Penyebab mata menjadi kuning yang paling umum adalah jaundice akibat gangguan pada organ hati dan kantong empedu, sehingga membuat kadar bilirubin dalam darah menjadi di atas normal. Bilirubin tinggi inilah yang membuat bagian tubuh termasuk mata menjadi kuning.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
8 Agt 2023
Penyebab mata kuning salah satunya adalah jaundice
Table of Content
Mata merah kekuningan adalah salah satu gangguan penglihatan yang bisa terjadi pada bayi maupun orang dewasa. Mata kuning akan tampak jelas terlihat langsung di sklera atau bagian putih mata. Ketika mata terlihat berwarna kuning, maka Anda sebaiknya mulai memeriksakannya ke dokter karena kondisi ini bisa menandakan adanya gangguan pada tubuh.
Advertisement
Mata kuning biasanya banyak dialami bayi baru lahir, ketika liver mereka belum mampu mengatur kadar bilirubin dalam tubuh sehingga terjadi penumpukan di kulit dan bagian putih mata.
Setidaknya 60% bayi pernah mengalami jaundice terutama yang terlahir prematur, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat. Pada orang dewasa, kondisi ini sebenarnya lebih jarang terjadi.
Kondisi ketika beberapa bagian tubuh seperti kulit, mata, dan mukosa menjadi kuning disebut dengan jaundice. Jaundice bisa terjadi ketika kadar bilirubin di tubuh terlalu tinggi. Kondisi ini sering juga disebut sebagai penyakit kuning, meski secara medis jaundice lebih tepat disebut sebagai gejala yang menyertai berbagai penyakit.
Ada banyak hal yang bisa memicunya, berikut ini beberapa penyebab mata kuning yang perlu diketahui:
Hepatitis adalah kondisi peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus dengan nama yang sama. Hepatitis terbagi menjadi beberapa jenis, termasuk hepatitis A, B, dan C.
Virus penyebab hepatitis dapat merusak fungsi hati, sehingga tidak lagi bisa menyaring bilirubin dengan baik. Kondisi ini bisa memicu jaundice yang kemudian menyebabkan mata menjadi kuning.
Hepatitis bisa berlangsung akut (jika kurang dari enam bulan) dan kronis (jika berlangsung lebih dari enam bulan).
Gaya hidup tidak sehat seperti kebiasaan konsumsi alkohol berlebih dalam jangka panjang – seperti 8 hingga 10 tahun – juga bisa merusak liver dan menyebabkan mata kuning. Bahkan, jaringan parut bisa mengganti liver yang sehat sehinga kian sulit menjalankan fungsinya.
Batu empedu bisa menjadi penyebab mata kuning karena gumpalan tersebut bisa menyumbat saluran empedu. Ketika saluran empedu mampet, maka proses peyaringan di hati menjadi terganggu sehingga terdapat penumpukan bilirubin dalam darah.
Sirosis hati adalah salah satu kondisi kerusakan hati yang paling parah. Sirosis terjadi ketika sel-sel hati yang rusak, digantikan oleh jaringan parut, sehingga semakin lama semakin tidak berfungsi. Semakin banyak jaringan parut yang terbentuk di hati, akan semakin sulit hati untuk berfungsi.
Sirosis hati biasanya terjadi karena konsumsi alkohol berlebihan atau hepatitis kronis yang terjadi selama bertahun-tahun.
Penyebab mata kuning selanjutnya adalah anemia hemolitik. Ini adalah penyakit di mana sel darah merah hancur lebih cepat dari seharusnya dan bilirubin keluar ke darah. Akibatnya, seseorang bisa kekurangan darah bahkan mengancam nyawanya.
Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yaitu malaria juga menyebabkan mata kuning akibat pecahnya sel darah merah. Malaria sangat berbahaya karena dapat menyebabkan penyumbatan terutama pada pembuluh darah kapiler.
Selain sebagai gejala penyakit yang berhubungan dengan organ lain, mata kuning juga bisa muncul sebagai kondisi tersendiri yang disebut pinguecula.
Pada penderitanya, ada bintik kuning yang tumbuh tepat di lapisan bening kelopak mata. Pinguecula bisa terjadi tidak hanya di satu bagian mata saja. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan lemak, protein atau kalsium.
Jika Anda menerima darah dengan golongan yang berbeda, reaksi mata kuning setelah transfusi darah juga mungkin terjadi. Hal ini disebut reaksi transfusi, yaitu saat sel darah merah donor dihancurkan oleh sistem imun tubuh penerima darah. Bilirubin di dalam sel darah merah tersebut keluar dan menyebabkan mata kuning.
Penyakit hati berlemak non-alkohol atau nonalcoholic fatty liver disease dapat menyebabkan mata kuning. Kondisi ini terjadi saat lemak menumpuk di dalam hati, meskipun penderitanya hanya mengonsumsi sedikit alkohol atau tidak sama sekali.
Penyakit kanker yang bisa menyebabkan mata kuning adalah kanker hati. Kanker hati bisa merusak sel hati atau saluran empedu yang bisa mengurangi kemampuan hati untuk memproses bilirubin. Akibatnya, tubuh akan mulai menunjukkan gejala penyakit seperti mata berwarna kuning.
Baca Juga: Penyebab Mata Kuning pada Bayi yang Perlu Diwaspadai Orang Tua
Meskipun penyebab mata kuning sangat beragam, berikut ini beberapa cara mengatasi mata kuning yang bisa dilakukan:
Selain yang terkait dengan gaya hidup sehat dan pola makan sehat di atas, ada juga beberapa suplemen natural untuk mengatasi mata kuning seperti:
Apabila penyebab mata kuning adalah kondisi kronis pada organ dalam seseorang, dokter juga bisa meresepkan obat-obatan untuk mengobati kondisi ini atau bahkan menyarankan operasi. Semua cara mengatasi mata kuning harus berakar pada apa penyakit pemicunya.
Baca Juga
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kondisi mata kuning, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Penyakit kuning memang umum terjadi pada bayi baru lahir. Namun, ciri-ciri bayi kuning yang berbahaya ini perlu diwaspadai karena menjadi gejala kernikterus yang bisa menyebabkan kerusakan otak.
13 Mei 2019
Pankreatitis adalah suatu kondisi serius di mana terjadi peradangan pada pankreas. Kondisi ini dibagi menjadi dua, yaitu pankreatitis akut dan pankreatitis kronis. Kenali perbedaan keduanya berikut ini.
10 Sep 2020
Cara menjaga kesehatan hati harus diperhatikan dengan baik agar tidak menyebabkan berbagai komplikasi. Mulailah dengan memerhatikan asupan makanan, menghindari zat beracun, hingga batasi konsumsi alkohol.
21 Jun 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved