Cara mencegah lansia dari penularan virus corona sangat penting dilakukan. Pasalnya, sistem kekebalan tubuh yang sudah melemah dapat meningkatkan risiko penularan virus corona pada lansia.
2023-03-22 12:59:56
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Virus corona lebih sering menyebabkan gejala yang berat, bahkan kematian, pada orang lanjut usia (lansia)
Table of Content
Jumlah kasus positif dan kematian akibat infeksi virus corona baru atau COVID-19 setiap harinya terus mengalami peningkatan.
Advertisement
Sejauh ini, virus corona sebagian besar lebih sering menyebabkan gejala yang berat, bahkan kematian, pada orang lanjut usia (lansia) daripada orang dewasa atau anak-anak. Terlebih jika mereka memiliki riwayat penyakit lain, seperti diabetes, penyakit jantung, bahkan kanker.
Mengapa kondisi tersebut dapat terjadi? Lantas, adakah cara melindungi lansia dari penularan virus corona?
Hingga saat ini, virus corona baru atau COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 200 ribu penduduk dunia dan sekitar 13 ribu orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Menurut World Health Organization, angka kematian paling banyak terjadi pada penderita COVID-19 yang berusia 80 tahun ke atas dengan persentase mencapai lebih dari 22%. Mengapa lansia lebih rentan terhadap paparan virus corona?
Seiring bertambahnya usia seseorang, tubuh akan mengalami berbagai penurunan akibat proses penuaan. Mulai dari menurunnya produksi hormon, kekenyalan kulit, massa otot, kepadatan tulang, hingga kekuatan dan fungsi organ-organ tubuh.
Kemudian, sistem imun sebagai pelindung tubuh pun tidak dapat bekerja dengan maksimal layaknya saat masih muda. Akibatnya, sulit bagi orang lanjut usia atau lansia untuk melawan berbagai macam bakteri atau virus penyebab penyakit, termasuk terinfeksi virus SARS COV-2.
Selain itu, tak sedikit lansia yang memiliki penyakit kronis, seperti asma, diabetes, penyakit jantung, atau kanker. Hal tersebut juga dapat meningkatkan risiko dua kali lipat bagi lansia terinfeksi virus corona.
Apalagi risiko komplikasi yang timbul akibat penyakit COVID-19 juga dapat lebih parah bila penderitanya sudah memiliki penyakit tersebut. Pasalnya, infeksi virus corona dapat menurunkan fungsi organ-organ tubuh lainnya sehingga kondisi penyakit kronis yang sudah dimiliki penderita akan semakin parah, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Pada penderita kanker, misalnya. Penyakit kanker dapat melemahkan sistem imun penderitanya sehingga ia tidak mampu menangkal serangan virus corona. Terlebih, efek samping kemoterapi sendiri sudah dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh penderitanya.
Meski beberapa penderita kanker mungkin sudah memiliki sistem imun yang baik, kondisi tersebut tidak dapat disamaratakan pada pasien kanker lainnya. Pada kondisi seperti ini, virus corona COVID-19 akan lebih mudah berkembang dan menyebabkan gangguan pada berbagai organ tubuh penderitanya.
Pada penderita gagal jantung, ia sudah mengalami kelelahan dalam memompa darah. Saat terjadi gangguan paru-paru akibat infeksi virus corona maka dapat membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Kondisi tersebut yang dapat memperburuk kondisi jantung.
Penyakit COVID-19 juga dapat menimbulkan risiko bagi orang lansia yang mengalami penumpukan lemak pada arteri jantung mereka. Pasalnya, virus corona bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang memompa darah ke jantung. Akibatnya, pasien dapat berpotensi terkena serangan jantung.
Orang dengan usia lanjut atau lansia, terutama dengan kondisi medis tertentu yang sudah ada sebelumnya, cenderung lebih berisiko terinfeksi penyakit COVID-19 lantaran imunitas tubuh mereka yang lebih rendah.
Meski demikian, ada berbagai cara melindungi lansia dari virus corona. Bagaimanakah?
Cara melindungi lansia dari penularan virus corona adalah dengan tidak melakukan perjalanan sementara waktu. Sebab, dalam perjalanan, seseorang akan lebih mudah terpapar virus maupun bakteri apalagi jika berada di tengah kerumunan orang.
Terlebih jika orang lansia bepergian dengan transportasi umum dan menginap di hotel yang tidak terjamin kebersihannya dengan benar maka dapat meningkatkan risiko terinfeksi virus SARS COV-2.
Orang lansia berisiko lebih besar mengalami masalah kesehatan tertentu. Maka dari itu, mereka rutin melakukan pemeriksaan rutin kesehatan ke dokter.
Akan tetapi, di tengah wabah virus corona yang melanda, sebaiknya tunda waktu pemeriksaan rutin kesehatan sementara waktu. Kunjungan ke rumah sakit atau klinik justru dapat memperbesar risiko penularan virus dan bakteri, termasuk paparan virus SARS COV-2.
Sebagai solusinya, orang lansia bisa menggunakan metode telemedicine sebagai alternatif konsultasi dengan dokter secara online. Orang lansia boleh menemui dokter di rumah sakit bila kondisi kesehatannya sangat mendesak.
Umumnya, orang lansia tinggal satu rumah dengan anak atau cucunya yang masih muda.
Nah, untuk melindungi lansia dari penularan berbagai macam virus penyebab penyakit, termasuk virus corona COVID-19, sebaiknya orang lansia tidak menggunakan peralatan pribadi yang sama dengan anggota keluarga lainnya. Misalnya, peralatan makan (gelas, botol minum, sendok, piring, garpu) serta peralatan mandi (sikat gigi, handuk, gayung).
Jika memungkinkan, gunakan ruangan tersendiri untuk memisahkan orang lanjut usia dari anggota keluarga yang masih muda dan sehat.
Biasanya nenek atau kakek ingin berkunjung menemui anak dan cucu tercintanya. Namun, di tengah pandemi virus corona, sebaiknya tunda pertemuan ini.
Memang sangat sulit bagi orangtua lansia untuk menjauhkan diri dari interaksi sosial karena dapat menyebabkan isolasi sosial sehingga memengaruhi imunitas tubuh dan kesehatan mental mereka.
Sebagai solusinya, anak atau cucu yang lebih muda dapat menebus rasa rindu dengan mengatur pertemuan virtual, baik melalui telepon atau fitur video call, dengan orangtua lansia. Dengan ini, mereka tidak merasa kesepian yang dapat memengaruhi kondisi pikiran dan kesehatannya.
Cara lainnya adalah dengan mengajarkan kebersihan pada pengasuh lansia. Ya, biasanya orangtua lansia ditemani atau dirawat oleh pengasuh lansia.
Pengasuh lansia merupakan orang yang profesional dan berpengalaman dalam memberikan perawatan yang tepat bagi orang lansia dengan memberikan obat-obatan tepat waktu dan membantu kebutuhan lainnya.
Oleh sebab itu, penting bagi para pengasuh lansia untuk senantiasa menjaga kebersihan pada situasi seperti ini. Pastikan mereka mencuci tangan dengan benar sebelum menyiapkan kebutuhan bagi orang lansia.
Selain itu, ingatkan pengasuh lansia untuk rutin membersihkan permukaan benda di rumah, terutama peralatan atau barang yang sering digunakan lansia, seperti kursi roda atau alat bantu jalan lainnya.
Cara melindungi lansia dari penularan virus corona yang tak kalah penting adalah sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik.
Lakukan cuci tangan sebelum atau sesudah makan, setelah menggunakan toilet, dan sesaat setelah menyentuh permukaan benda yang sering disentuh oleh orang banyak.
Tips melindungi lansia dari penularan virus corona lainnya adalah dengan senantiasa mengingatkan ibu/ayah/kakek/nenek di rumah untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut, hingga tangan sudah dalam kondisi bersih sempurna.
Pasalnya, orang lansia mungkin menyentuh benda apa pun yang berada di sekitarnya setiap saat. Tanpa disadari, permukaan benda-benda tersebut dapat berisiko meningkatkan penyebaran virus di tangannya.
Saat tangan menyentuh mata, hidung, dan mulut, maka virus dapat masuk ke dalam tubuh sehingga membuat lansia rentan jatuh sakit.
Physical distancing dapat menyebabkan perasaan kesepian, bahkan dalam keadaan normal. Faktanya, 43 persen orang dewasa berusia 60 tahun ke atas melaporkan bahwa mereka merasa kesepian jika tidak memiliki kegiatan dan berinteraksi dengan orang lain.
Terlebih rasa ketakutan akan penyakit baru tanpa pengobatan atau vaksin yang terbukti seperti pandemi virus corona ini semakin membuat lansia tertekan. Depresi, kecemasan, dan kesedihan adalah emosi yang sangat umum dalam situasi seperti ini. Oleh karena itu, lakukan hal berikut untuk mencegah kecemasan yang berlebihan pada lansia:
Sistem kekebalan tubuh yang sudah melemah ditambah adanya penyakit kronis yang diidap dapat meningkatkan risiko penularan virus corona COVID-19 pada lansia.
Maka dari itu, cara melindungi lansia dari penularan virus corona perlu dilakukan lebih ketat serta kondisi kesehatannya pun perlu lebih diperhatikan. Jika orang lanjut usia yang mengalami gejala demam dengan batuk, pilek, atau sesak napas, segera periksakan ke dokter, terutama bila sudah memiliki penyakit kronis.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Stroke pada lansia adalah penyakit yang harus diwaspadai karena bisa fatal akibatnya. Apalagi, kalau mempunyai penyakit kronis. Ketahui penyebab, gejala, hingga perawatannya.
Mencabut uban dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan kulit kepala dan rambut. Apa saja efek dan mitos terkait mencabut rambut beruban?
Varian terbaru dari Covid-19, AY.4.2, dinilai sebagai varian yang paling mudah menular. Meski begitu, varian ini dianggap dapat dicegah dengan vaksinasi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved