Penyebab plasenta lengket (plasenta akreta) umumnya dikaitkan dengan kelainan pada lapisan rahim akibat terbentuknya jaringan parut setelah operasi caesar atau operasi rahim. Plasenta akreta seringkali tidak menimbulkan gejala spesifik selama masa kehamilan.
2023-03-23 22:42:41
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Plasenta lengket melekat terlalu dalam pada dinding rahim
Table of Content
Dalam kondisi kehamilan yang normal, plasenta menempel pada dinding rahim dan biasanya lepas setelah melahirkan. Akan tetapi, plasenta juga bisa tumbuh terlalu dalam sehingga terkesan melekat dan tak kunjung lepas. Komplikasi kehamilan ini disebut dengan plasenta akreta.
Advertisement
Dilansir dari NCBI, diperkirakan 1 dari 533 kehamilan mengalami plasenta akreta. Jika tidak ditangani, perlengketan plasenta ini dapat menimbulkan sejumlah risiko berbahaya pada ibu hamil. Sebenarnya apa yang menjadi penyebab plasenta lengket?
Penyebab plasenta lengket umumnya dikaitkan dengan kelainan pada lapisan rahim akibat terbentuknya jaringan parut setelah operasi caesar atau operasi rahim. Bekas luka ini menyebabkan plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim
Baca Juga
Meski begitu, kondisi ini juga bisa terjadi tanpa riwayat menjalani operasi tersebut. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami plasenta akreta, di antaranya:
Hamil di usia yang tidak lagi muda lebih rentan mengalami berbagai komplikasi kehamilan, tak terkecuali plasenta akreta. Kondisi ini umumnya terjadi pada ibu yang berusia lebih dari 35 tahun.
Semakin banyak operasi rahim yang Anda lakukan, semakin tinggi pula risiko Anda terkena plasenta akreta. Bahkan, diperkirakan 60 persen kasus plasenta lengket berasal dari wanita yang melahirkan melalui caesar lebih dari satu kali.
Baca juga: Operasi Caesar, Ketahui Alasan Hingga Risiko yang Harus Diwaspadai
Plasenta akreta juga lebih rentan terjadi jika plasenta Anda berada di bagian bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir (serviks). Dikutip dari American Preganancy Association, penyebab ari-ari lengket ini dapat dialami 5-10% wanita dengan plasenta previa.
Kelainan pada rahim, seperti adanya luka atau fibroid (pertumbuhan benjolan di dalam atau di luar rahim), juga bisa meningkatkan risiko plasenta akreta.
Semakin banyak kehamilan yang pernah Anda lalui, semakin tinggi risiko Anda mengalami ari-ari lengket. Hal ini menjadi semakin buruk, ketika di masa kehamilan ibu hamil mengalami retensio plasenta.
Retensio plasenta adalah kondisi di mana ari-ari belum juga dapat dilahirkan lebih dari 30 menit setelah bayi lahir.
Pasien yang pernah mengalami retensio plasenta memiliki risiko lebih besar mengalami ari-ari lengket di masa mendatang. Risiko semakin meningkat seiring penambahan jumlah anak atau pertambahan usia.
Anda harus berhati-hati jika memiliki salah satu faktor risiko di atas. Jika didiagnosis mengalami plasenta lengket, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Selain itu, pastikan untuk selalu menjaga kehamilan dengan baik.
Baca juga: Waspadalah, Kelainan Plasenta Ini Bisa Bahayakan Nyawa Anda dan Janin
Bagaimana gejalanya? Plasenta akreta biasanya tidak menimbulkan gejala namun biasanya akan tampak pada pemeriksaan USG, selain itu plasenta akreta dapat menyebabkan adanya pendarahan vagina di trimester kedua hingga trimester 3 kehamilan. Tak jarang, mengharuskan penderitanya melakukan proses persalinan yang menyebabkan bayi lahir prematur.
Selain itu, ibu hamil dapat mengalami perdarahan hebat setelah melahirkan akibat sebagian atau seluruh plasenta yang masih menempel. Tidak hanya perdarahan, Anda pun bisa terkena infeksi, masalah pembekuan darah, gagal paru-paru, dan gagal ginjal, jika masalah ini tidak segera ditangani.
Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Pemeriksaan tersebut bisa membantu Anda mendeteksi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan mempersiapkan perawatannya sesegera mungkin.
Plasenta akreta biasanya diidentifikasi saat Anda melakukan USG rutin. Setelah kondisi ini diketahui, dokter akan membuat rencana untuk memastikan bayi Anda dapat dilahirkan dengan aman.
Kondisi ini memerlukan pembedahan berupa operasi caesar dan mungkin histerektomi. Operasi caesar dilakukan untuk mengeluarkan bayi. Sedangkan, histerektomi (pengangkatan rahim) dilakukan untuk mencegah Anda kehilangan banyak darah jika plasenta tertinggal di rahim setelah bayi dilahirkan.
Semua operasi memiliki risiko yang harus diwaspadai, mulai dari penggumpalan darah, infeksi luka, meningkatnya perdarahan, cedera, hingga kerusakan organ. Kosultasikan pada dokter mengenai langkah terbaik yang bisa Anda ambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Plasenta akreta seringkali tidak menimbulkan gejala yang spesifik selama masa kehamilan. Meski demikian, kondisi ini bisa pula memicu perdarahan vaginal di masa trimester ketiga kehamilan pada sebagian kasus.Kondisi plasenta akreta juga tergolong sulit terdeteksi selama kehamilan. Namun tidak berarti mustahil untuk dideteksi.
Pada sebagian kasus, plasenta akreta bisa diketahui melalui prosedur USG dan MRI.Pada kasus plasenta akreta yang tida terdeteksi, ada kemungkinan calon ibu menjalani persalinan normal. Pada situasi ini, tenaga medis umumnya menyadari adanya kondisi plasenta akreta saat plasenta tidak keluar. Dokter dan tenaga medis kemudian melakukan penanganan gawat darurat yang dibutuhkan.Kenyataannya, banyak juga penderita plasenta akreta yang sekaligus mengalami plasenta previa.
Baca Juga
Plasenta previa adalah kondisi di mana letak plasenta menutupi serviks yang merupakan jalan lahir. Kalau sudah begini, tidak ada pilihan selain persalinan dengan operasi caesar. Selama tidak dibarengi dengan plasenta previa, kemungkinan persalinan normal tetap ada. Tetapi risiko perdarahannya tergolong sangat tinggi.
Kebanyakan dokter tidak menyarankan persalinan normal jika calon ibu sudah terdeteksi mengalami plasenta akreta. Apabila Anda termasuk calon ibu yang tidak mungkin menjalani persalinan normal, tidak perlu kecewa. Ingat, yang terpenting adalah keputusan yang tepat harus diambil agar ibu dan bayi selamat serta sehat.
Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut mengenai penyebab plasenta lengket, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hamil tanpa mual dialami oleh sebagian wanita. Masyarakat menyebutnya sebagai hamil kebo. Normalkah hal tersebut?
Posisi duduk yang baik untuk ibu hamil mampu meredakan sakit punggung dan meningkatkan sirkulasi di seluruh tubuh, serta mengurangi risiko cedera.
Pemeriksaan kehamilan trimester 1 mencakup USG janin dan tes darah untuk mendeteksi penyakit pada ibu. Cari tahu kapan jadwal tes prenatal pertama yang perlu dilakukan ibu hamil.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved