Keputihan seperti air dengan tekstur encer dan berwarna bening kemungkinan besar merupakan kondisi normal dan bahkan menandakan vagina sehat. Penyebab keputihan seperti air antara lain ovulasi, kehamilan, meningkatnya gairah seksual, dan menopause.
2023-03-26 04:39:46
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Keputihan seperti air adalah hal yang normal
Table of Content
Keputihan adalah cairan vagina yang kemunculannya dapat disebabkan oleh beberapa hal mulai yang normal hingga penyakit. Jumlah dan jenis keputihan yang dialami seseorang pun dapat berubah-ubah sesuai kondisi. Mungkin suatu saat Anda mendapati keputihan seperti air dan berwarna bening atau kental dan bewarna kusam.
Advertisement
Perbedaan warna dan tekstur keputihan bisa menandakan kondisi yang berbeda. Jika Anda bertanya-tanya arti dari keputihan yang terilhat bening dan cair seperti air, maka simak penjelasannya di bawah ini.
Keputihan seperti air dengan tekstur encer dan berwarna bening kemungkinan besar merupakan kondisi normal dan bukan tanda infeksi bahkan menandakan bahwa vagina dalam kondisi sehat. Keluarnya keputihan seperti air dapat disebabkan oleh fluktuasi hormon alami yang terjadi selama proses reproduksi dalam tubuh wanita.
Keputihan sendiri berfungsi membantu menjaga vagina tetap bersih dan bebas dari infeksi. Bakteri sehat yang hidup di vagina akan membantu vagina membuat sekresi asam. Pelepasan asam itu akan berfungsi melawan bakteri jahat dan membersihkan sel-sel mati.
Keputihan seperti air yang encer dan jernih volumenya dapat meningkat kapan saja selama siklus reproduksi, khususnya saat kadar estrogen meningkat. Pasalnya, hormon ini dapat merangsang peningkatan produksi cairan vagina.
Ada beberapa penyebab keputihan seperti air dan kondisi umumnya merupakan hal yang normal berkaitan dengan siklus reproduksi seorang wanita, seperti berikut ini:
Umumnya seorang wanita mengalami ovulasi 14 hari sebelum hari pertama periode menstruasi berikutnya. Menjelang masa ovulasi, keputihan biasanya terlihat mirip dengan putih telur dan tampak jernih, licin serta elastis. Namun pada beberapa wanita, tekstur keputihannya juga bisa seperti air, yaitu lebih encer dan bening.
Pada periode menjelang ovulasi ini juga tubuh wanita dapat memproduksi lendir hingga 30 kali lebih banyak daripada setelah masa ovulasi.
Wanita juga dapat mengalami keputihan seperti air saat sedang merasakan peningkatan gairah seksual.
Kondisi ini membuat kelenjar di vagina menghasilkan cairan bening dan encer untuk melumasi vagina dan mempersiapkannya untuk kemungkinan hubungan seksual yang bisa saja terjadi. Ini juga merupakan keputihan normal yang biasanya hilang dalam waktu satu jam.
Keputihan seperti air juga dapat terjadi pada masa kehamilan. Pada saat hamil, leher rahim dan dinding vagina akan melunak, sehingga tubuh memproduksi lebih banyak lendir yang bertujuan melindungi rahim dan membantu menghentikan infeksi yang berasal dari vagina ke rahim.
Pada minggu terakhir kehamilan, cairan yang bening dapat berubah menjadi putih, lebih kental, dan pada beberapa wanita juga disertai darah.
Perubahan pada keputihan saat hamil ini terjadi sebagai mekanisme alami karena tubuh sedang mempersiapkan diri untuk proses persalinan. Persiapan ini membuat lendir yang pada masa awal hingga trimester akhir ada di leher rahim, perlahan-lahan akan keluar meninggalkan tubuh.
Memasuki masa menopause, kadar estrogen dalam tubuh wanita akan mengalami penurunan secara signifikan sehingga vagina menghasilkan lebih sedikit cairan dengan kondisi cairan cenderung encer, jernih, dan tidak berbau.
BACA JUGA: Kenali Berbagai Warna Keputihan, Baik yang Normal maupun Tidak
Keputihan seperti air pada dasarnya adalah kondisi normal dan tidak memerlukan perawatan khusus. Namun, jika volume yang keluar cukup banyak, Anda mungkin dapat merasa kurang nyaman.
Berikut ini beberapa cara menghadapi keputihan seperti air agar tidak berkembang menjadi kondisi yang membahayakan kesehatan:
Keputihan adalah hal yang normal, tapi Anda tetap perlu waspada jika cairan yang keluar mulai menunjukkan perubahan yang tidak biasa, seperti:
Baca Juga
Itulah hal yang perlu Anda ketahui terkait keputihan seperti air. Setiap saat keputihan dapat berubah secara alami ketika bertepatan dengan siklus menstruasi atau kehamilan. Segera konsultasikan dengan dokter jika mendapati bau, warna, atau tekstur keputihan yang tidak biasa, karena ini bisa menandakan kondisi medis.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kontak seksual menjadi faktor utama penularan kutu yang menjadi penyebab gatal di kemaluan. Gejalanya adalah ruam, kemerahan, hingga iritasi terutama pada malam hari.
Wanita yang senang memakai celana dalam ketat tampaknya harus berhati-hati. Pasalnya, celana dalam yang terlalu ketat berdampak buruk bagi kesehatan organ intim. Memilih pakaian dalam yang tepat bukan hanya terkait soal kenyamanan, tetapi juga kesehatan.
Kandidiasis vagina adalah infeksi jamur yang menyebabkan iritasi, gatal, dan keputihan pada vagina. Untuk menghilangkan rasa gatal dan perih di vagina, Anda dapat menggunakan bahan-bahan seperti minyak teh pohon atau tea tree oil, yogurt alami, dan suplemen probiotik.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved