Puting berdarah saat menyusui umumnya terjadi karena pelekatan yang kurang pas dengan mulut bayi. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi akibat adanya infeksi jamur hingga kanker payudara.
2023-03-22 14:24:15
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Puting berdarah saat menyusui berisiko membawa dampak buruk pada bayi
Table of Content
Puting berdarah saat menyusui bisa jadi bukan hal asing bagi ibu baru yang belajar pelekatan areola payudara dengan mulut bayi.
Advertisement
Puting bisa mengalami luka dan tampak “retak”. Pada perempuan yang tidak menyusui, puting berdarah bisa mengindikasi gejala penyakit tertentu.
Keluarnya cairan dari puting adalah hal yang biasa dialami perempuan, baik yang sedang menyusui ataupun tidak. Cara mengobatinya pun berbeda-beda, harus disesuaikan dengan penyebabnya.
Baca Juga
Apakah puting berdarah perlu dikhawatirkan atau tidak, hal ini bergantung pada penyebabnya. Beberapa penyebab puting berdarah di antaranya adalah:
Puting berdarah sangat umum dirasakan oleh ibu baru yang tengah belajar posisi menyusui yang tepat.
Apalagi, menyusui tak sesederhana meletakkan mulut bayi ke puting. Perlu ada pelekatan yang tepat dan biasanya perlu waktu untuk bisa menguasainya.
Idealnya, menyusui bayi dengan pelekatan yang tepat tidak akan menyebabkan rasa sakit sedikit pun.
Tanda-tanda pelekatan yang tidak pas lainnya adalah rasa nyeri saat menyusu, bayi tak kunjung merasa kenyang dan mudah lepas, atau ada bintik putih di puting setelah menyusui.
Jika hal ini memicu puting berdarah saat menyusui, bisa coba berdiskusi dengan konselor laktasi untuk tahu penyebabnya.
Untuk menghindari pelekatan yang tidak tepat, pastikan puting benar-benar berada di bagian dalam mulut bayi, bukan hanya di bibir.
Perempuan yang tidak menyusui juga bisa mengalami puting berdarah. Salah satu penyebabnya adalah kulit kering dan pecah-pecah sehingga mudah iritasi.
Dermatitis ini bisa terjadi ketika kulit bersentuhan dengan substansi yang memicu iritasi seperti deterjen, kain, sabun, dan substansi lainnya.
Pada sebagian besar kasus, kulit sekitar puting menjadi kering karena terpapar udara dingin atau air panas. Apabila orang tersebut menggunakan pakaian terlalu ketat, iritasi bisa menjadi semakin parah.
Selain puting berdarah, penderitanya juga bisa merasakan gatal, ruam, kulit pecah-pecah, hingga luka. Pastikan kulit terjaga dari infeksi dengan mengaplikasikan salep sesuai dengan diagnosis.
Selain puting berdarah saat menyusui, tindikan atau trauma lain juga bisa menyebabkan puting berdarah. Bagi orang yang memberi tindikan pada puting, setidaknya perlu waktu 2-4 bulan untuk meredakannya.
Lebih jauh lagi, tindik pada puting juga bisa menyebabkan infeksi. Apabila ini terjadi, akan ada abses nanah di bagian puting dan areola. Saat tergores, kulit ini akan berdarah.
Puting berdarah akibat tindikan biasanya terlihat kemerahan, bengkak, nyeri saat disentuh, dan keluar nanah. Pastikan menjaga agar puting tetap bersih untuk menghindari infeksi.
Tahap lebih parah dari puting berdarah saat menyusui adalah infeksi yang menyebabkan payudara terasa merah dan nyeri luar biasa. Istilah medis kondisi ini adalah mastitis, terjadi karena luka di puting terkena infeksi bakteri.
Selain itu, gejala lain terjadinya mastitis adalah rasa nyeri apabila payudara tersentuh meski perlahan, terasa hangat, serta ibu menyusui merasakan gejala seperti demam tinggi.
Segera konsultasikan ke dokter apabila Anda mengalami infeksi mastitis. Biasanya, dokter akan meresepkan antibiotik yang perlu dikonsumsi selama 10-14 hari.
Penyebab puting berdarah yang juga kerap terjadi adalah papiloma intraduktal, yaitu tumor jinak di payudara. Umumnya, hal ini terjadi pada perempuan berusia 35 hingga 55 tahun.
Tumbuhnya benjolan tumor ini bisa menyebabkan puting mengeluarkan cairan termasuk puting berdarah. Tumor ini berada di belakang atau di sebelah puting.
Apabila puting berdarah terus menerus, segera periksakan diri ke dokter. Bila perlu, dokter akan mengobati papiloma intraduktal dengan operasi.
Pompa ASI dengan daya hisap terlalu tinggi justru membuat puting berdarah saat menyusui. Selain itu, pelindung payudara pada alat perah ASI yang terlalu kecil juga membuat puting sakit. Hal ini juga bisa menyebabkan puting luka saat menyusui.
Meskipun ada kemungkinan puting berdarah mengindikasikan kanker payudara, hal itu tidak umum. Hanya sekitar 3-9 persen penderita kanker payudara mengalami hal ini.
Dunia medis masih terus mencari tahu keterkaitan antara puting berdarah dengan kanker payudara lebih lanjut.
Ectasia adalah kondisi nonkanker yang terjadi saat saluran ASI melebar. Terkadang, kondisi ini juga bisa menyebabkan saluran ASI tersumbat dan mengalami infeksi.
Penyakit yang sering kali diderita wanita di usia 40-50 ini dapat menyebabkan puting berdarah.
Gejala lain dari duct ectasia adalah payudara nyeri, puting yang masuk ke dalam, cairan lengket yang keluar dari puting, hingga munculnya benjolan di belakang puting.
Rusty pipe syndrome terjadi karena adanya aliran darah pada payudara yang meningkat. Biasanya, sindrom ini muncul saat ASI pertama, kolostrum, muncul.
Sebenarnya, hal ini wajar. Mengingat, aliran darah haruslah lancar agar produksi ASI optimal.
Infeksi jamur juga menyebabkan puting berdarah saat menyusui. Jamur ini dibawa dari mulut bayi. Jamur yang disebut juga thrush ini menyebabkan puting infeksi. Akhirnya, puting luka saat menyusui pun terjadi.
Gejala yang bisa dilihat pada payudara ibu menyusui adalah puting gatal, kemerahan, dan nyeri.
Tongue tie juga menyebabkan puting luka saat menyusui. Hal ini dikarenakan tongue tie pada bayi membuat pelekatan tidak pas.
Tongue tie merupakan kondisi jaringan penghubung lidah dengan mulut bawah terlalu pendek, kaku, ataupun keras.
Hal ini memicu lidah tidak leluasa sehingga bayi susah menyusu. Akhirnya, pelekatan pun tidak tepat dan sebabkan puting berdarah saat menyusui.
Saat hepatitis, ibu sebaiknya tidak memberikan ASI pada bayi jika mengalami puting luka saat menyusui. Sebab, virus hepatitis bisa menular melalui darah.
Jika puting atau areola ibu positif hepatitis retak dan berdarah, sebaiknya berhenti menyusui langsung. Agar asupan ASI pada bayi tetap terpenuhi, gunakan pompa susu dan berikan melalui botol.
Bayi menggigit saat menyusui pun mampu sebabkan puting berdarah. Menurut La Leche League International, bayi menggigit saat menyusui terjadi karena bayi:
Untuk mengatasi puting berdarah saat menyusui, Anda harus melakukan selama menyusui maupun setelah menyusui selesai.
Untuk itu, inilah yang harus dilakukan sebagai cara mengatasi puting berdarah pada ibu menyusui.
Inilah cara yang harus diikuti untuk mencegah puting berdarah ketika menyusui:
Baca Juga
Ikuti cara berikut agar puting luka saat menyusui berkurang:
Apabila puting luka saat menyusui, hal ini berisiko sebabkan ASI tercampur darah. Apabila demikian, hal ini menyebabkan:
Apabila hal ini tidak membaik hingga lebih dari 24 jam, konsultasikan kepada dokter. Nantinya, dokter akan mencari tahu lebih lanjut lewat pemeriksaan ultrasound, MRI, dan mammogram.
Kenali juga apakah ada gejala lain yang Anda alami seperti demam, payudara terasa panas ketika disentuh, hingga rasa nyeri yang tak tertahankan. Jika hal ini yang terjadi, sampaikan juga kepada dokter.
Namun, apabila puting berdarah saat menyusui terjadi karena pelekatan yang kurang tepat, cari tahu bagaimana cara pelekatan yang tepat.
Pastikan mulut bayi benar-benar terbuka lebar dan puting ada di bagian dalam mulut si kecil. Kunjungi konselor laktasi untuk mendapatkan informasi yang tepat.
Untuk mengatasi puting berdarah saat menyusui, ada obat herbal yang bisa Anda gunakan. Inilah obat alami untuk puting luka saat menyusui:
Oleskan tetesan ASI ke bagian puting yang berdarah. Kandungan mikroba yang baik pada air susu ibu bantu sembuhkan rasa sakit pada puting yang luka. Hal ini dipaparkan pada jurnal Nutrients bahwa ASI memiliki sifat antibakteri.
Mengoles lidah buaya juga kurangi rasa nyeri dan mempercepat penyembuhan luka. Sebab, riset yang diterbitkan Iranian Journal of Medical Sciences menemukan, kandungan pada lidah buaya bersifat antibakteri, antiseptik, serta antiradang.
Lidah buaya pun juga mempercepat memulihkan luka pada kulit puting. Berkat kandungan glukomanan, zat ini mampu mempercepat produksi kolagen sehingga regenerasi kulit terjadi sehingga luka pun berkurang.
Namun, jangan lupa bersihkan sisa lidah buaya sebelum Anda menyusui. Hal ini bertujuan agar bayi terhindar dari diare akibat mengisap gel lidah buaya.
Baca Juga
Teh chamomile yang dioles ke puting berdarah saat menyusui pun mempercepat penyembuhan luka.
Sebab, riset yang diterbitkan pada Molecular Medicine Reports menemukan, chamomile mampu mengatasi infeksi mikroorganisme. Efeknya, puting luka saat menyusui pun lebih cepat kering.
Minyak kelapa pun juga terbukti mengatasi puting berdarah saat menyusui. Sebab, menurut jurnal Skin Pharmacology and Physiology, minyak kelapa murni atau virgin coconut oil (VCO) mempercepat penyembuhan luka.
VCO mampu meningkatkan aktivitas kolagen sehingga jaringan baru pada luka pun terbentuk sehingga luka pun pulih.
Studi yang dipaparkan Worldviews on Evidence-Based Nursing menemukan, minyak zaitun murni atau extra virgin olive oil (EVOO) mengandung oleocanthal yang bersifat analgesik dan antiradang.
Selain itu, minyak zaitun jenis ini memicu sel-sel pada kulit untuk tumbuh lebih cepat. Hal ini membuat kulit menjadi lebih tebal.
Oleh karena itu, kulit yang pecah-pecah dan sebabkan puting berdarah saat menyusui pun bisa dicegah.
Studi yang dilakukan Pain Research and Management menemukan, daun basil mengandung saponin yang bersifat sebagai antiradang dan analgesik.
Selain itu, daun basil juga mengandung minyak esensial eugenol yang bersifat antioksidan. Kedua kandungan inilah yang berguna untuk mengurangi rasa sakit pada puting berdarah saat menyusui.
Puting berdarah saat menyusui terjadi akibat banyak faktor, mulai dari posisi menyusui yang tidak tepat, kondisi kulit payudara, infeksi, hingga gangguan dan penyakit tertentu.
Cara pencegahannya dilakukan pada saat sebelum dan setelah menyusui dengan memberikan obat atau olesan tertentu pada puting.
Jangan lupa untuk tetap menyusui dengan rutin agar payudara tidak membengkak dan bayi tidak terlalu agresif.
Jika Anda menemukan puting luka saat menyusui, segera hubungi dokter melalui chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ dan segera ke pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Jika Anda ingin melengkapi keperluan ibu menyusui, kunjungi Toko SehatQ untuk mendapatkan penawaran menarik.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bra kawat sering disebut bisa memicu kanker payudara dan berbahaya bagi ibu hamil. Padahal, gangguan kesehatan yang muncul akibat penggunaan bra bukanlah soal kawat.
Baju menyusui berguna untuk memudahkan ibu mengeluarkan payudara sehingga mudah saat memberikan ASI. Pastikan bahan pakaian untuk menyusui terbuat dari katun agar mampu menyerap keringat berlebih.
Penelitian menunjukkan bahwa melakukan yoga dengan cara yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup dan semangat bagi penderita kanker. Yoga telah terbukti dapat mengurangi gejala kanker dan menghasilkan banyak manfaat. Namun, penderita kanker harus berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum melakukan yoga. Hal itu berkaitan dengan jenis yoga yang aman dan cocok untuk penderita.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved