Ophidiophobia bisa terjadi akibat pengalaman buruk dengan ular yang menimbulkan ketakutan besar. Melakukan terapi bisa menghilangkan fobia ini selamanya.
27 Mar 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Phobia ular bisa disebabkan pengalaman buruk
Table of Content
Anda mungkin jarang mendengar ketakutan akan singa, harimau, atau beruang. Namun, phobia ular atau yang biasa disebut ophidiophobia sering terjadi pada seseorang. Alasan yang paling masuk akal dari munculnya ophidiophobia adalah ular lebih sering digambarkan mengancam manusia.
Advertisement
Sebuah studi juga mengatakan, ular maupun sesuatu yang berbentuk orang akan dengan cepat membangkitkan rasa takut pada manusia. Hal ini pun terbilang wajar karena orang tahu bahwa ular bisa membunuh manusia dan makhluk hidup lainnya hanya dengan satu gigitan.
Gejala ophidiophobia yang muncul dari takut terhadap ular bisa sangat bervariasi. Gejala ringan mungkin baru muncul jika Anda bertemu langsung dengan ular berbisa atau yang memiliki tubuh besar. Jika hal tersebut sudah sangat parah, melihat gambar ular pun Anda sudah tidak sanggup.
Bisa jadi, masuk ke dalam sebuah topik pembicaraan tentang ular pun membuat tubuh bereaksi. Berikut beberapa gejala yang mungkin muncul saat Anda phobia ular:
Pada beberapa kasus, seseorang bisa saja sangat lemas dan menangis saat melihat gambar ular. Lebih buruknya lagi, berada satu ruangan pun rasanya ingin segera pergi.
Seperti halnya fobia lain, ophidiophobia juga bisa terjadi karena banyak hal. Berikut penyebab yang mungkin bisa membuat fobia akan luar:
Kabar baiknya, ophidiophobia bisa diobati atau setidaknya diminimalkan agar rasa takut tersebut berkurang. Namun, Anda harus mengikuti beberapa terapi pengobatan supaya hasilnya bisa maksimal. Berikut beberapa cara mengobati fobia ular.
Salah satu cara untuk menghilangkan ketakutan adalah menghadapinya. Terapi yang diberikan untuk penderita ophidiophobia adalah memberikan gambar atau video ular kepada pasien. Lalu, terapis akan melihat respons dari pasien saat melihat ular-ular tersebut.
Terapis juga bisa menggunakan virtual reality untuk membuat seolah-olah pasien ada di sebuah tempat bersama ular. Untuk terapi lanjutan, pasien mungkin akan dihadapkan langsung dengan ular sungguhan.
Terapi menghilangkan fobia ular yang satu ini bertujuan untuk mengubah pola pikir pasien. Kognitif yang dimaksud adalah mencari mencari solusi langsung untuk mengubah pikiran dan perasaan seseorang terhadap masalah tersebut.
Hal yang bisa dilakukan oleh para terapis saat terapi kognitif adalah mengubah nama ular menjadi sesuatu yang lebih lucu atau lembut. Dengan begitu, ular menjadi seekor hewan biasa dan bukanlah hewan liar yang menakutkan.
3. Pemberian obat
Saat pasien menjalani sebuah terapi, mereka juga akan diberikan berbagai obat oleh dokter. Ada dua jenis obat yang biasanya diberikan. Obat pertama adalah beta-blocker yang bisa menurunkan detak jantung saat panik atau ketakutan. Obat ini akan membuat pasien merasa lebih tenang dan rileks.
Obat lain yang bisa juga diberikan adalah sedatif. Namun, obat ini bisa menyebabkan ketergantungan pada seseorang. Karena itu, jarang ada terapis menyarankan resep ini. Semua obat-obatan yang dikonsumsi haruslah berdasarkan persetujuan dokter.
Hasil dari terapi mungkin akan berbeda untuk setiap orang. Jika Anda ingin coba menghilangkan ketakutan yang dimiliki, ada baiknya mencoba semua terapi yang disarankan oleh para terapis. Di samping itu, Anda pun perlu bersungguh-sungguh dalam menjalaninya.
Biarpun kondisi yang sangat umum, fobia ular tetap sangat menakutkan. Cara terbaik untuk menghilangkannya adalah melawan ketakutan tersebut. Berbagai terapi bisa diikuti untuk bantu menghilangkan ketakutan akan hewan melata ini.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang ophidiophobia, serta terapi mana yang lebih cocok untuk Anda, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hari persahabatan sedunia diperingati setiap 30 Juli dan pertama dicetuskan PBB pada tahun 2011. Hari ini dibuat untuk merekatkan hubungan antar negara dan menghindari potensi konflik
Gangguan skizoafektif merupakan gangguan psikologis yang ditandai dengan kombinasi gejala psikosis dan gangguan mood. Gangguan skizoafektif terbagi atas tipe bipolar dan tipe depresif.
Mengenal diri sendiri perlu dilakukan agar Anda memiliki motivasi dalam menjalani hidup. Cara mengenal diri sendiri dapat dilakukan dengan menemukan nilai-nilai dalam diri, mencari tahu minat, hingga mencari tahu kekuatan Anda.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved