Mual setelah makan bukan suatu penyakit, melainkan gejala dari sejumlah kondisi medis. Kondisi ini disebabkan oleh banyak hal, antara lain akibat stres, keracunan makanan, gangguan pencernaan, sakit maag, atau masalah kesehatan lainnya. Bagaimana cara mencegahnya?
25 Mei 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Mual setelah makan bukan suatu penyakit, melainkan gejala dari sejumlah kondisi medis
Table of Content
Mual setelah makan dapat dirasakan oleh semua orang. Mual bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari sejumlah kondisi medis. Jika muncul sesekali dan terjadi akibat makan berlebihan, ini merupakan kondisi yang normal.
Advertisement
Akan tetapi, jika muncul dalam jangka waktu yang lama, perut mual setelah makan bisa menandakan suatu gangguan medis. Lantas, bagaimana cara mencegahnya?
Sebelum mengetahui cara mencegahnya, penting untuk menilik penyebab kondisi ini terlebih dahulu. Umumnya, rasa mual setelah makan disertai oleh pusing, perut kembung, sakit perut, dan perasaan tidak enak badan lainnya.
Ada berbagai penyebab kondisi ini dapat terjadi, dan itu tidak selalu berasal dari makanan yang baru saja Anda makan. Mual usai makan dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain akibat stres, keracunan makanan, masalah pada sistem pencernaan, sakit maag, atau kondisi medis lainnya. Nah, supaya lebih jelas, berikut adalah berbagai penyebabnya
Salah satu penyebab rasa mual setelah makan adalah alergi makanan yang Anda makan. Ya, beberapa jenis makanan tertentu, seperti kerang, udang, kacang-kacangan, telur, dan lainnya dapat memicu alergi.
Ketika Anda mengonsumsi makanan yang memicu alergi, sistem imun tubuh akan melepaskan histamin dan zat kimia lainnya. Zat kimia tersebut yang akan menimbulkan gejala alergi, berupa rasa gatal, mulut atau bibir bengkak, hingga mual usai mengonsumsi makanan tersebut.
Keracunan makanan dapat terjadi ketika makanan yang Anda konsumsi sudah terkontaminasi bakteri, virus, dan parasit akibat tidak ditangani dengan benar. Mulai dari proses pemilihan bahan makanan, proses memasak, dan penyajian makanan.
Gejala keracunan makanan biasanya muncul dalam hitungan jam, hari, bahkan minggu setelah mengonsumsi makanan yang mengandung kuman atau mikroba. Umumnya, keracunan makanan akan ditandai dengan rasa mual dan muntah, diare, kram perut, atau nyeri setelah makan.
Gastroenteritis atau dikenal dengan flu perut adalah infeksi saluran pencernaan yang dapat mengakibatkan rasa mual setelah selesai makan.
Infeksi dapat terjadi karena mengonsumsi makanan yang sudah tercemar oleh virus atau bakteri (seperti E.coli, Salmonella, dan Campylobacter) sehingga menyebabkan peradangan dan muncul gejala mirip keracunan makanan.
Bagi sebagian orang, kondisi ini dapat memicu muntah, perut kram, hingga diare.
Gastritis atau yang juga dikenal sebagai penyakit maag adalah kondisi peradangan pada dinding lambung yang dapat menyebabkan perut mual setelah makan. Meski mual dapat terjadi kapan saja, umumnya perut akan terasa mual dan tidak nyaman sesaat setelah makan.
Tak hanya itu, gastritis juga membuat Anda merasa sakit perut, perut kembung, dan muntah.
Jika Anda sering mengalami mual setelah makan, bisa jadi ini merupakan kondisi iritasi atau luka yang muncul di dalam dinding lambung, tepatnya pada esofagus bagian bawah atau duodenum (bagian atas usus halus). Kondisi tersebut dikenal dengan tukak lambung atau ulkus lambung.
Tukak lambung dapat disebabkan oleh adanya peradangan yang ditimbulkan oleh bakteri H. pylori serta adanya pengikisan jaringan yang disebabkan oleh asam lambung. Selain itu, konsumsi obat-obatan antiradang dalam jangka waktu yang panjang juga menjadi penyebab tukak lambung lainnya.
Gejala tukak lambung, di antaranya perut kembung, mual, serta sensasi terbakar pada area perut.
Jika Anda mengalami sensasi terbakar di perut atau dada disertai rasa mual usai makan, maka ini bisa jadi indikasi heartburn atau nyeri ulu hati. Heartburn dapat terjadi ketika asam lambung naik ke tenggorokan dan menimbulkan iritasi dan sensasi terbakar (acid reflux).
Selain itu, gejala heartburn umumnya berbarengan dengan sendawa terus menerus, perut kembung, dan nyeri perut bagian atas.
Salah satu tanda paling awal bahwa Anda hamil adalah timbulnya rasa tidak nyaman di perut dan mual. Gejala ini sering terjadi pada bulan-bulan awal usia kehamilan Anda.
Penyebab mual dan muntah setelah makan pada kehamilan dapat disebabkan oleh perubahan hormon pada wanita hamil. Bahkan, terkadang bau atau rasa makanan tertentu juga sudah cukup membuat ibu hamil merasa mual.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kondisi ini bersifat sementara dan tidak membahayakan Anda dan sang jabang bayi.
Stres nyatanya tidak hanya memengaruhi emosi, tetapi juga berdampak pada kesehatan fisik Anda. Akibatnya, Anda mungkin merasa tidak enak badan, termasuk perut mual setelah makan.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cell and Tissue Research mengungkapkan bahwa tekanan psikologis dapat berdampak buruk pada fungsi berbagai organ pencernaan. Maka dari itu, stres dan cemas berlebihan dapat membuat Anda jadi mual usai makan.
Penyebab mual setelah menyantap makan lainnya adalah efek samping konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat antibiotik, obat pereda nyeri, atau obat kemoterapi.
Rasa mual setelah mengonsumsi makanan bisa menjadi pertanda awal bahwa Anda tengah hamil. Untuk mengetahui apakah Anda hamil atau tidak, segeralah lakukan pengecekan dengan menggunakan test pack.
Apabila hasil tes negatif, rasa mual yang Anda alami bisa jadi merupakan gejala dari kondisi lain. Untuk mengetahui penyebab mual yang sesungguhnya, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Jika Anda seringkali mual usai makan, Anda dapat mengurangi frekuensi timbulnya kondisi ini dengan beberapa cara mencegah mual setelah makan berikut ini:
Pada dasarnya, mual setelah selesai makan bukanlah kondisi yang perlu dikhawatirkan apabila terjadi hanya satu kali. Namun, segera periksakan diri ke dokter jika kondisi ini terjadi terus menerus dan disertai dengan gejala-gejala sebagai berikut:
Baca Juga
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mendiagnosis penyebab perut Anda mual setelah makan. Dengan ini, dokter dapat memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gejala keracunan obat dapat berupa mual dan muntah, jantung berdebar, sulit bernapas, gelisah, hingga hilang kesadaran. Untuk mengatasinya, segera cari bantuan medis agar mendapat penanganan yang cepat dan tepat.
Seringkali di awal masa kehamilan, Anda mengalami tidak nafsu makan saat hamil. Padahal trimester pertama adalah masa pembentukan organ tubuh bayi yang sangat penting. Kenali penyebab nafsu makan menurun saat hamil dan cara mengatasinya.
Ibu hamil sering meludah, mual dan muntah bisa disebabkan oleh kondisi ptyalism gravidarum atau air liur berlebih saat hamil. Kenali faktor penyebabnya dan cara mengatasinya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved