Mata belekan ketika bangun tidur mungkin adalah hal yang wajar. Namun, penyebab mata belekan sebaiknya tidak disepelekan, terutama jika sudah berurusan dengan bakteri.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
29 Okt 2019
Normalnya, belek pada mata mudah diusap dengan jari secara perlahan
Table of Content
Selain sinar matahari, ada hal lain yang juga ikut menyambut Anda saat bangun tidur: belek pada mata. Ini adalah akumulasi penumpukan cairan di mata selama sedang terlelap. Namun ketika penyebab mata belekan sampai mengganggu penglihatan, ini yang harus jadi perhatian.
Advertisement
Normalnya, belek pada mata mudah diusap dengan jari secara perlahan. Bahkan belek ini juga akan hilang dengan sendirinya ketika mencuci muka.
Di sisi lain, apabila penyebab mata belekan tidak jelas namun membuat mata terus berair dan mengeluarkan kotoran, saatnya Anda mencari tahu apa pemicunya. Jika terasa mengganggu aktivitas, tak ada salahnya bertanya pada dokter.
Baca Juga
Penyebab mata belekan dapat dilihat dari ciri-ciri cairan atau kotoran yang keluar di mata. Berbeda pemicunya, akan berbeda pula kotoran yang dihasilkan. Ada yang terasa biasa saja, ada pula yang terasa sangat mengganggu.
Beberapa jenis penyebab mata belekan di antaranya:
Ciri utama mata belekan yang terjadi karena infeksi bakteri adalah keluarnya kotoran berwarna kehijauan atau keabuan. Ini mengindikasi terjadinya hal yang cukup serius. Jika dibiarkan, infeksi bakteri dapat menyebabkan kelopak mata sulit dibuka.
Penyebab terjadinya infeksi mata ini adalah bakteri yang memproduksi nanah (pyogenic). Biasanya, penderita infeksi bakteri pada mata ini juga mengalami gejala lain seperti mata kemerahan, gatal dan iritasi.
Selain cairan berwarna kehijauan atau keabuan, infeksi bakteri juga menyebabkan peradangan atau konjungtivis. Ini terjadi ketika selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata mengalami peradangan.
Ketika terjadi konjungtivis, mata akan terlihat kemerahan. Meski demikian, mata kemerahan jarang mengakibatkan kerusakan mata atau gangguan penglihatan jangka panjang.
Penyebab mata belekan berikutnya adalah bintitan. Ciri-cirinya adalah keluarnya kotoran berwarna kekuningan serta benjolan kecil di kelopak mata. Ini terjadi ketika kelenjar di kelopak mata tersumbat lalu terinfeksi.
Penderita mata bintitan sebaiknya tidak menekan atau mengeluarkan benjolan di kelopak mata sendiri karena rentan mengakibatkan infeksi. Periksakan ke dokter mata untuk tahu cara mengobatinya.
Selain kotoran kekuningan, orang yang mengalami bintitan juga lebih sensitif terhadap cahaya. Bagian kelopak mata yang bintitan juga akan tampak sedikit lebam.
Kelenjar air mata juga bisa tersumbat dan mengakibatkan infeksi. Istilah medis untuk kondisi ini adalah dacryocystitis atau nasolacrimal sac infection. Orang yang mengalami infeksi kelenjar air mata akan merasakan nyeri di bagian mata, bengkak, dan sudut mata dekat rongga hidung tampak kemerahan.
Dokter biasanya akan merekomendasikan penderitanya untuk mengonsumsi antibiotik. Hal ini perlu segera dilakukan agar infeksi tidak menjadi kian parah.
Penyebab mata belekan berikutnya adalah blefaritis. Ciri-ciri utamanya adalah kotoran dengan tekstur keras di kelopak mata dan bulu mata. Sama seperti penyebab mata belekan lainnya, pemicunya juga bakteri yang menginfeksi bulu mata dan kelopak mata.
Tak hanya itu, kelopak mata juga bisa terkena kotoran dengan bentuk seperti ketombe yang terakumulasi. Anda bisa mengatasinya dengan mengompres air hangat di bagian kelopak mata dan menggosoknya perlahan.
Pernah melihat atau bahkan merasakan adanya kotoran lengket berwarna putih memanjang di mata? Itu adalah ciri-ciri terjadinya alergi konjungtivis. Munculnya kotoran ini adalah respon tubuh untuk mengeluarkan substansi yang lengket di bagian dalam mata dan bawah kelopak mata.
Penderitanya biasanya merasakan kotoran lengket putih memanjang ini terus-menerus meskipun telah dibersihkan. Dokter mata biasanya merekomendasikan obat tetes mata khusus untuk menjaga agar mata tetap terhidrasi. Cara ini juga dapat merangsang produksi antibodi penangkal bakteri.
Ketika seseorang terkena virus, salah satu reaksi tubuh adalah mengeluarkan kotoran berupa cairan lewat mata. Selain itu, penderitanya juga akan merasa pembengkakan pada kelopak mata, penglihatan kabur, mata kemerahan, dan rasa mengganjal pada mata.
Salah satu virus yang paling sering menyebabkan hal ini adalah infemasalah pada saluran pernapasan atas. Iritasi dan peradangan menyebabkan mata terus menerus berair dan belekan.
Penyebab mata belekan terakhir adalah kondisi mata yang terlalu kering. Biasanya, ciri-cirinya adalah kotoran kering dan kecil yang ditemukan di bagian ujung mata saat terbangun. Hal ini terjadi ketika mata tidak terhidrasi dengan baik.
Idealnya, mata akan tetap terhidrasi karena air mata sebagian besar mengandung air, lendir, dan minyak. Ketika komponen air menurun drastis, lendir dan minyak akan menempel dan menumpuk hingga kering di bagian ujung mata.
Mengenali penyebab mata belekan memang tidak mudah. Namun Anda bisa mencari tahu apa pemicunya dengan melihat konsistensi dan karakter kotoran yang mengendap.
Beberapa masalah belekan pada mata bisa menjadi indikasi sesuatu yang serius. Apabila sudah mengganggu aktivitas Anda, segera periksakan ke dokter mata.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Tes mata silinder ada 4 jenis, yaitu pemeriksaan mata manual, refraksi, keratometri, dan topografi kornea. Sebelum menjalani tes, Anda perlu tahu gejala mata silinder dan kemungkinan pengobatannya terlebih dahulu.
6 Nov 2020
Anggapan kanker mata karena HP muncul karena adanya kemungkinan paparan radiasi pada ponsel bersifat karsinogenik sehingga memicu kanker. Benarkah demikian?
23 Mar 2022
Penyebab mata juling utamanya adalah kelemahan pada otot yang bertugas menggerakkan mata. Mata juling juga bisa terjadi akibat faktor keturunan, atau penyakit seperti sindrom down.
27 Jun 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved