Kapasitas otak menyimpan informasi terbatas. Begitu pula kemampuan untuk mengingat kembali hal yang pernah dialami. Ketika Anda lupa sesuatu, artinya ada informasi yang berubah atau hilang di otak.
2023-03-28 18:05:21
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Sering lupa di saat-saat tertentu
Table of Content
Jika pernah merasa kesal mengapa kerap sukar mengingat hal-hal bahkan yang baru terjadi, Anda tak sendiri. Menurut penelitian tim dari University of Amsterdam, rata-rata 56% informasi terlupakan dalam waktu 1 jam, 66% sehari kemudian, dan 75% setelah 6 hari. Penyebab lupa tentu kaitannya dengan otak.
Advertisement
Realitanya, kapasitas otak menyimpan informasi terbatas. Begitu pula kemampuan untuk mengingat kembali hal yang pernah dialami. Ketika Anda lupa sesuatu, artinya ada informasi yang berubah atau hilang di otak.
Ada banyak sekali faktor yang membuat seseorang belum tua tapi sudah pelupa. Para pakar telah menggagas beberapa teori yang dapat menjawab fenomena ini. Apa saja itu?
Dalam teori ini, penyebab lupa adalah karena ada memori yang saling mengintervensi satu sama lain. Terlebih ketika ingatan ini mirip antara satu dan lainnya, kemungkinan terjadinya lupa semakin besar. Contoh mudahnya adalah mengingat apa menu makan siang sepekan terakhir. Semakin lama rentang waktu mengingat, kemungkinan lupa kian tinggi.
Ini berbeda dengan kejadian yang unik dan hanya terjadi satu kali. Semisal wisuda kuliah, pernikahan, persalinan, dan kejadian semacam itu.
Lebih jauh lagi, teori intereferensi juga menjawab mengapa seseorang hanya mengingat hal pertama dan terakhir dalam daftar yang telah dibuat. Ini disebut dengan serial position effect. Sebab, hal pertama dan terakhir yang ditulis lebih melekat di dalam ingatan.
Ada dua jenis teori interferensi, pertama retroaktif yaitu ketika informasi baru mengganggu informasi sebelumnya. Kedua adalah proaktif yaitu ketika informasi yang telah ada sebelumnya membuat kemampuan mengingat hal baru menjadi sulit.
Perubahan fisik dan kimia di otak bisa membuat kapasitas otak dalam mengingat informasi pun menurun. Menurut decay theory of forgetting, rentang waktu antara sebuah memori dan kapan seseorang berusaha mengingatnya kembali itu menjadi penentu.
Apabila intervalnya singkat, besar kemungkinan masih bisa diingat. Namun jika lebih lama, informasi akan dengan mudah terlupakan atau tidak akurat.
Hal umum yang menjadi penyebab lupa adalah karena memang sejak awal tidak pernah masuk dalam kategori ingatan jangka panjang di otak. Ini terjadi karena sejak awal memang Anda tidak menganggap informasi tertentu sebagai hal yang penting diingat.
Ada pula gagasan bahwa informasi sebenarnya ada di ingatan, namun tidak bisa diingat kembali kecuali ada pemicunya. Bentuk pemicunya bisa berupa elemen yang juga ada pada saat memori itu terbentuk. Contohnya aroma parfum, tempat tertentu, atau musik yang membangkitkan memori nostalgia.
Baca Juga
Selain beberapa teori di atas, ada pula faktor lain yang juga berperan terhadap mudah lupanya seseorang. Contohnya adalah:
Apabila kondisi mudah lupa ini juga disertai dengan gejala lain baik fisik maupun psikologis, tak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter. Intervensi lebih awal dapat berpengaruh pada hasil akhir bagi seseorang yang mengalami masalah daya ingat.
Terkadang memang menjadi pelupa adalah hal yang tak bisa dihindari. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu merekatkan informasi ke ingatan. Apa saja?
Selain itu, penting untuk tidak terjebak dalam persepsi bahwa pelupa adalah hal buruk. Justru, sebenarnya ini dapat berdampak positif pada daya ingat.
Memilah mana ingatan yang penting dan membuang yang kurang signifikan dapat memperkuat daya ingat seseorang. Fenomena ini disebut dengan adaptive forgetting.
Jadi, sekarang tak perlu uring-uringan lagi ketika kesulitan mengingat hal sepele yang belum lama terjadi. Itu wajar. Anda pun tak sendiri, sebab kinerja otak memang demikian.
Baca Juga: 10 Penyebab Sering Lupa dan Cara Mengatasinya
Hanya informasi dalam ingatan jangka panjang yang akan mudah diingat atau cenderung stabil. Lebih jauh lagi, faktor seperti bagaimana memori itu terbentuk serta seberapa sering diingat juga turut berperan dalam hilang atau bertahannya sebuah ingatan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar perbedaan fenomena sering lupa dengan kondisi pikun pada lansia, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Agenda Hari Kesehatan Mental Sedunia 2019 adalah pencegahan bunuh diri, praktik yang bisa terjadi di mana saja. Di tempat kerja pun, Anda mungkin saja menemukan kolega yang ingin mengakhiri hidupnya. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah praktik bunuh diri yang ingin dilakukan rekan kerja Anda.
Cara bersikap lapang dada adalah mulai berbicara pada diri sendiri dengan kata-kata positif. Mulai berlapang dada juga menurunkan risiko depresi
Demensia dan delirium, sama-sama menyebabkan gangguan ingatan. Meski demikian, tetap ada perbedaan di antara keduanya. Delirium adalah perubahan secara mendadak pada otak yang memicu kebingungan, sementara demensia adalah penurunan kemampuan fungsi otak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved