Penggumpalan darah dapat memiliki gejala yang berbeda-beda tergantung lokasinya. Penggumpalan darah dapat terjadi pada lengan, kaki, perut, paru, jantung dan otak.
2023-03-22 06:54:16
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Penggumpalan darah bisa berbahaya jika terjadi di organ vital seperti otak dan paru-paru
Table of Content
Penggumpalan darah adalah proses perubahan darah dari cair menjadi setengah padat atau seperti gel. Saat Anda terluka, mekanisme penggumpalan darah berguna untuk menghentikan perdarahan. Namun, jika penggumpalan darah terbentuk di area yang tidak seharusnya, maka berbagai gangguan kesehatan bisa terjadi.
Advertisement
Penggumpalan darah terkadang disebut juga sebagai pembekuan darah. Berikut penjelasan lebih lanjutnya yang perlu Anda ketahui.
Penggumpalan darah yang terjadi tidak pada tempatnya disebut dengan trombus. Gumpalan darah yang diam di satu tempat disebut dengan trombosis sementara yang bergerak menyusuri pembuluh darah disebut emboli atau tromboemboli. Emboli bisa sangat berbahaya karena dapat menyumbat pembuluh darah pada berbagai organ tubuh.
Gumpalan darah juga bisa membahayakan kesehatan apabila jumlahnya terlalu banyak dan tidak pecah seperti tahap yang seharusnya terjadi dalam proses penyembuhan luka.
Dikutip dari medlineplus, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami penggumpalan darah, yaitu:
Gumpalan darah dapat terbentuk atau mengalir ke pembuluh darah di tungkai, paru-paru, otak, jantung, dan ginjal. Lokasi terjadinya penggumpalan darah dapat menentukan jenis gangguan yang mungkin Anda rasakan.
Tidak semua orang yang mengalami gumpalan darah mengalami gejala. Namun saat muncul, gejalanya bisa berbeda-beda tergantung dari area yang terdampak.
Penggumpalan darah paling sering terjadi di kaki bagian bawah. Jika gumpalan tersebut terbentuk pada pembuluh darah yang berada jauh di bawah permukaan kulit, maka kondisi ini disebut deep vein thrombosis (DVT).
DVT adalah kondisi yang berbahaya karena gumpalan darah ini bisa bergerak mengalir ke jantung atau paru-paru.
Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang tidak bergerak untuk waktu yang lama, seperti misalnya setelah operasi atau berada di dalam perjalanan jangka panjang.
Gejala penggumpalan darah di lengan dan kaki antara lain:
Apabila gumpalan darah sudah mulai berpindah tempat hingga ke paru-paru, maka gejala seperti sesak napas hingga batuk berdarah bisa dirasakan.
Penggumpalan darah di jantung dapat menyebabkan serangan jantung. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain adalah:
Penggumpalan darah di paru-paru disebut dengan emboli paru. Kondisi ini umumnya berawal dari gumpalan darah yang terbentuk di lengan atau kaki. Gumpalan tersebut bisa pecah, kemudian mengalir ke paru-paru.
Emboli paru adalah kondisi yang sangat berbahaya. Segera hubungi dokter apabila Anda atau orang terdekat merasakan gejala penggumpalan darah di paru, seperti:
Penyebab pembekuan darah di otak antara lain adalah timbunan lemak di dinding pembuluh darah yang mengalir menuju otak dan cedera kepala parah.
Bekuan darah dari bagian tubuh lain seperti paru dan leher juga dapat berjalan menuju otak dan menyebabkan stroke. Beberapa gejala penggumpalan darah otak di antaranya:
Penggumpalan darha juga bisa terjadi pada pembuluh darah yang berada di perut. Kondisi ini biasnaya terjadi karena riwwayat penyakit lain, seperti divertikulitis atau penyakit hati dan penggunaan pil KB. Beberapa gejalanya meliputi:
Pembekuan darah di ginjal adalah kondisi yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan tekanan darah tinggi serta gagal ginjal. Gejala yang mungkin dirasakan antara lain:
Baca Juga
Pengobatan penggumpalan darah bisa berbeda-beda. Tergantung dari lokasinya. Beberapa jenis pengobatan yang mungkin direkomendasikan antara lain:
Stoking kompresi akan membantu memberikan tekanan yang dapat meredakan pembengkakan sekaligus mencegah terbentuknya gumpalan darah di kaki.
Antikoagulan adalah obat pengencer darah yang akan membantu mencegah terbentuknya gumpalan darah. Pada kondisi yang parah, dokter dapat memberikan obat trombolitik yang akan menghancurkan gumpalan yang terbentuk di pembuluh darah sehingga aliran darah bisa kembali lancar.
Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan menyarankan untuk dilakukan operasi trombolisis maupun trombektomi.
Trombolisis adalah operasi untuk menghancurkan penggumpalan darah menggunakan obat dan kateter. Sedangkan trombektomi adalah operasi untuk mengeluarkan gumpalan dari pembuluh darah.
Apabila Anda masih memiliki pertanyaan seputar penggumpalan atau pembekuan darah, diskusikan langsung ke dokter lewat fitur Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh secara gratis di Appstore dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara mengobati darah beku akibat terjepit dapat diatasi dengan perawatan rumahan atau penanganan medis tergantung pada tingkat keparahan cederanya. Cedera yang ringan bisa sembuh dengan sendirinya, sedangkan cedera yang tergolong berat mungkin membutuhkan sejumlah pengobatan dari dokter.
Obat antikoagulan adalah obat untuk mencegah penggumpalan darah. Tak boleh sembarang digunakan, obat ini ternyata berisiko memperparah pendarahan di otak atau tengkorak pada pasien yang mengalami cedera kepala.
Atrial fibrilasi (AF) adalah ketidakteraturan irama jantung yang cepat dan dapat meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, bahkan kematian. Komplikasi dari atrial fibrilasi dapat memicu terjadinya stroke
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved