Penyebab pendengaran berkurang pada lansia dapat terjadi karena berbagai hal. Gangguan pendengaran pada lansia atau yang biasa disebut presbikusis ini membuat kita harus mengulang pembicaraan dengan volume suara yang lebih keras dari biasanya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
20 Mei 2019
Penyebab pendengaran berkurang dapat diketahui melalui pemeriksaan oleh dokter
Table of Content
Mengobrol dengan orang yang sudah lanjut usia memang membutuhkan kesabaran ekstra. Seringkali kita harus mengulang pembicaraan atau menambah volume suara karena mereka mengalami presbikusis atau pendengaran berkurang. Lantas apa penyebab pendengaran berkurang?
Advertisement
Penurunan pendengaran bisa dialami siapapun, terutama lansia. Pendengaran berkurang/tuli merupakan salah satu keluhan yang sering dialami lansia. Biasanya keluhan ini lebih dirasakan oleh orang lain yang sering berinteraksi dengan penderita.
Lebih dari 5% penduduk dunia (466 juta jiwa) mengalami pendengaran berkurang. Diprediksi pada tahun 2050 akan ada lebih dari 900 juta jiwa atau satu dari sepuluh orang yang memiliki gangguan ini.
Sepertiga dari penduduk dunia yang berusia di atas 65 tahun didapati memiliki keluhan ini dan paling banyak ditemukan di daerah selatan Asia, Asia Pasifik, dan Afrika.
Di Amerika sendiri, sepertiga penduduk berusia 65 sampai 75 tahun memiliki keluhan ini. Bahkan dikatakan satu dari dua orang di atas 75 tahun mengalami kemunduran untuk mendengar.
Tahun 2017, Kementrian Kesehatan RI mengatakan Indonesia berada dalam posisi empat di Asia Tenggara untuk angka ketulian tertinggi.
Pendengaran berkurang sendiri terbagi menjadi dua jenis berdasarkan penyebabnya.
Jenis gangguan pendengaran ini terjadi ketika ada kelainan struktur pada telinga bagian tengah atau luar. Beberapa penyebab gangguan pendengaran konduksi, yaitu:
Gangguan pendengaran sensorineurla dapat menyebabkan penurunan pendengaran hingga tuli permanen. Penyebabnya sebagai berikut:
Jika Anda atau orang terdekat Anda memiliki keluhan pendengaran berkurang secara bertahap, ada baiknya periksakan telinga pada dokter sebelum semakin memburuk.
Cara mengobati penurunan kemampuan pendengaran bisa disesuaikan dengan penyebabnya, seperti berikut:
Salah satu pengobatan yang bisa dilakukan adalah membersihkan kotoran yang menyumbat telinga dengan bantuan minyak. Dokter akan memasukkan minyak ke dalam rongga telinga untuk mengencerkan kotoran, lalu membuangnya.
Jika terjadi infeksi, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik maupun prosedur operasi gendang telinga yang bisa membuat pendengarannya berfungsi kembali.
Pada tahap ini, kerusakan telinga sudah permanen. Sehingga, tujuan pengobatan hanya untuk memaksimalkan pendengaran.
Anda bisa menggunakan alat bantu dengar untuk memperkuat sinyal hingga suara menjadi lebih kuat dan mudah didengar.
Jika sudah terlalu parah, mungkin Anda bisa menerima implan korea.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh dr. Rikho Melga Shalim
Referensi
Artikel Terkait
Bagian-bagian telinga dibagi menjadi tiga, yaitu telinga bagian luar, tengah, dan dalam. Telinga bagian luar berfungsi untuk mengumpulkan gelombang suara untuk dikirim ke kanal telinga, telinga tengah untuk memproses getara dan menyeimbangkan tekanan telinga, dan telinga dalam untuk mengirimkan sinyal ke saraf di otak agar kita mengenali suara.
18 Agt 2022
Speech delay pada anak adalah gangguan komunikasi yang menyebabkan anak terlambat bicara sekalipun sudah usianya. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh gangguan mulut, masalah pendengaran, hingga kurang stimulus.
24 Apr 2022
Perbedaan headset vs headphone vs earphone dapat dilihat dari fitur dan kegunaannya. Meski demikian, masing-masing perangkat audio ini memliki potensi bahaya bagi kesehatan pendengaran penggunanya.
26 Sep 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved