Lutut kaku memang bisa menganggu aktivitas keseharian. Kondisi lutut kaku bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti cedera tulang rawan, rematik, cedera ligamen, dan arthritis. Segera kunjungi dokter jika kondisi ini sudah sangat mengganggu aktivitas harian Anda.
2023-03-16 23:41:11
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Lutut kaku dapat menganggu aktivitas
Table of Content
Tentu tak nyaman rasanya beraktivitas ketika kondisi lutut kaku dan sulit digerakkan. Ini biasanya jadi keluhan bagi orang berusia lanjut atau mereka yang aktif secara fisik seperti atlet atau instruktur olahraga.
Advertisement
Bisa jadi, lutut kaku terjadi karena ketidakseimbangan otot di kaki dan juga fleksibilitas terbatas. Tak hanya itu, cedera dan juga radang sendiri juga bisa memicu terjadinya lutut kaku.
Beberapa hal yang umum menjadi penyebab lutut kaku di antaranya:
Ketika terjadi cedera pada tulang rawan di lutut, akan muncul bunyi berderak. Tulang rawan menisci ini adalah tulang rawan berbentuk seperti huruf “C”. Fungsi dari tulang ini adalah sebagai penopang atau shock absorber di antara tulang-tulang yang ada di persendian lutut.
Saat tak sengaja memutar atau menggerakkan lutut, bisa saja terjadi cedera. Umumnya, ini terjadi saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik berintensitas tinggi lainnya.
Selain itu, menisci ini rentan mengalami degenerasi akibat penuaan. Ketika menua, tentu saja lebih rentan robek.
Ketika mengalami hal ini, biasanya ada gejala lain yang menyertai seperti rasa sakit, bengkak, lutut kaku, lutut sulit digerakkan, dan sensasi seperti lutut akan keluar.
Ligamen adalah kumpulan serat yang menghubungkan antara satu tulang dan lainnya. Di lutut, ligamen memanjang mulai dari tulang tulang paha (femur) hingga betis (tibia). Seseorang bisa saja merobek atau meregangkan ligamen lututnya secara berlebihan.
Gejala yang muncul selain lutut kaku adalah rasa nyeri di persendian lutut, posisi lutut tidak stabil, dan juga disertai dengan pembengkakan.
Dikenal juga dengan nama sindrom lutut kaku, arthrofibrosis terjadi ketika ada kelebihan jaringan parut yang terbentuk di sekitar persendian lutut. Kondisi ini umum dialami seseorang yang baru menjalani operasi di area lutut. Setidaknya sekitar 6% orang yang menjalani operasi penggantian lutut akan mengalaminya.
Gejala lain yang juga menyertai kondisi arthrofibrosis adalah lutut terasa nyeri, bengkak, sensasi hangat, dan sulit diluruskan saat digunakan untuk berjalan.
Setidaknya ada tiga jenis arthritis yang bisa menyebabkan lutut kaku dan terasa nyeri. Penjelasannya sebagai berikut:
Osteoarthritis terjadi karena robekan tulang rawan di antara tulang-tulang lainnya. Ketika tulang rawan ini kondisinya menurun, maka tulang di lutut akan saling bergesekan. Ini bisa menyebabkan tulang terasa kaku dan nyeri. Kondisi ini rentan dialami orang berusia 55-64 tahun.
Radang sendi yang satu ini terjadi akibat kondisi autoimun sehingga tubuh menyerang jaringannya sendiri. Umumnya, rheumatoid arthritis terjadi pada kedua lutut. Membran tipis yang melapisi persendian lutut juga membengkak sehingga lutut terasa kaku.
Cedera ligamen dan tulang rawan menisci seperti yang disebutkan dalam poin pertama artikel ini meningkatkan risiko cedera lanjutan pada persendian lutut. Dalam jangka panjang, mungkin saja terjadi post-traumatic arthritis. Ini bisa muncul bertahun-tahun kemudian.
Gejalanya adalah lutut sulit digerakkan, terasa sakit, lemah, dan gejala ini kian memburuk saat beraktivitas. Musim dingin juga membuat lutut terasa lebih kaku karena cairan di persendian cenderung mengeras.
Apabila diduga kuat lutut mengalami cedera atau robek, sebaiknya jangan tunda mencari penanganan medis. Sebab, penanganan sesegera mungkin dapat mengurangi risiko cedera lebih parah.
Selain itu, sebaiknya jangan tunda penanganan ketika lutut kaku disertai gejala lain seperti nyeri dan bengkak.
Lebih lanjut, berikut ini beberapa opsi penanganan lutut kaku, di antaranya:
Namun ketika cedera lebih parah dan tidak kunjung hilang meski telah dicoba beberapa langkah di atas, sebaiknya tanyakan kepada dokter. Dari situ, dokter akan mendiagnosis apa kira-kira penyebab lutut kaku serta merekomendasikan penanganan paling efektif.
Bergantung pada penyebabnya, beberapa langkah yang mungkin menjadi rekomendasi dari dokter adalah:
Selain penyebab yang berkaitan dengan kondisi medis, lutut kaku juga mungkin terjadi karena kurang pemanasan sebelum dan setelah berolahraga. Padahal, pemanasan dan pendinginan sama pentingnya seperti olahraga itu sendiri.
Berukut ini beberapa cara untuk mencegah atau setidaknya mengurangi lutut kaku terkait aktivitas olahraga:
Baca Juga
Lutut kaku termasuk salah satu masalah yang umum dialami banyak orang. Terlebih, bagi orang yang aktif secara fisik atau berusia lanjut. Penyebabnya beragam, bisa terjadi karena cedera, kondisi medis, atau kurang pemanasan saat olahraga.
Apabila lutut kaku terjadi karena cedera ligamen atau tulang di sekitar lutut, jangan tunda penanganan dari dokter. Ini penting demi mencegah cedera kian parah.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar gejala lutut kaku yang perlu penanganan darurat, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cedera lutut bisa dikarenakan benturan pada lutut, salah satunya adalah bursitis. Cara mengobati bursitis dengan mengeluarkan cairan pelumas berlebih dari bursa di lutut. Cedera yang tidak serius bisa dirawat secara mandiri, misalnya mengompres lutut dengan es.
Melakukan gerakan peregangan yang tepat merupakan salah satu cara meluruskan kaki X. Selain itu, Anda bisa melakukan operasi dan terapi kaki X.
Sering mengalami jempol kaki sakit? Rasa berdenyutnya sangat mengganggu aktivitas Anda? Jika iya, Anda perlu cari tahu penyebabnya. Ada beberapa faktor yang menyembabkan jempol kaki Anda sakit. Namun, dengan mengetahui ciri-ciri penyebabnya, Anda dapat mengetahui apakah hal tersebut kondisi biasa saja atau malah berbahaya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved