Penyebab keputihan gatal dapat terjadi akibat infeksi jamur, vaginosis bakteri, dan trikomoniasis. Dokter akan memberikan penanganan sesuai dengan penyebabnya, mulai dari obat antijamur hingga antibiotik.
2023-03-20 00:45:45
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Keputihan gatal bisa menandakan adanya infeksi jamur dan bakteri pada vagina
Table of Content
Keputihan gatal dapat disebabkan berbagai kondisi, mulai dari infeksi jamur, bakteri, hingga parasit seperti trikomoniasis.
Advertisement
Selain rasa gatal, penyakit-penyakit tersebut biasanya juga memicu gejala lain, seperti nyeri, kemerahan, bahkan bengkak di area vagina. Warna keputihan yang keluar pun dapat berbeda dari kondisi normal.
Karena kemungkinan penyebabnya berbeda-beda, penanganan yang dilakukan untuk mengatasi masing-masing masalah ini juga tidak sama. Simak penyebab keputihan gatal dan cara mengatasinya berikut ini.
Ada tiga jenis infeksi yang umumnya menyebabkan keputihan terasa gatal, yaitu infeksi jamur, vaginosis bakteri, dan trikomoniasis. Selain itu, ada pula beberapa kondisi yang perlu diwaspadai.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah beberapa alasan kenapa keputihan gatal dapat terjadi.
Infeksi jamur pada vagina dapat menyebabkan perubahan keputihan. Keputihan bisa terasa sangat gatal dan berwarna putih seperti keju cottage.
Tidak hanya itu, area sekitar vulva juga terasa sakit dan bengkak. Penyebab utama infeksi jamur pada Miss V adalah jamur Candida albicans.
Vaginosis bakteri dapat menyebabkan Anda mengalami vagina gatal dan keputihan, bahkan hingga sensasi terbakar.
Keputihan juga bisa berubah warna menjadi putih, abu-abu, atau kekuningan dengan bau yang busuk.
Selain itu, kemerahan dan pembengkakan ringan pada vagina atau vulva penderita vaginosis bakterialis juga bisa terjadi.
Penyebab keputihan gatal dan bau ini diakibatkan terganggunya keseimbangan bakteri di dalam vagina.
Tidak sedikit wanita yang mempertanyakan keputihan gatal tanda apa. Ternyata, kondisi ini dapat menjadi tanda trikomoniasis, yaitu penyakit menular seksual yang disebabkan parasit Trichomonas vaginalis.
Trikomoniasis dapat menyebabkan keputihan berlebih, terasa gatal, berwarna kuning kehijauan, dan berbau amis.
Terkadang, keputihan bau dan gatal akibat trikomoniasis juga berbusa. Kondisi ini bisa menular melalui hubungan seksual atau berbagi alat bantu seks.
Selanjutnya, penyebab keputihan gatal adalah vaginitis tidak menular.
Penggunaan semprotan Miss V, douche, sabun dengan pewangi, atau produk spermisida dapat menyebabkan reaksi alergi atau mengiritasi jaringan vulva dan vagina, yang kemudian memicu keputihan gatal.
Selain itu, adanya benda yang tertinggal di dalam vagina, seperti tisu atau tampon, juga dapat mengiritasi jaringan vagina yang menyebabkan vaginitis (radang vagina).
Penurunan kadar estrogen setelah menopause atau operasi pengangkatan indung telur dapat menyebabkan lapisan vagina menipis. Kondisi ini terkadang juga menyebabkan Miss V iritasi, terasa terbakar, dan kering.
Anda juga dapat mengalami keluarnya cairan berwarna kuning dari vagina, nyeri saat berhubungan seks, dan gatal pada vulva.
Selain beberapa penyebab di atas, risiko keluarnya keputihan yang terasa gatal juga dapat meningkat apabila Anda mengalami kondisi-kondisi berikut ini.
Untuk menentukan keputihan gatal apakah berbahaya atau tidak, bergantung pada penyebabnya.
Kondisi keputihan gatal tapi tidak bau mungkin hal yang biasa terjadi dan bisa hilang dengan sendirinya.
Namun, segera periksakan diri Anda ke dokter jika mengalami berbagai kondisi ini.
Baca Juga
Selain memahami apa penyebab keputihan gatal, Anda juga perlu mengetahui cara mengatasinya.
Kondisi ini umumnya memerlukan pemeriksaan dokter untuk menentukan penyebab dan pengobatan yang tepat untuk Anda.
Berikut adalah cara mengatasi gatal kemaluan akibat keputihan.
Apabila keputihan yang muncul disebabkan infeksi jamur, langkah paling tepat untuk mengobatinya adalah menggunakan obat antijamur.
Obat keputihan gatal ini tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari obat minum, krim, hingga salep.
Antibiotik adalah pilihan obat yang diresepkan dokter apabila keputihan disebabkan infeksi bakteri. Obat ini dapat dikonsumsi dengan diminum ataupun dimasukkan ke dalam vagina dalam bentuk krim.
Pastikan untuk menggunakannya sesuai resep dari dokter. Jangan pula menghentikan penggunaannya terlalu cepat karena bisa jadi tidak efektif.
Pada keputihan yang disebabkan trikomoniasis, rasa gatal bisa hilang apabila parasit yang berkembang telah dibasmi menggunakan obat-obatan. Dokter dapat meresepkan obat antiparasit untuk mengatasi masalah ini.
Pada infeksi yang disebabkan perilaku seksual berisiko, dokter umumnya menganjurkan untuk tidak berhubungan seks sampai infeksi yang diderita benar-benar sembuh.
Anda juga perlu menghindari pemicu vaginitis untuk mengatasi keputihan yang gatal. Misalnya, dengan tidak menggunakan sabun kewanitaan yang beraroma atau tampon.
Pasalnya, bahan kimia yang dikandung sabun tersebut dapat menjadi salah satu penyebab keputihan gatal.
Kalaupun ada kondisi yang membuat vagina harus dibersihkan dengan sabun, pastikan Anda menggunakan produk yang bersifat hypoallergenic.
Estrogen dalam bentuk krim atau tablet dapat membantu mengobati atrofi vagina.
Namun, perawatan ini dapat diperoleh dengan resep dokter setelah faktor risiko lain dan kemungkinan komplikasi telah ditinjau.
Gatal karena keputihan bisa terasa mengganggu. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, Anda bisa bertanya dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Caranya, unduh sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Berbeda dengan keputihan, lendir serviks adalah cairan kental yang dihasilkan oleh kelenjar di dalam dan sekitar leher rahim.
Nyeri saat buang air kecil adalah gejala dari infeksi saluran kemih. Antibiotik seperti amoxicillin, ceftriaxone, dan cephalexin dapat mengobati infeksi tersebut.
Rata-rata seberapa sering ganti pembalut dalam sehari adalah setiap 4 jam, namun ada faktor lain yang menentukan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved