Penyempitan pembuluh darah adalah kondisi yang terjadi perlahan-lahan, dimulai sejak penderitanya masih muda. Banyak faktor yang menyebabkan kondisi tersebut, baik yang bisa dikendalikan maupun yang tidak.
3.43
(102)
28 Agt 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Pembuluh darah bisa menyempit akibat tumpukan lemak dan kolesterol pada dindingnya
Table of Content
Penyempitan pembuluh darah adalah kondisi di mana jalur aliran darah menjadi lebih sempit. Kondisi ini terjadi karena ada penumpukan lemak dan kolesterol di dinding bagian dalam pembuluh darah.
Advertisement
Lemak dan kolesterol tersebut akan mengalami kalsifikasi dan mengeras hingg membentuk penumpukan plak, kemudian menghambat aliran darah dan mengurangi suplai darah serta oksigen ke organ-organ lain. Bila ini terjadi, berbagai komplikasi dan gangguan kesehatan bisa terjadi.
Karena itu, penting untuk mengenali gejala penyempitan pembuluh darah sejak dini agar bisa diatasi dengan secepatnya.
Penyempitan pembuluh darah merupakan kondisi progresif. Prosesnya kadangkala dimulai sejak bayi.
Pada orang-orang yang memiliki riwayat keturunan kolesterol tinggi, garis-garis lemak terkadang sudah muncul sejak bayi. Kondisi ini bisa terus berlangsung di usia 20an dan bertambah parah pada usia antara 40an dan 50an.
Proses terjadinya penyempitan pembuluh darah seringkali tidak menimbulkan gejala apapun sampai aliran darah benar-benar terhambat atau bahkan tersumbat. Tak mengherankan bila seseorang yang selalu tampak sehat bisa tiba-tiba mengalami stroke atau serangan jantung.
Gejala-gejala penyempitan pembuluh darah yang timbul juga tergantung lokasi pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Mari simak contohnya di bawah ini:
Bila penyempitan terjadi di pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung, gejalanya bisa berupa nyeri dada (angina), sesak napas, keringat dingin dan kecemasan.
Angina disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Penderita angina akan merasakan dadanya sesak dan berat seperti ada yang menekan. Keluhan ini sering muncul ketika penderita melakukan aktivitas fisik yang berat dan akan menghilang setelah penderita beristirahat.
Jika pembuluh darah ke otak yang mengalami penyempitan, penderita dapat mengalami gejala stroke atau stroke ringan (transient ischemic attack/TIA).
Apabila yang mengalami penyempitan adalah pembuluh darah ke kaki, pengidap bisa mengalami rasa sakit di kaki, yang muncul saat berjalan dan hilang saat berhenti berjalan. Ketika penyempitan tergolong cukup parah, rasa sakit di kaki bisa pula muncul saat penderita beristirahat atau tidur di malam hari.
Tanda-tanda tekanan darah tinggi atau tanda-tanda gagal ginjal bisa muncul bila lokasi penyempitan ada di pembuluh darah yang mengalirkan darah ke ginjal.
Banyak sekali faktor yang bisa memicu penyempitan pembuluh darah. Fakor pemicu ini juga ada yang bisa dihindari dan ada yang tidak bisa dicegah.
Faktor-faktor penyebab penyempitan pembuluh darah yang tidak bisa kita kendalikan adalah:
Semakin lanjut usia seseorang, risiko terjadinya kerusakan dan penyempitan pembuluh darah akan turut meningkat.
Laki-laki memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyempitan pembuluh darah. Sedangkan pada perempuan, risikonya akan meningkat setelah menopause.
Riwayat sakit jantung dalam keluarga sangat memengaruhi risiko seseorang untuk mengalami penyempitan pembuluh darah. Orang yang memiliki risiko tinggi adalah:
Faktor-faktor penyebab penyempitan pembuluh darah yang masih bisa kita kendalikan adalah:
Bukan hanya orang yang mengisap rokok (perokok aktif), orang-orang yang sering terpapar asap rokok (perokok pasif) juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyempitan pembuluh darah.
Kondisi ini dapat mengakibatkan pengerasan dan penebalan pembuluh darah, sehingga mempersempit jalan aliran darah.
Kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi dapat menimbulkan plak yang menempel di dinding pembuluh darah.
Kurangnya aktivitas fisik dan olahraga bisa menyebabkan kelebihan berat badan bahkan obesitas. Kedua kondisi ini kemudian menjadi faktor risiko penyempitan pembuluh darah.
Pola makan yang tinggi lemak, garam, dan gula akan menambah risiko terjadi penyempitan pembuluh darah.
Kondisi kejiwaan ini berpengaruh terhadap penyempitan maupun kerusakan pada pembuluh darah.
Penyakit ini memiliki faktor risiko yang sama dengan penyempitan pembuluh darah, yaitu obesitas dan tekanan darah tinggi.
Baca Juga
Penyempitan pada pembuluh darah bisa memicu berbagai macam gangguan kesehatan seperti di bawah ini:
Gangguan medis ini terjadi bila penyempitan pembuluh darah menyebabkan penyumbatan pada aliran darah ke otak. Sel-sel otak akan rusak, sehingga penderita mengalami kesulitan bicara, kesulitan menelan, lumpuh di salah satu sisi tubuh, kebutaan, dan sebagainya.
Jika plak yang menempel pada dinding pembuluh darah pecah dan membentuk gumpalan darah, aliran darah ke jantung bisa tersumbat hingga terjadilah serangan jantung. Terhentinya suplai darah ke jantung bisa menyebabkan kerusakan pada otot jantung. Kerusakan bisa diminimalisir bila serangan jantung cepat ditangani secara medis. Kondisi tersebut juga bisa menyebabkan penyakit jantung koroner.
Apabila penyempitan pembuluh darah menyebabkan penurunan pasokan darah ke jantung secara signifikan atau jika jantung sudah mengalami kerusakan, daya pompa jantung untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh akan melemah. Kondisi ini disebut juga sebagai gagal jantung.
Kurangnya aliran darah ke jantung akibat penyempitan pembuluh darah, bisa mengganggu impuls listrik di jantung. Akibatnya, denyut jantung menjadi tidak beraturan.
Mengatasi penyempitan pembuluh darah bisa dilakukan dengan penggunaan obat-obatan dari dokter serta mengontrol faktor-faktor penyebab yang masih bisa dikendalikan. Anda juga disarankan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala agar kondisi kesehatan senantiasa bisa dipantau.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Jantung rematik adalah kerusakan katup jantung yang terjadi akibat demam rematik. Kondisi ini dipicu oleh infeksi tenggorokan akibat bakteri Streptococcus pyogenes.
Perut buncit bukanlah sekedar masalah penampilan, tapi juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan serius. Gunakan ukuran lingkar perut normal sebagai patokan untuk menjaga kadar lemak tubuh Anda agar terhindar dari penyakit jantung.
Katup jantung berfungsi mengendalikan jalannya aliran darah dari dan keluar jantung. Dengan adanya katup, maka organ vital ini bisa menjalankan perannya untuk mengalirkan darah ke paru-paru dan seluruh tubuh.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh Tim Dokter Sehatq
Dijawab oleh dr. Rahmita Dewi
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved