Payudara terasa nyeri dan kencang bisa disebabkan oleh infeksi kelenjar susu atau mastitis. Kondisi ini biasanya dialami oleh ibu menyusui. Mastitis terjadi ketika kelenjar susu tersumbat sehingga ASI tidak bisa keluar dengan lancar dan membuat bakteri tumbuh pada saluran tersebut lalu memicu infeksi.
28 Des 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Penyebab payudara terasa nyeri dan kencang salah satunya karena perubahan hormon
Table of Content
Penyebab payudara terasa nyeri dan kencang ada beragam. Sebagian menandakan adanya perubahan di tubuh yang tidak berbahaya, namun sebagian lagi bisa saja disebabkan oleh penyakit yang lebih serius, seperti kanker payudara. Berikut penjelasannya untuk Anda.
Advertisement
Berikut adalah sejumlah kemungkinan penyebab payudara terasa nyeri dan kencang atau sakit saat ditekan.
Saat payudara terasa nyeri dan kencang, jangan langsung panik. Jika kondisi ini terjadi menjelang atau ketika Anda sedang menstruasi, maka ini adalah hal normal yang disebabkan oleh perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh. Ya, payudara yang terasa nyeri dan kencang bisa saja termasuk salah satu gejala PMS (pre-menstrual syndrome).
Saat kadar kedua hormon ini tidak seimbang, maka ada beberapa gejala yang bisa muncul seperti rasa bengkak, kencang, dan nyeri pada payudara.
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 2-3 hari sebelum haid dan pada beberapa wanita bisa bertahan selama menstruasi terjadi.
Penyebab payudara terasa nyeri dan kencang lainnya adalah kista. Selain rasa tidak nyaman, pada payudara yang terkena kista juga akan timbul benjolan.
Saat payudara terasa sakit, tidak ada salahnya Anda juga melakukan pemeriksaan SADARI untuk mengetahui apabila ada bejolan yang terbentuk. Jika pada pemeriksaan mandiri tersebut Anda menemukan benjolan, maka periksakan lah diri ke dokter. Namun tidak perlu panik berlebihan karena benjolan pada payudara tidak selalu menandakan kanker. Bisa saja, benjolan tersebut adalah kista atau tumor payudara jinak.
Pada ibu menyusui, rasa nyeri pada payudara bisa disebabkan oleh mastitis. Mastitis adalah infeksi yang terjadi pada kelenjar susu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh tersumbatnya kelenjar susu, sehingga ASI tidak bisa keluar dengan lancar. Bakteri kemudian bisa tumbuh pada kelenjar yang tersumbat dan memicu infeksi.
Ketika sudah terinfeksi, mastitis dapat membuat payudara terasa sangat sakit dan bengkak. Bagian puting pun bisa memerah, pecah-pecah, panas seperti terbakar, dan melepuh.
Ibu menyusui yang mengalaminya bahkan mungkin mengalami demam dengan suhu tubuh lebih dari 38,5 derajat celcius. Bila kondisi-kondisi ini terjadi, dokter mungkin akan memberikan antibiotik untuk mengobati mastitis.
Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai keamanan penggunaan antibiotik tersebut ketika Anda menyusui. Misalnya, apakah Anda boleh tetap menyusui buah hati atau hasur menyapih bayi Anda secara dini.
Penyebab payudara terasa nyeri dan kencang bisa saja tidak langsung berasal dari bagian ini melainkan dari area lain yang mengelilinginya, termasuk dada. Kondisi seperti cedera otot dadar, peradangan dan patah pada tulang rusuk, hingga benturan pada area dada di sekitar payudara bisa membuat rasa sakit menjalar ke jaringan sekitarnya.
Ukuran bra yang terlalu kecil atau terlalu besar, ternyata dapat menjadi penyebab payudara terasa nyeri dan kencang, sehingga rasa tidak nyaman pun datang. Hal ini biasanya bisa langsung Anda rasakan saat sedang berolahraga atau berkegiatan lain yang membuat Anda banyak bergerak.
Saat ukuran bra tidak pas, maka payudara tidak tersangga dengan baik. Gesekan, posisi yang tidak pas, hingga pergerakkan tak terduga dari payudara akibat bra yang tidak pas inilah yang bisa membuat payudara terasa sakit.
Baca Juga: Berbagai Sebab Puting Payudara Sakit Bila Disentuh
Obat-obatan tertentu dapat menjadi penyebab payudara terasa nyeri dan tidak nyaman, seperti obat-obatan yang berdampak pada hormon reproduktif, obat untuk mengatasi gangguan mental, hingga pengobatan kardiovaskular (jantung).
Berkonsultasilah pada dokter untuk mencari obat-obatan yang tidak menimbulkan efek samping. Jangan pernah menghentikan pengobatan tanpa izin dokter!
Sama seperti bagian tubuh lainnya, payudara juga bisa terluka atau cedera. Cedera payudara biasa tejadi karena kecelakaan, benturan saat berolahraga, atau operasi payudara.
Payudara terasa nyeri dan kencang bisa jadi salah satu gejala cedera. Selain itu, pembengkakan, kemerahan, dan memar juga bisa menyertai kondisi ini. Jika payudara juga terasa hangat apalagi sampai keluar nanah, maka sudah ada infeksi yang terjadi dan Anda perlu segera memeriksakannya ke dokter.da.
Komplikasi implan payudara, baik yang terbuat dari silikon atau garam dapat menyebabkan payudara terasa nyeri dan kencang. Salah satu komplikasi yang paling umum terjadi adalah ketika jaringan baru terbentuk terlalu rapat di sekitar implan.
Rasa nyeri payudara juga bisa menjadi indikasi bahwa salah satu implan Anda telah pecah. Bicarakan dengan dokter jika rasa sakit yang Anda alami tak kunjung mereda untuk menentukan apakah itu terkait dengan implan payudara atau tidak.
Payudara terasa kencang umum dialami oleh menyusui, terutama ketika produksi ASI sedang melimpah dan susu belum sempat dipompa atau diminum langsung oleh bayi.
Rasa nyeri kemudian bisa menyertai apabila cara bayi saat menyusu tidak tepat, seperti posisi lidah yang terlalu menekan atau bahkan reflek menggigit puting ibu ketika menyusu.
Pada kondisi paling parah, payudara yang terasa nyeri dan kencang bisa disebabkan oleh kanker payudara.
Tidak semua jenis kanker payudara bisa memicu nyeri. Dikutip dari John Hopkins Medicine, jenis kanker yang sering memicu rasa sakit adalah jenis kanker payudara terinflamasi. Namun, jenis ini termasuk langka dan hanya menimpa sekitar 1 hingga 5 persen dari kasus kanker di Amerika Serikat.
Selain nyeri, kanker payudara inflamasi juga bisa memicu gejala lain berupa perubahan warna pada payudara menjadi merah hingga tekstur kulit payudara yang menjadi tebal dan memiliki banyak cekungan atau lesung.
Terdapat beberapa obat yang dapat menyebabkan payudara terasa sakit dan kencang, misalnya:
Beberapa obat diuretik, anadrol, dan pengobatan infertilitas juga bisa menyebabkan payudara sakit.
Berkonsultasilah pada dokter jika berbagai obat-obatan ini menyebabkan efek samping berupa payudara sakit. Dengan begitu, dokter bisa memberikan obat lain yang minim efek samping.
Baca Juga: Penyebab Payudara Sakit Sebelah Kiri
Anda harus menghubungi dokter jika mengalami rasa nyeri seiring dengan gejala seperti berikut:
Baca Juga
Pada umumnya, Anda tidak perlu khawatir jika merasakan payudara sakit atau nyeri. Penyebabnya bisa saja berupa perubahan hormon dan bukan penyakit serius seperti kanker.
Namun bila rasa sakit pada payudara tidak kunjung usai dan diikuti dengan gejala atau tanda-tanda seperti yang telah disebutkan, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Gunakan fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tumor jinak adalah pertumbuhan sel berlebih yang tidak mengarah pada kondisi kanker. Tumor ini bisa dibagi menjadi berbagai jenis, tergantung lokasinya. Misalnya lipoma yang muncul di jaringan lemak (lipid) atau neuroma yang muncul karena pertumbuhan sel saraf (neuron) berlebih.
Pre-menstrual syndrome (PMS) adalah penyebab umum payudara terasa nyeri. Namun, payudara sakit juga bisa jadi tanda kondisi kesehatan tertentu.
Manfaat minyak bulus diklaim dapat mengobati luka, mengatasi jerawat, hingga mengencangkan payudara. Kandungan utama di dalam minyak ini adalah vitamin A, E, dan K.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved