Penyebab perut gatal saat hamil bisa dipicu oleh kulit yang meregang karena ukuran perut yang terus membesar, perubahan hormon, kolestasis, hingga tidak cocok pada kandungan pakaian dan parfum tertentu. Cara mengatasinya bisa disesuaikan dengan penyebabnya seperti menjaga kulit tetap lembap dan berendam air hangat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
29 Mei 2023
Perut gatal saat hamil bisa disebabkan oleh perubahan hormon
Table of Content
Perut gatal saat hamil adalah salah satu perubahan yang kerap dirasakan. Kondisi ini umumnya adalah hal yang normal, namun pada beberapa kasus juga bisa menandakan adanya gangguan kesehatan. Karena penyebabnya bisa berbeda, maka cara mengobatinya pun harus disesuaikan.
Advertisement
Tidak perlu khawatir, rasa gatal saat hamil merupakan hal yang biasa terjadi pada masa kehamilan. Beberapa faktor yang menjadi penyebab perut gatal saat hamil meliputi:
Pada masa kehamilan, kulit akan meregang lebih dari biasanya karena ukuran tubuh yang terus bertambah besar. Kulit yang meregang biasanya akan ditandai dengan munculnya stretch mark dan perut akan terasa gatal. Bila ini adalah kehamilan pertama, sedang hamil kembar atau berat bayi yang besar, kemungkinan kulit akan meregang lebih dari biasanya, sehingga rasa gatal pun tidak terhindarkan.
Perubahan hormon pada ibu hamil tidak hanya menyebabkan memengaruhi suasana hati ibu hamil, tapi juga berdampak ke kulit. Meningkatnya kadar hormon estrogen selama kehamilan bisa membuat kulit menjadi lebih kering dan bersisik. Hal ini lah yang membuat perut terasa gatal saat hamil.
Kolestasis merupakan gangguan aliran asam empedu yang menyebabkan penumpukan zat tersebut dalam darah. Akibat penumpukan asam empedu dalam perut, kulit menjadi lebih sensitif dan terasa gatal. Rasa gatal ini bahkan bisa dirasakan di bagian tubuh lain, selain perut.
Jika perut saat hamil sering terasa gatal disertai dengan bintik merah, pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy mungkin adalah penyebabnya. PUPPP merupakan timbulnya ruam gatal pada bagian tempat stretch mark saat hamil berada. Kondisi ini biasa terjadi pada trimester akhir kehamilan.
Prurigo merupakan benjolan yang muncul pada lengan, kaki, atau perut ketika hamil. Kondisi ini bisa terjadi pada trimester pertama hingga ketiga. Benjolan ini terkadang tidak sakit namun bisa menyebabkan rasa gatal yang cukup mengganggu.
Penggunaan parfum atau pemilihan pakaian dengan bahan yang kurang tepat saat hamil dapat membuat perut sering terasa gatal. Rasa gatal tersebut muncul karena adanya ruam dan iritasi pada kulit yang diakibatkan alergi atau tidak cocok terhadap bahan pakaian dan parfum yang digunakan.
Baca Juga: Gatal-gatal Setelah Melahirkan, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Apabila perut gatal saat hamil, jangan pernah menggaruknya karena dapat menimbulkan luka.
Sejumlah cara yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi rasa gatal pada perut saat masa kehamilan, di antaranya:
Kulit kering membuat rasa gatal semakin parah. Gunakan losion pelembap untuk membantu mengatasi rasa gatal. Pilih losion dengan kandungan yang aman untuk ibu hamil, misalnya yang memiliki sifat hypoallergenic.
Menjaga tubuh tetap terhidrasi dapat membuat kamu terhindar dari rasa gatal. Minumlah sedikitnya 8 gelas per hari, tetapi disesuaikan juga dengan kebutuhan tubuh.
Selain mengonsumsi air putih, ibu hamil juga bisa memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air kelapa maupun air berelektrolit.
Menyalakan AC memang dapat membuat udara menjadi lebih sejuk dan nyaman. Sayangnya, AC atau pendingin ruangan juga membuat kulit cenderung lebih kering dan mengakibatkan rasa gatal.
Untuk mencegah perut gatal saat hamil, kamu bisa menggunakan humidifier atau pelembap udara saat menyalakan AC di kamar.
Gunakan pakaian longgar agar risiko iritasi kulit akibat bergesekan dengan kain berkurang.
Selain itu, menggunakan pakaian longgar juga dapat membantu kamu terhindar dari rasa gatal yang muncul akibat panas.
Bahan kimia pada deterjen pakaian dapat memicu iritasi pada kulit dan menimbulkan rasa gatal.
Apabila kamu merasakan hal itu, segera ganti ke produk lain yang tidak menyebabkan iritasi pada kulit.
Cara ini dipercaya membantu mengurangi rasa gatal yang timbul akibat iritasi. Untuk menerapkannya, siapkan kaus kaki setinggi lutut yang didalamnya telah diisi oatmeal.
Setelah terisi, ikat kaos kaki itu pada keran lalu aliri dengan air. Bila kamu tidak memiliki bathtub, Anda bisa menyiapkan campuran air dan oatmeal di dalam ember, kemudian mandilah seperti biasa.
Setelah mandi, oleskan gel lidah buaya ke area kulit yang gatal dan teriritasi. Selain mengurangi gatal dan peradangan, gel lidah buaya dapat melindungi dan mencegah kerusakan kulit.
Perlu diingat, kamu disarankan untuk berkonsultasi ke dokter apabila rasa gatal tidak berkurang atau semakin parah.
Nantinya, dokter akan memberikan rekomendasi yang bisa dilakukan untuk menghilangkan rasa gatal di perut.
Menggunakan air panas justru menyebabkan kulit bertambah kering. Tentu, hal ini akan memperparah rasa gatal.
Air dingin dapat meringankan rasa gatal. Setelah mandi, kamu dianjurkan menggunakan pelembap.
Pilih krim untuk perut gatal saat hamil yang mengandung spent grain wax, shea butter, argan oil, serta antihistamin.
Riset dari Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology memaparkan, kandungan antihistamin mampu mengurangi rasa gatal akibat alergi.
Selain itu, ketiga bahan lainnya mampu memperbaiki kualitas lapisan pelindung kulit serta struktur kulit secara keseluruhan.
Baca Juga: Selangkangan Gatal dan Lecet Saat Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Perut gatal adalah keluhan yang sering dirasakan oleh ibu hamil. Hal ini normal dirasakan, namun banyak orang yang masih ragu, apakah menggaruk perut saat hamil berbahaya untuk janin dalam kandungan? Jawabannya adalah tidak ada efek negatif ketika menggaruk perut saat hamil pada janin. Namun, sebaiknya hal ini tetap dihindari karena bisa menimbulkan jaringan parut yang bekasnya sulit dihilangkan. Untuk mengatasinya, kamu dapat menerapkan cara yang bisa dilakukan sendiri di rumah.
Namun, apabila rasa gatal tak kunjung hilang dan makin parah, segera konsultasikan hal itu dengan dokter kulit terdekat.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Jahitan perineum biasanya mulai sembuh dalam 3-4 minggu setelah melahirkan. Agar lebih cepat kering dan terhindar dari infeksi, cari tahu cara tepat merawat luka bekas jahitan setelah melahirkan.
19 Okt 2021
Meskipun terbilang jarang, beberapa kehamilan bisa melahirkan bayi kembar siam. Jenis-jenis kembar siam memiliki beberapa tipe, salah satunya adalah kembar parapagus.
8 Mei 2019
Clomid atau clomiphene citrate adalah obat yang digunakan untuk mengatasi masalah kesuburan wanita. Cara kerjanya berkaitan erat dengan hormon.
11 Agt 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved