Meningitis atau radang otak menjadi salah satu penyakit yang menghantui para orang tua. Penyebab utama meningitis adalah infeksi virus dan bakteri. Pemberian vaksin pada anak dapat menurunkan risiko terjadinya meningitis.
5
(2)
13 Agt 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Bayi yang tetap rewel meski sudah digendong atau diayun-ayun termasuk gejala meningitis
Table of Content
Meningitis bisa menyerang siapa saja, tidak peduli anak-anak hingga orang dewasa, atau bahkan bayi sekalipun. Sebagai orangtua, tugas Anda adalah mengetahui penyebab meningitis, mengenali gejalanya, serta melakukan berbagai langkah untuk mencegah meningitis pada anak.
Advertisement
Meningitis disebut juga sebagai penyakit radang otak. Hal ini dikarenakan meningitis merupakan penyakit yang menyebabkan pembengkakkan pada meninges, yakni membran yang membungkus otak dan tulang belakang.
Dalam beberapa kasus, meningitis yang disebabkan oleh bakteri bisa berkembang sangat cepat dan menimbulkan komplikasi. Tetapi dengan diagnosis yang cepat, penyakit radang otak ini dapat diobati dan penderitanya memiliki peluang lebih besar untuk sembuh.
Virus dan bakteri merupakan dua penyebab utama penyakit meningitis. Namun, pengobatan dan infeksi jamur juga bisa membuat seseorang terkena penyakit radang otak ini.
Pada kebanyakan kasus, meningitis biasanya disebabkan oleh virus. Virus meningitis ini menyebabkan penderitanya mengalami gejala meningitis yang mirip dengan meriang, diare, demam, hingga flu.
Virus meningitis sifatnya tidak serius, bahkan biasanya tidak terdiagnosa karena gejalanya mirip dengan orang yang terkena flu pada umumnya. Virus yang menjadi penyebab meningitis biasanya adalah virus polio, virus gondong (paramyxovirus), virus flu, hingga virus West Nile.
Meningitis yang disebabkan oleh bakteri merupakan kondisi yang langka, namun bisa menyebabkan kematian jika tidak mendapat penanganan yang cepat dan tepat. Beberapa penderita meningitis bakteri mengalami trauma kepala yang hebat, misalnya disebabkan oleh infeksi telinga (otitis media) atau sinusitis.
Banyak tipe bakteri yang menjadi penyebab meningitis bakteri. Pada bayi, bakteri yang rentan menyebabkan anak terkena radang otak adalah grup B strep, E. coli, dan (pada sebagian kecil bayi) Listeria monocytogenes. Sedangkan pada anak, bakteri yang menyeran misalnya Streptococcus pneumoniae (pneumococcus) dan Neisseria meningitidis (meningococcus).
Mirip dengan meningitis bakteri, meningitis jamur juga tergolong kasus yang langka. Meningitis ini terjadi setelah infeksi jamur yang sudah ada pada tubuh menyebar ke otak atau tulang belakang. Beberapa jamur yang ditemukan menjadi penyebab meningitis ini, yaitu Cryptococcus, Histoplasma, Blastomyces, Coccidioides, dan Candida.
Faktor lain yang juga bisa menyebabkan penyakit meningitis, yaitu cedera kepala, operasi otak, lupus, dan berbagai jenis obat-obatan. Yang perlu digarisbawahi adalah radang otak tidak menular, namun Anda bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai pemberian vaksinasi meningitis jika ada orang yang menunjukkan gejala radang selaput otak ini di sekitar Anda.
Gejala meningitis mungkin berbeda pada tiap orang, tergantung usia dan penyebab meningitis itu sendiri. Selain itu, gejala-gejala di bawah ini bisa jadi akan makin buruk dalam waktu yang cepat, namun bisa juga baru menunjukkan tanda-tanda gawat dalam hitungan hari bahkan hingga mengancam nyawa.
Pada anak yang berusia di atas 1 tahun, gejala meningitis yang mungkin terjadi, di antaranya:
Penyakit meningitis pada bayi mungkin akan memperlihatkan gejala yang berbeda. Bayi akan terlihat lebih rewel, malas menyusu, dan sering tidur serta sulit dibangunkan.
Secara garis besar, gejala meningitis pada bayi, antara lain:
Anak atau bayi mungkin tidak menunjukkan semua gejala meningitis seperti yang disebutkan di atas. Namun, Anda sebaiknya langsung membawa anak ke rumah sakit jika menunjukkan dua atau lebih dari tanda-tanda penyakit radang otak tersebut. Deteksi lebih dini meningitis pada anak harus dilakukan agar penanganan dapat dilakukan dengan segera.
Baca Juga
Vaksin merupakan salah satu langkah pencegahan paling direkomendasikan oleh dokter untuk mencegah penyakit meningitis. Vaksin meningitis untuk bayi sendiri biasanya berbentuk beberapa jenis imunisasi yang bertujuan melindungi anak Anda dari berbagai kuman yang bisa membahayakan kondisi kesehatannya.
Terdapat tiga jenis vaksin yang sebaiknya diberikan oleh anak Anda untuk mencegah penyakit meningitis, yakni Haemophilus influenzae tipe b (Hib), Pneumococcal conjugate vaccine (PCH), dan vaksin meningitis itu sendiri. Jangan lupa juga untuk melengkapi imunisasi anak Anda dengan vaksin lain, seperti campak, gondong, maupun polio. Pemberian vaksin tersebut bisa mencegah kuman mengganas di tubuh bayi dan berkembang menjadi penyakit meningitis.
Langkah pencegahan lain yang bisa dilakukan anak, yaitu selalu menjaga kebersihan, termasuk mencuci tangan sebelum makan. Jaga agar sistem imun anak tetap kuat. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapat antibiotik jika anak Anda tinggal di lingkungan endemik penyakit meningitis, terutama meningitis bakteri.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi berguna untuk melegakan pernapasannya. Anda bisa melakukannya dengan cara membuang lendir di hidung hingga menjaga kelembapan udara di rumah
Cara penularan gondongan pada anak, yaitu melalui air liur. Anak dapat terinfeksi apabila melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, berbagi peralatan makan, atau menyentuh benda yang telah terkontaminasi.
Leher kaku dan kepala pusing yang tidak tertahankan benarkah selalu menandakan gejala meningitis? Meski gejala meningitis ditandai dengan leher kaku dan kepala pusing, faktanya kondisi tersebut tidak selalu menandakan Anda terkena meningitis.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved