Payudara nyeri saat menyusui bayi adalah kondisi yang lazim dirasakan. Rasa nyeri itu bisa datang akibat beberapa kondisi medis, seperti saluran ASI tersumbat hingga mastitis.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
21 Des 2020
Abses payudara dan mastitis dapat menyebabkan payudara nyeri saat menyusui.
Table of Content
Payudara nyeri saat menyusui adalah kondisi yang lazim dirasakan ibu menyusui. Menurut studi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, sekitar 75 persen ibu menyusui akan mengalami kondisi ini pada 2 minggu pertama setelah melahirkan. Untuk memahami lebih lanjut seputar masalah ini, mari kita kenali penyebab dan cara mengatasi payudara nyeri saat menyusui.
Advertisement
Munculnya rasa sakit pada payudara selama menyusui tidak selalu bisa dihindari. Akan tetapi, jika penyebabnya sudah diketahui, pengobatan bisa segera dilakukan. Berikut adalah penyebab payudara nyeri saat menyusui dan solusinya.
Breast engorgement atau pembengkakan payudara saat menyusui terjadi akibat produksi ASI dan aliran darah meningkat. Payudara menjadi keras, terasa berat, mengencang, dan nyeri saat disentuh.
Pembengkakan jaringan payudara ini juga bisa bayi kesulitan mengisap ASI karena puting Anda menjadi datar. Untuk mengatasinya, Anda dapat mencoba beberapa tips di bawah ini:
Jika berbagai cara di atas tidak mampu menangani pembengkakan payudara saat menyusui, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kelenjar ASI pada payudara terbagi menjadi beberapa bagian. Saluran ASI bisa tersumbat jika ada bagian yang tidak terisap dengan baik oleh bayi. Salah satu gejala saluran ASI tersumbat adalah munculnya benjolan kecil di payudara dan nyeri.
Untuk menangani saluran ASI tersumbat, Anda dapat mencoba beberapa hal ini:
Saluran ASI yang tersumbat harus segera ditangani untuk menghindari komplikasi yang berbahaya seperti mastitis.
Mastitis atau peradangan payudara dapat terjadi saat saluran ASI yang tersumbat tidak segera ditangani. Selain payudara nyeri, kondisi ini juga bisa menyebabkan ibu menyusui mengalami gejala seperti flu.
Selain itu, mastitis dapat mengundang gejala-gejala lain, seperti payudara terasa panas, bercak merah pada kulit yang sakit jika disentuh, tidak enak badan, kelelahan, dan demam tinggi.
Mastitis dapat ditangani dengan beberapa tips ini:
Jika mastitis tidak kunjung membaik setelah 12-24 jam, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter.
Meski jarang terjadi, mastitis yang tidak ditangani dapat mengundang abses payudara. Abses payudara adalah munculnya benjolan berisi nanah di bagian payudara.
Keberadaan benjolan berisi nanah ini dapat membuat busui tidak nyaman. Terlebih lagi, Anda juga bisa merasakan nyeri jika benjolannya disentuh. Salah satu cara untuk mencegah abses payudara adalah tidak menunda pengobatan mastitis.
Dalam beberapa kasus, benjolan abses payudara dapat pecah dengan sendirinya. Namun, ada kalanya dokter akan merekomendasikan prosedur operasi untuk mengeluarkan nanah dari benjolan itu.
Payudara nyeri saat menyusui juga bisa diakibatkan oleh kulit puting yang pecah-pecah, terutama saat diisap oleh Si Kecil. Kondisi ini bisa terjadi jika bayi tidak mengisap puting dengan benar atau tidak berada dalam posisi yang benar saat menyusui.
Dalam beberapa hari, biasanya puting pecah-pecah dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, beberapa hal di bawah ini juga bisa dilakukan untuk mengatasi puting pecah-pecah:
Namun, jika dalam beberapa hari puting tidak kunjung membaik, konsultasikan masalah ini pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Infeksi jamur candida di payudara juga bisa menyebabkan payudara nyeri saat menyusui. Jika bayi mengisap puting yang sudah terdampak infeksi jamur tersebut, maka ia juga bisa mengidap infeksi jamur di mulutnya.
Infeksi jamur dapat terjadi saat jamur candida masuk ke dalam puting yang pecah-pecah. Gejala utamanya adalah rasa nyeri yang bisa bertahan lama setelah menyusui bayi.
Jika memang payudara Anda mengidap infeksi jamur candida, Anda juga harus memeriksa mulut bayi ke dokter. Jika ada bintik putih di lidah, gusi atau bibir, bisa jadi anak Anda juga mengidapnya.
Untuk mencegah infeksi jamur di payudara, lakukan beberapa tips ini:
Dokter biasanya akan meresepkan obat berbentuk krim yang bisa dioleskan ke puting setelah Anda menyusui bayi.
Tongue tie adalah kondisi medis yang menyebabkan lidah bayi tidak bisa bergerak dengan leluasa akibat frenulum yang terlalu pendek. Jika bayi Anda mengidap tongue tie, payudara bisa terasa sakit saat sedang menyusui.
Untuk mengatasi tongue tie, dibutuhkan prosedur operasi frenektomi untuk melepaskan frenulum lingual sehingga lidah bayi dapat bergerak dengan leluasa.
Frenektomi termasuk dalam operasi yang sederhana dan biasanya hanya dibutuhkan waktu beberapa menit saja untuk melakukannya. Efek samping dari frenektomi adalah perdarahan ringan.
Sebuah studi juga membuktikan, prosedur frenektomi dapat mempermudah bayi untuk menyusui sehingga rasa nyeri pada payudara bisa diatasi.
Saat gigi bayi sudah mulai tumbuh, bayi bisa saja menggigit puting busui sehingga menimbulkan rasa nyeri atau bahkan luka.
Untuk mengatasinya, posisikan bayi dengan baik dan benar saat menyusui. Dengan begitu, lidah bayi akan berada di antara gigi bawah dan puting Anda sehingga ia tidak bisa menggigit puting.
Baca Juga
Jika Anda ingin bertanya lebih jauh mengenai masalah yang sering muncul saat menyusui, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Kepala bayi panas belum tentu tanda demam atau gangguan kesehatan lainnya. Bisa jadi bayi terlalu aktif atau suhu tubuh kamu yang dingin saat menyentuhnya.
8 Mar 2023
Bayi sehat selama ini identik dengan tubuh yang montok. Padahal, ciri ciri bayi sehat menyangkut banyak aspek, mulai merasa tenang jika didekap oleh orang tua hingga memberikan respon terhadap hal sekitar
15 Jun 2020
Pertumbuhan payudara remaja perempuan menjadi salah satu tanda awal masa puber. Setelah itu, payudara akan tumbuh sampai usia berapa? Simak penjelasannya.
3 Mei 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved