logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Lansia

Penyebab Gangguan Pendengaran pada Lansia dan Cara Menanganinya

open-summary

Lansia yang berumur di atas 65 tahun berisiko mengalami gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran pada lansia dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti perubahan struktur telinga bagian dalam hingga penyakit tertentu seperti diabetes.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

11 Apr 2019

Perubahan struktur telinga dalam menyebabkan gangguan pendengaran pada lansia

Meski tidak membahayakan nyawa, gangguan pendengaran pada lansia, harus mendapatkan perawatan.

Table of Content

  • Presbikusis, penyebab gangguan pendengaran pada lansia yang paling umum
  • Penyebab gangguan pendengaran pada lansia lainnya
  • Faktor risiko gangguan pendengaran pada Lansia
  • Gejala gangguan pendengaran pada Lansia
  • Stadium gangguan pendengaran pada lansia
  • Cara mengatasi gangguan pendengaran pada lansia
  • Catatan dari SehatQ

Seiring bertambahnya usia, Anda akan mengalami berbagai penurunan pada fungsi tubuh, salah satunya adalah fungsi telinga. Tak pelak, gangguan pendengaran pada lansia pun menjadi hal yang lazim dialami.

Advertisement

Setidaknya, satu dari dua lansia berusia di atas 65 tahun, mengalami gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran akibat penambahan umur ini, juga dikenal sebagai presbikusis. Meski tidak membahayakan nyawa, perawatan terhadap masalah penurunan pendengaran pada lansia harus tetap dilakukan.

Presbikusis, penyebab gangguan pendengaran pada lansia yang paling umum

gangguan pendengaran pada lansia
Presbikusis adalah penyebab gangguan pendengaran pada lansia yang paling umum

Berkurangnya pendengaran pada lansia bisa juga disebut presbikusis. Kondisi ini umumnya terjadi sangat perlahan. Sehingga tidak heran, banyak lansia yang tidak menyadari bahwa mereka mengalami penurunan pendengaran.

Penyebab presbikusis pada lansia umumnya meliputi:

  • Perubahan struktur telinga bagian dalam
  • Perubahan aliran darah menuju telinga
  • Penurunan kemampuan saraf dalam merespons suara
  • Perubahan cara otak dalam memproses pembicaraan dan suara
  • Kerusakan pada rambut-rambut halus di telinga, yang berfungsi mengantarkan suara ke otak

Berbeda dari tuli konduktif yang umumnya bisa dipulihkan, presbikusis merupakan kondisi yang berbeda. Presbikusis masuk ke dalam jenis tuli sensorineural, yang umumnya akan terjadi secara permanen.

Baca Juga

  • Makanan dan Buah-Buahan untuk Penyakit Parkinson, Adakah Pantangannya?
  • 11 Perubahan Fisik pada Lansia dan Cara Mengantisipasinya
  • Daftar Vitamin dan Mineral yang Penting untuk Lansia

Penyebab gangguan pendengaran pada lansia lainnya

gangguan pendengaran pada lansia
Gangguan pendengaran pada lansia juga bisa disebabkan faktor lainnya seperti penumpukan kotoran hingga cedera telinga

Selain karena presbikusis, penyebab gangguan pendengaran pada lansia juga bisa karena sejumlah faktor lainnya, yang kemudian terbagi menjadi 2 (dua) jenis gangguan, yaitu: 

1. Gangguan konduktif

Gangguan pendengaran pada lansia ini terjadi ketika terdapat kelainan pada struktur telinga bagian luar maupun tengah. Beberapa penyebab gangguan pendengaran konduktif antara lain:

  • Penumpukan kotoran telinga

Penumpukan kotoran menyebabkan sumbatan pada saluran telinga. Penggunaan cottonbud juga dapat membuat kotoran semakin masuk ke dalam lubang telinga. Ketika menumpuk, maka  fungsi pendengaran pun akan menurun.

  • Ada benda asing 

Benda kecil seperti kancing, atau potongan kapas dari cottonbud, dapat dengan mudah tersangkut di lubang telinga.  Selain itu, serangga yang masuk dalam telinga juga dapat menyebabkan pendengaran berkurang.

  • Cairan di telinga tengah

Munculnya cairan di telinga bagian tengah biasanya ketika lansia mengalami infeksi telinga, flu, alergi, atau penyakit saluran napas atas lainnya. Pasalnya, kondisi-kondisi tersebut mengganggu salah satu organ yang menghubungkan telinga dan hidung dan berfungsi untuk membuang cairan.

  • Gendang telinga berlubang

Gendang telinga yang berlubang menyebabkan gelombang suara tidak dapat ditangkap secara optimal. Alhasil, lansia tidak dapat mendengar suara dengan baik. 

2. Gangguan sensorineural

Gangguan pendengaran sensorineurla menyebabkan penurunan pendengaran hingga tuli yang bersifat permanen. Penyebab jenis gangguan pendengaran pada lansia ini antara lain sebagai berikut:

  • Paparan suara keras

Mendengar suara keras terus-menerus dalam waktu lama atau suara keras yang ekstrem dapat merusak sel rambut telinga Anda secara permanen. Jika kerap beraktivitas di lingkungan yang sering terpapar suara keras, faktor risiko ini dapat meningkat. 

  • Cedera Kepala

Benturan pada kepala dapat menyebabkan kerusakan pada saraf pendengaran yang mengakibatkan gangguan pendengaran.

Sebenarnya, presbikusis masuk ke dalam jenis gangguan pendengaran sensorineural. Pasalnya, kondisi tersebut juga bersifat permanen. 

Faktor risiko gangguan pendengaran pada Lansia

gangguan pendengaran pada lansia
Diabetes adalah salah satu faktor risiko gangguan pendengaran pada lansia

Penurunan pendengaran pada lansia juga bisa dipicu oleh sejumlah faktor risiko di bawah ini:

  • Diabetes
  • Sirkulasi yang buruk
  • Paparan terhadap suara keras
  • Penggunaan obat-obatan tertentu
  • Keluarga dengan riwayat kehilangan pendengaran
  • Merokok

Gejala gangguan pendengaran pada Lansia

Gejala gangguan pendengaran pada lansia umumnya berupa ketidakmampuan untuk mendengar suara bernada tinggi. Misalnya, suara wanita dan anak-anak. Gejala-gejala lain yang juga bisa muncul adalah:

  • Sejumlah suara seolah-olah terdengar sangat kencang
  • Kesulitan mendengar di area yang ramai
  • Kesulitan membedakan bunyi "s" dan "th"
  • Telinga berdenging
  • Kebutuhan untuk menaikkan volume suara televisi dan radio, di luar kebiasaan
  • Meminta orang lain untuk mengulang perkataan yang disampaikan
  • Tidak bisa memahami percakapan di telepon

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut. Sebab, kondisi-kondisi di atas juga bisa menandakan adanya masalah medis lain.

Stadium gangguan pendengaran pada lansia

Pemeriksaan oleh dokter bertujuan untuk mengetahui penyebab penurunan fungsi pendengaran pada lansia, sekaligus tingkat keparahan (stadium) gangguan pendengaran yang dialami. Secara umum, gangguan pendengaran pada lansia terbagi menjadi 4 (empat) berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu:

  • Gangguan pendengaran ringan. Anda masih bisa memahami percakapan dengan orang lain, tapi kesulitan menangkap setiap kata, jika percakapan terjadi di keramaian.
  • Gangguan pendengaran sedang. Anda kerap meminta orang lain untuk mengulang perkataan dalam pembicaraan, baik secara tatap muka maupun melalui telepon.
  • Gangguan pendengaran parah. Anda tidak bisa memahami pembicaraan, tanpa memakai alat bantu dengar.
  • Gangguan pendengaran menyeluruh. Anda tidak bisa mendengar perkataan orang lain, jika tidak disampaikan dengan suara yang sangat keras. Anda tidak bisa memahami perkataan orang lain tanpa alat bantu dengar maupun implan koklea.

Cara mengatasi gangguan pendengaran pada lansia

Cara mengatasi gangguan pendengaran pada lansia berdasarkan tingkat keparahan gangguan yang dialami penderita. Mulai dari alat bantu dengar hingga latihan membaca bibir, berikut ini perawatan yang bisa dilakukan pada lansia yang mengalami penurunan pendengaran:

1. Membersihkan kotoran di telinga

Gangguan pendengaran pada lansia yang disebabkan oleh penumpukan kotoran akan diatasi dengan prosedur pengambilan kotoran tersebut menggunakan alat vacuum khusus yang dilakukan oleh dokter spesialis THT. 

2. Pemasangan alat bantu dengar

Biasa ditempatkan di bagian belakang telinga, alat ini dapat membuat suara terdengar lebih keras bagi yang menggunakannya. Terdapat berbagai jenis alat bantu dengar. Sehingga, untuk mengetahui jenis yang paling tepat, Anda perlu mengonsultasikannya pada dokter spesialis THT.

3. Operasi telinga

gangguan pendengaran pada lansia
Operasi telinga dilakukan apabila gangguan pendengaran disebabkan oleh infeksi, cedera telinga, dan kelainan struktur telinga

Operasi telinga dilakukan apabila penyebab penurunan pendengaran pada lansia disebabkan oleh kondisi-kondisi seperti infeksi, cedera telinga, dan kelainan struktur telinga

4. Implan koklea

Implan koklea dilakukan dengan memasangkan alat khusus pada telinga. Alat ini akan ditanamkan di bagian dalam telinga melalui proses operasi. Jika gangguan pendengaran yang dialami cukup parah, maka dokter mungkin merekomendasikan untuk memasangnya di kedua telinga.

5. Latihan membaca bibir

Latihan ini dilakukan agar para lansia yang memiliki kesulitan untuk mendengar, tetap dapat berkomunikasi dengan lancar. Dengan melatih kemampuan ini, lansia akan bisa mengerti perkataan lawan bicaranya, dengan membaca gerakan bibir serta bahasa isyarat lainnya.

Catatan dari SehatQ

Gangguan pendengaran pada lansia sebaiknya tidak lagi dianggap remeh. Segera lakukan perawatan dan rutinlah melakukan pemeriksaan kesehatan telinga sebelum kondisi ini semakin mengganggu aktivitas sehari-hari.

Konsultasikan segala keluhan medis Anda dengan dokter terbaik hanya melalui smartphone. Gunakan layanan live chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ sekarang juga. Download aplikasi SehatQ di App Store dan Google Play

Advertisement

gangguan lansiakesehatan lansiagangguan pendengaranpenyakit telingalansia

Ditulis oleh Maria Yuniar

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved