Keringat dingin berbeda dengan keringat biasa. Keringat biasa adalah mekanisme tubuh menurunkan suhu badan. Sedangkan keringat dingin (diaphoresis) bisa jadi tanda adanya kondisi kesehatan tertentu, baik dari kondisi fisik ataupun psikis.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
2 Okt 2022
Keringat dingin bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan fisik ataupun mental
Table of Content
Keringat dingin adalah kondisi keluarnya keringat secara mendadak meski Anda tidak sedang kepanasan dan melakukan aktivitas fisik berat. Penyebab keringat dingin sangat beragam. Namun, umumnya ini merupakan respons tubuh terhadap adanya tekanan atau sesuatu yang dianggap sebagai ancaman.
Advertisement
Keringat dingin bukanlah mekanisme tubuh untuk menurunkan suhu tubuh seperti yang terjadi keringat biasa.
Keringat dingin (diaphoresis) adalah gejala yang muncul akibat kondisi kesehatan tertentu, baik itu masalah fisik ataupun emosional.
Sebagai reaksi tubuh terhadap stres, keringat dingin umumnya disertai gejala-gejala di bawah ini:
Berikut adalah kondisi, baik gangguan kejiwaan maupun fisik yang bisa menyebabkan seseorang mengalami keringat dingin:
Orang yang mengalami gangguan kecemasan bisa terkena serangan panik (panic attack) jika tingkat kecemasannya sangat tinggi saat menghadapi situasi tertentu.
Serangan panik biasanya ditandai dengan sering keluarnya keringat dingin, jantung berdetak kencang, dan napas cepat atau sesak napas. Tak jarang, orang yang mengalaminya juga dapat pingsan saat terkena panic attack.
Keringat dingin akibat mengalami rasa sakit tak tertahankan dan syok umumnya terjadi pada korban kecelakaan, terutama yang mengalami cedera cukup berat. Pada kondisi ini, keringat dingin merupakan pertanda bahwa adanya peningkatan detak jantung, aliran darah yang dialihkan ke organ-organ utama, dan penurunan tekanan darah.
Keringat dingin juga bisa muncul sebagai tanda seseorang kekurangan oksigen alias mengalami hipoksia. Penyebab keringat dingin ini terjadi akibat tertutupnya saluran napas, adanya cedera, atau kondisi keracunan.
Diabetes bisa jadi salah satu penyakit penyebab keringat dingin. Pada pengidap diabetes, keringat dingin merupakan tanda awal bahwa tubuh mengalami hipoglikemia atau kadar gula darah terlalu rendah. Gejala-gejala penyerta lainnya bisa berupa gemetaran, pusing, dan pandangan kabur.
Saat gejala hipoglikemia muncul, kadar gula darah harus segera ditingkatkan sebelum berakibat fatal.
Hipertiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif dan memproduksi terlalu banyak hormon tiroksin. Dampaknya adalah metabolisme yang terpacu dan menyebabkan keringat dingin.
Selain berkeringat dingin, gejala hipertiroid lain meliputi jantung berdebar-debar, tangan gemetaran, berat badan turun drastis, kecemasan, dan sulit tidur.
Salah satu penyebab keringat dingin adalah serangan jantung. Kondisi ini terjadi ketika sebagian otot jantung mengalami kerusakan.
Otot jantung bisa rusak karena ada penyumbatan di arteri koroner. Akibatnya, aliran darah yang membawa oksigen tidak bisa mencapai jantung.
Di samping keringat dingin, tanda-tanda serangan jantung bisa meliputi sakit dada (rasa sakit dapat menjalar ke lengan, leher, atau rahang), sesak napas, mual dan muntah, wajah memucat, serta pingsan.
Serangan jantung tergolong sebagai keadaan medis darurat. Karena itu, penderita harus segera dibawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Sering keluar keringat dingin dapat menjadi ciri penyakit kanker. Kanker limfoma, kanker darah (leukemia), kanker tulang, serta kanker hati termasuk jenis kanker yang dapat menjadi penyebab keringat dingin. Diaforesis atau keringat dingin bisa muncul sebagai dampak dari kanker, adanya infeksi, atau sebagai efek samping dari pengobatan kanker.
Anafilaksis adalah reaksi sistemik yang sangat parah terhadap alergi. Kondisi ini bisa terjadi pada pengidap alergi berat, dan umumnya muncul beberapa saat setelah penderita alergi terpapar oleh zat alergen.
Gejala anafilaksis meliputi keringat dingin, biduran, gatal-gatal, sulit bernapas karena saluran napas membengkak dan menyempit, muntah atau diare, tekanan darah menurun, serta hilang kesadaran.
Sama seperti serangan jantung, anafilaksis juga merupakan kondisi darurat medis. Jadi, penderita harus dibawa secepatnya ke rumah sakit.
Penggunaan obat-obatan juga dapat menjadi penyebab keringat dingin sebagai efek sampingnya. Misalnya, obat penghilang nyeri, obat antibiotik, obat kemoterapi, obat antidepresan, dan obat-obat hormonal.
Jangan salah, ternyata menopause juga bisa menjadi penyebab keringat dingin. Sebab, perubahan hormon yang terjadi akibat menopause ataupun perimenopause, dipercaya bisa menyebabkan munculnya keringat dingin pada wanita.
Keluar keringat dingin bisa menjadi ciri penyakit sepsis. Sepsis adalah kondisi medis yang terjadi saat sistem imun tubuh merespons terhadap infeksi bakteri atau virus yang serius di berbagai jaringan utama tubuh, seperti paru-paru, hingga sistem saluran kencing.
Sepsis juga bisa membuat munculnya peradangan di seluruh bagian tubuh. Hal ini kemudian menyebabkan darah menggumpal atau keluar dari pembuluh darah. Situasi ini pun menyebabkan organ tubuh kesulitan mendapatkan darah segar dan oksigen, sehingga muncul keringat dingin.
Baca Juga
Penanganan diaforesis atau keringat dingin tergantung dari penyebabnya. Untuk itu, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter guna mengetahui pemicu keringat dingin. Terlebih jika kondisi ini terus terjadi.
Mengingat keluarnya keringat dingin berarti Anda juga kehilangan cairan tubuh, minum banyak air sepanjang hari bisa mencegah Anda dari dehidrasi. Berolahraga secara teratur dan menghindari kebiasaan seperti merokok atau minum alkohol berlebihan juga bisa mencegah keringat dingin.
Jika keringat dingin disebabkan oleh suplai oksigen rendah ataupun mengalami serangan panik, cara mengatasi yang tepat adalah mengambil napas dalam-dalam.
Teknik meditasi dan relaksasi ini bisa membantu menenangkan kecemasan atau stres sekaligus membuat napas normal kembali.
Cara lain mengatasi keringat dingin yang mungkin juga diberikan dokter adalah dengan konsumsi obat antiperspirant. Antiperspirant bekerja dengan cara menahan produksi keringat oleh kelenjar keringat.
Selain itu, pastikan untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang bisa memicu pacu jantung. Beberapa makanan dan minuman, seperti kafein, dapat membuat orang berkeringat, sehingga mengurangi konsumsinya dapat mengurangi frekuensi keringat dingin.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Armita Rahardini
Referensi
Artikel Terkait
Cara mengatasi kaki berkeringat mulai dari mencuci kaki, menggunakan kaus kaki yang tepat, hingga melakukan tindakan medis tertentu. Ini bertujuan agar kaki berkeringat tidak menimbulkan bau.
17 Des 2019
Keringat adalah sesuatu yang terjadi secara alamiah untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh. Manfaat berkeringat ternyata sangatlah penting bagi tubuh.
18 Apr 2023
Kurap di selangkangan terjadi akibat infeksi jamur. Infeksi ini dapat dipicu oleh mengenakan celana dalam ketat, sering berkeringat, hingga obesitas.
15 Mar 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved