logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Bayi & Menyusui

Pusar Bayi Berdarah: Penyebab dan Cara Mengatasinya

open-summary

Penyebab pusar bayi berdarah karena tali pusar mengering dan terlepas adalah hal yang normal terjadi. Namun, orangtua perlu berhati-hati apabila penyebabnya adalah karena gesekan atau infeksi. Hindari pula menariknya secara paksa!


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

4 Sep 2023

penyebab pusar bayi berdarah

Pusar bayi berdarah bisa diakibatkan oleh infeksi. Jika hal ini terjadi, datanglah ke dokter.

Table of Content

  • Penyebab pusar bayi berdarah
  • Cara mengobati pusar bayi berdarah yang tepat
  • Cara mencegah pusar bayi berdarah
  •  

Salah satu penyebab pusar bayi berdarah adalah karena tunggul tali pusarnya mengering, lalu lepas.

Advertisement

Walaupun jarang terjadi, tidak menutup kemungkinan tunggul pusar pada bayi baru lahir juga mengalami gesekan, infeksi,  hingga terjadi perdarahan.

Oleh karena itu, simak penjelasan lengkap mengenai penyebab serta bagaimana cara mengatasi pusar bayi yang mengalami perdarahan dalam artikel ini.

Penyebab pusar bayi berdarah

Di dalam rahim, tali pusar memiliki tugas yang sangat penting. Tali pusar seakan menjadi “mediator” yang mampu mendistribusikan nutrisi penting dari tubuh ibu ke tubuh bayi.

Saat bayi lahir, ia tak lagi membutuhkan tali pusar, karena nutrisi akan langsung diberikan lewat air susu ibu (ASI). Jadi, jangan heran ketika dokter memotong tali pusar setelah persalinan usai.

Mengutip dari Medical News Today, sebagian besar kasus perdarahan pada pusar bayi adalah hal yang normal terjadi.

Penyebab utama pusar bayi berdarah, biasanya karena tali pusar yang telah mengering lepas (puput pusar). Perdarahan itu akan terlihat dari titik di mana tali pusar terlepas. 

Selain itu, pusat bayi juga bisa bernanah karena pusar yang luka puputnya belum kering, tetapi dibiarkan lembap sehingga terinfeksi jamur.

Lalu, penyebab lainnya pusar bayi yang berdarah adalah karena gesekan popok atau kain pakaian mengenai tunggul tali pusat. Umumnya, darah yang keluar hanya sedikit.

Namun, jika perdarahan pusar tak kunjung berhenti, ada risiko infeksi yang berbahaya apabila tidak segera ditangani. 

Jika perdarahan pusar bayi disebabkan oleh infeksi, maka akan ada gejala lain yang menyertainya, seperti:

  • Area kulit yang mengelilingi pusar terlihat merah.
  • Kulit di pusar bayi terasa lebih hangat dibandingkan area kulit lainnya.
  • Munculnya cairan keruh seperti nanah.
  • Tercium bau yang tidak sedap. 
  • Bayi rewel atau terlihat tak nyaman saat pusarnya tersentuh.

Jika pusar berdarah pada bayi disebabkan oleh infeksi, segeralah datang ke dokter untuk meminta diagnosis dan pengobatan, agar menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.

Baca Juga

  • Kebutuhan ASI Bayi 0-2 Tahun, Berapa Banyak?
  • Penyebab Bayi Sering Ngulet yang Normal dan Tidak Normal
  • Lingkar Kepala Bayi, Bagaimana Cara Mengukurnya?

Cara mengobati pusar bayi berdarah yang tepat

Pusar bayi berdarah
Pusar bayi berdarah

Penyebab pusar bayi mengeluarkan darah dapat terjadi di berbagai waktu. Maka dari itu, memahami pertolongan pertama sangat penting untuk orangtua.

Jika perdarahannya normal, orangtua harus membersihkan bagian dalam dan sekitar pusar dengan kain bersih. Berikan tekanan lembut pada pusar, untuk menghentikan perdarahannya.

Setelah itu, pastikan bahwa popok bayi atau pakaian tidak tergesek pada area pusarnya. Perlu diingat kembali bahwa hal inilah yang juga bisa menyebabkan pusar bayi menjadi berdarah.

Anda tidak perlu mengaplikasikan povidon iodine (obat merah), bedak, ramuan, alkohol, atau obat luar apapun pada tali pusat yang berdarah.

Namun, jika perdarahan tidak kunjung berhenti, bisa jadi kondisi itu disebabkan oleh infeksi. Dalam kondisi tersebut, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

BACA JUGA: Pertolongan Pertama Bayi Jatuh dari Tempat Tidur, Orangtua Wajib Tahu!

Cara mencegah pusar bayi berdarah

Pusar bayi
Pusar bayi berdarah

Orangtua juga perlu mengetahui bagaimana cara perawatan tali pusar bayi baru lahir yang tepat agar cepat kering dan mencegah perdarahan.

Tak hanya itu saja, selalu bersihkan bagian pusar dengan benar untuk menghindari infeksi. Berikut ini langkah-langkah membersihkan pusar bayi untuk mencegahnya dari perdarahan.

1. Menjaga pusar bayi tetap kering

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjaga pusar bayi tetap kering akan membuat sisa dari tali pusar bayi yang menempel akhirnya terlepas. Hal ini dapat mencegah perdarahan pada pusar bayi.

2. Ketahui cara memandikan bayi

Orangtua juga perlu mengetahui bagaimana cara memandikan bayi baru lahir yang tepat untuk menjaga tali pusar bayi yang belum lepas. Salah satunya, hindari menggunakan bak mandi.

Saat menggunakan bak mandi, tubuh bayi pun akan terendam sepenuhnya. Hal ini bisa membuat area tali pusar menjadi basah, lembap, dan kering lebih lama. Maka, risiko pusar bayi berdarah pun semakin tinggi.

Oleh karena itu, Anda cukup menggunakan spons atau waslap berbahan lembut saat memandikan bayi, dalam upaya menjaga tali pusarnya tidak terlalu basah.

3. Memberikan udara

Biarkan tali pusar bayi terkena udara alami sesering mungkin. Cara ini memungkinkan dasar tali pusat akan lebih cepat mengering, sehingga mencegah penyebab pusar bayi berdarah. Sesekali bukalah bajunya, agar pusar bayi terpapar udara untuk mempercepat proses pengeringan.

4. Rajin mengganti popok

Jika dibiarkan, popok yang kotor akibat urine dan feses bisa membuat tali pusar bayi yang masih menempel mengalami iritasi dan terjangkit infeksi, sehingga bisa menyebabkan pusar berdarah.

Sebagai bentuk pencegahan, gantilah popok bayi dengan rutin untuk menghindari infeksi pada area tali pusar bayi.

5. Jangan menarik pusar bayi secara paksa

Menarik sisa pusar bayi secara paksa hanya akan melukai kulit bayi, sehingga risiko pusar bayi berdarah pun meningkat. Biarkan sisa pusar bayi lepas dengan sendirinya, untuk menghindari infeksi.

Perlu diingat juga, saat menggunakan popok, pastikan bagian depan popoknya tidak menutupi pusar bayi. Sebab, gesekan popok inilah yang bisa menyebabkan pusarnya bedarah akibat iritasi dan infeksi.

Jangan sekali-kali mengoleskan alkohol ke bagian pusar bayi. Sebab, alkohol bisa memperlambat proses pengeringan pusar bayi, sehingga perdarahan bisa terjadi.

"Ketika pusar bayi berdarah, tindakan yang harus dilakukan pertama kali adalah menghentikan perdarahan dengan cara menekan pusar dengan lembut,” ujar medical editor SehatQ, dr. Anandika Pawitri.

Ia menjelaskan, perdarahan biasanya akan berhenti dengan sendirinya. Yang perlu diingat juga, bersihkan pusar bayi dengan air biasa, tanpa perlu menggosok-gosoknya.

Namun, Anda juga harus mewaspadai tanda infeksi seperti kulit di pusar yang memerah, bengkak, ada nanah, bayi tampak nyeri ketika pusar disentuh, atau bahkan ada perubahan ketika menyusui.

Menurut dr. Anandika, mengoleskan salep antibiotik di pusar bayi yang berdarah juga boleh dilakukan. Namun, jika dalam beberapa hari tidak membaik, Anda perlu memeriksakan bayi ke dokter untuk mencari tahu penyebab lainnya.

 

Kondisi pusar berdarah pada bayi tidak boleh diremehkan, apalagi jika infeksi yang menjadi penyebabnya.

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai penyebab pusar berdarah lainnya pada bayi, jangan ragu untuk datang langsung ke dokter dan berkonsultasi.

Advertisement

bayi & menyusuitumbuh kembang bayitali pusar bayimerawat bayi

Ditulis oleh Fadli Adzani

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved