logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Pria

Penyebab Penis Berdarah, dari yang Umum Sampai yang Harus Diwaspadai

open-summary

Penyebab penis berdarah bisa sesederhana karena adanya luka lecet pada penis. Namun, jika darah keluar dari penis saat ejakulasi ataupun buang air kecil, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkannya.


close-summary

3 Nov 2022

| Arif Putra

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

penyebab penis berdarah

Penis berdarah bisa disebabkan oleh luka lecet atau sebab yang lebih serius jika darah keluar saat ejakulasi

Table of Content

  • Penyebab penis berdarah yang perlu diwaspadai 
  • Cara mengatasi penis berdarah 
  • Cara mencegah penis berdarah

Penis berdarah atau luka lecet adalah kondisi umum yang biasa terjadi dan terkadang bukanlah suatu hal yang serius. Penyebab keluarnya darah yang paling umum biasanya dikarenakan kulit kepala penis cedera akibat tergores atau lecet karena terjepit resleting hingga terlalu sering memakai celana yang terlalu ketat. 

Advertisement

Namun, penis berdarah juga bisa menjadi gejala penyakit serius mulai dari kanker prostat hingga hematuria (urine berdarah). Pada penyakit kanker prostat, penis dapat mengeluarkan darah ketika ejakulasi.. 

Mengenali penyebab penis berdarah ini sangat penting agar Anda bisa mengetahui langkah pengobatan yang tepat. 

Penyebab penis berdarah yang perlu diwaspadai 

Beberapa penyakit dapat menjadi penyebab penis keluar darah. Penyakit tersebut berisiko menyerang organ reproduksi, hingga organ ekskresi seperti ginjal.

Inilah beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab penis berdarah. .

1. Hiperplasia prostat jinak

Kelenjar prostat merupakan salah organ reproduksi pria, yang bertugas dalam menghasilkan jenis cairan, untuk produksi air mani. Hiperplasia prostat jinak adalah pembesaran pada kelenjar prostat, yang dapat menyebabkan penis keluar darah dalam jumlah yang sedikit. Selain itu, penderitanya juga juga menjadi lebih sering untuk buang air kecil, dan merasa kesakitan saat berkemih.

Pemberian obat-obatan bisa dilakukan untuk menangani hiperplasia prostat jinak. Obat-obatan tersebut antara lain obat penghambat alfa (alpha-blocker) atau penghambat 5-alfa reduktase (5-alpha reductase inhibitor). Obat ini boleh jadi dapat mengecilkan prostat yang membesar tersebut.

2. Prostatitis

Kondisi prostatitis adalah peradangan pada kelenjar prostat, yang diakibatkan oleh infeksi bakteri maupun cedera. Peradangan ini dapat menyebabkan keluarnya darah dari penis. Selain itu, beberapa gejala lainnya berupa demam, menggigil, nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil, serta menjadi lebih sering buang air kecil.

Antibiotik sering diberikan pada penderita prostatitis, apabila kondisi tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri. Selain antibiotik, dokter juga akan merekomendasikan penggunaan penghambat alfa, penghilang nyeri seperti ibuprofen dan aspirin, serta melakukan pijat prostat.

3. Kanker prostat

Sel-sel kanker juga dapat tumbuh pada kelenjar prostat . Orang yang menderita kanker prostat dapat mengalami penis berdarah , baik saat ejakulasi, maupun buang air kecil. Gejala lain dari penyakit ini yakni sakit dan sensasi terbakar saat buang air kecil, kesulitan mempertahankan ereksi, sakit saat ejakulasi, hingga merasakan adanya tekanan di rektum.

Salah satu penanganan medis, yang sering ditawarkan pada penderita kanker prostat, adalah operasi pengangkatan prostat. Sayangnya, tindakan ini memiliki efek samping, seperti disfungsi seksual serta ketidakmampuan untuk menahan keluarnya urine (inkontinensia).

4. Epididimitis

Penyakit epididimitis adalah peradangan pada tabung melingkar (epididimis) di bagian belakang testis yang menyimpan dan membawa sperma. Epididimis dapat mengalami peradangan, yang bisa dipicu oleh bakteri, saat menderita infeksi menular seksual, seperti klamidia dan gonore (kencing nanah).

Selain penis keluar darah, Anda juga bisa mengalami pembengkakan di testis. Epididimitis umumnya bisa diobati dengan pemberian antibiotik.

5. Infeksi saluran kemih dan ginjal

Sesuai namanya, infeksi saluran kemih dapat terjadi di organ-organ sepanjang saluran kemih, seperti uretra, ureter, dan kandung kemih. Infeksi pada ginjal juga dapat muncul, jika infeksi saluran kemih tidak ditangani.

Selain dapat mengakibatkan penis keluar darah, infeksi saluran kemih juga membuat urine yang beraroma lebih kuat dari biasanya, serta sensasi terbakar saat buang air kecil.

Infeksi saluran kemih sering disebabkan oleh serangan bakteri, sehingga pemberian antibiotik biasanya menjadi penanganan yang efektif.

6. Kanker kandung kemih

Penis berdarah  saat buang air kecil, juga dapat menjadi pertanda kanker kandung kemih. Setelah beberapa lama, penderita kanker ini juga menjadi sulit untuk berkemih, atau merasakan sakit. Karena mirip dengan gejala penyakit lain, Anda disarankan untuk segera mengecek ke dokter.

Penanganan untuk kanker kandung kemih, bergantung pada stadiumnya. Kemoterapi, terapi radiasi, dan terapi imun bisa menjadi pilihan. Pada fase yang sangat parah, operasi pengangkatan kandung kemih mungkin akan ditawarkan oleh dokter.

7. Batu ginjal

Batu ginjal terjadi ketika adanya penumpukan mineral dan garam di organ penyaring tersebut. Penumpukan mineral ini dapat merusak ginjal, yang juga bisa menimbulkan penis keluar darah, bersamaan dengan urine.

Batu ginjal yang sudah masuk ke saluran urine, dapat menimbulkan rasa sakit di punggung atau perut. Penderitanya bisa merasakan sakit ketika buang air kecil. Selain itu, urine dapat berubah warna menjadi kemerahan, pink, atau cokelat.

Pada kasus yang serius, gelombang suara dapat membantu penghancuran batu ginjal. Selain itu, dokter juga dapat menghancurkan batu ginjal, dengan memasukkan sejenis tabung ke uretra.

8. Beberapa infeksi menular seksual

Beberapa jenis infeksi menular seksual, seperti penyakit gonore, herpes genital, dan penyakit klamidia, dapat menyebabkan penis berdarah  saat Anda berejakulasi. Gejala umum lain yakni buang air kecil yang terasa sakit, atau sensasi terbakar pun bisa terjadi.

Pengobatan infeksi menular seksual, dapat berupa pemberian antibiotik, maupun antivirus. Saat berkonsultasi, pastikan juga untuk menceritakan riwayat aktivitas seksual Anda kepada dokter.

Cara mengatasi penis berdarah 

Penis berdarah umumnya tidak membutuhkan pengobatan khusus. Ini berlaku jika perdarahan yang terjadi hanya berupa lecet kecil atau luka ringan. 

Jika penis mengalami perdarahan ringan yang disebabkan karena lecet atau terlalu sering berhubungan intim, berikut tips yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya:

  • Hindari berhubungan seksual sampai Anda tau penyebab penis Anda berdarah
  • Tetap menjaga kebersihan organ intim Anda dan mengganti celana dalam secara berkala
  • Jika disebabkan oleh infeksi menular seksual sebaiknya Anda mengajak pasangan untuk berobat bersama karena sangat dimungkinkan untuk terjadi penularan ke pasangan Anda
  • Tetap makan sehat, banyak minum air putih minimal 2 liter/hari serta,olahraga.

Namun, jika perdarahan penis disebabkan oleh hal serius, berikut cara mengatasi penis berdarah yang bisa Anda lakukan:

  • Mengonsumsi antibiotik. Jika mengalami cedera serius pada penis yang menyebabkan perdarahan, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi. Mereka mungkin juga meresepkan antibiotik untuk membantu mengobati ISK dan prostatitis.
  • Membersihkan luka dengan obat steril. Cedera pada kulit penis mungkin memerlukan pembersihan rutin untuk mencegah infeksi. Jika perdarahan disebabkan luka yang cukup dalam, tindakan pembedahan seperti dijahit mungkin akan diperlukan. 
  • Operasi. Cedera penis yang parah kemungkinan akan memerlukan operasi. Pembuluh darah vena yang pecah di penis mungkin juga memerlukan pembedahan, terutama jika pecahnya cukup parah.
  • Pengobatan kanker. Jenis pengobatan kanker pada setiap orang berbeda tergantung pada kondisi dan jenis kankernya. Namun, beberapa pengobatan yang mungkin akan dilakukan untuk mengatasi kanker prostat termasuk radiasi, kemoterapi, hingga operasi. 

Penis keluar darah, baik saat Anda buang air kecil, maupun keluar beriringan dengan sperma, dapat menjadi penanda suatu penyakit. Apabila Anda mengalami gejala-gejala di atas, terutama yang disertai sakit saat buang air kecil, hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan.

Baca Juga

  • 13 Cara Mencegah Kanker Prostat Secara Alami
  • 7 Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita dan Pria agar Tetap Subur
  • Mengenal Organ Reproduksi Pria yang Utama dan Penyakitnya

Cara mencegah penis berdarah

Mencegah penis berdarah tidak bisa dilakukan tanpa mengetahui penyebabnya dengan jelas. Namun, langkah-langkah perawatan diri berikut dapat membantu mengurangi risiko mengalami cedera penis atau pendarahan:

  • memakai alat pelindung saat berolahraga
  • buang air kecil segera setelah keinginan muncul
  • minum banyak air, yang akan mengurangi risiko ISK
  • menggunakan metode penghalang seperti kondom saat berhubungan seks, yang dapat mencegah beberapa penyebab infeksi prostatitis
  • berbicara dengan dokter tentang nyeri kronis pada penis atau dubur

Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

masalah reproduksiinfeksi saluran reproduksireproduksi pria

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved