk anak Anda. Apalagi jika mereka berusia di bawah 6 bulan, maka Anda harus memberikannya sesuai dengan arahan dokter.
  • Antibiotik untuk membantu mengobati infeksi bakteri.
  • Tonsilektomi (operasi pengangkatan amandel) untuk mengangkat amandel agar radang tidak terjadi secara berulang lagi.

Ketika mengalami radang amandel, pastikan si kecil banyak beristirahat, makan, dan minum agar keadaannya segera pulih. 

Cara mencegah amandel pada anak

Sementara itu, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah radang amandel pada anak, di antaranya:

  • Mencuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air mengalir, terutama setelah pergi ke toilet dan sebelum makan
  • Hindari berbagai makanan dengan gigitan yang sama, minum dari gelas yang sama, atau menggunakan peralatan makan lain bersama-sama
  • Mengganti sikat gigi jika pernah didiagnosis menderita tonsilitis
  • Menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit.

Jika ingin berdiskusi lebih lanjut seputar penyakit amandel pada anak dan pengobatannya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

amandelradang amandelsakit tenggorokan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved