Munculnya luka keloid tentu mengurangi rasa percaya diri. Penyebab keloid membesar belum diketahui secara pasti, namun ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
2023-03-21 21:16:45
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Penanganan yang dilakukan sedini mungkin dapat mencegah keloid tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar
Table of Content
Keloid adalah jaringan parut (fibrosis) yang tumbuh secara berlebih pada kulit tempat bekas luka. Kondisi ini biasanya muncul pada kulit bekas luka tindik, vaksinasi, operasi bedah, dan jerawat. Apabila tidak segera dilakukan penanganan, keloid pada kulit bekas luka mempunyai potensi untuk terus berkembang dan membesar. Penyebab keloid membesar pun beragam, di mana pertumbuhannya akan berbeda pada masing-masing orang.
Advertisement
Tumbuhnya keloid pada bekas luka dapat disebabkan oleh beberapa kejadian seperti goresan ketika bercukur, luka bakar, sayatan operasi, gigitan serangga, masalah kulit (jerawat, cacar air, dan penyakit lain yang memunculkan jaringan parut), tato, dan tindik.
Seiring berjalannya waktu, keloid yang ada pada bekas luka akan tumbuh dan juga membesar dengan sendirinya hingga ukuran tertentu. Pertumbuhan keloid pada setiap orang berbeda satu sama lain, bisa dalam hitungan minggu atau berbulan-bulan untuk mencapai ukuran maksimal.
Belum ada penjelasan pasti mengenai apa yang menjadi penyebab keloid membesar. Namun, genetik keluarga menjadi salah satu faktor yang memicu kemunculan dan pertumbuhan keloid pada kulit bekas luka.
Menurut sebuah penelitian, orang yang mengalami keloid biasanya mempunyai gen bernama ANHAK dalam tubuhnya. Keberadaan gen ini dalam tubuh disebut berpotensi menumbuhkan keloid pada bekas luka.
Selain genetik keluarga, beberapa kondisi yang juga berpotensi memunculkan keloid pada kulit bekas luka meliputi:
Meski terlihat mengerikan, keloid tidak memberikan dampak berarti bagi kesehatan Anda. Jika memiliki keloid, mungkin Anda hanya akan terganggu oleh rasa gatal pada bekas luka. Selain itu, keloid juga dapat membatasi pergerakan Anda apabila muncul pada daerah persendian.
Bagi Anda yang menomorsatukan penampilan, kemunculan keloid di tempat-tempat terbuka seperti daun telinga atau wajah dapat menurunkan rasa kepercayaan diri Anda. Maka dari itu, keloid sering disebut lebih berdampak buruk terhadap penampilan dibanding kesehatan.
Meskipun tidak memberikan efek buruk bagi kesehatan apabila didiamkan begitu saja, orang-orang terkadang merasa risih dengan keloid pada kulit mereka. Ada sejumlah tindakan medis yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan keloid, yaitu:
Mampu menghilangkan keloid dengan cepat, cara satu ini dapat menimbulkan masalah baru apabila Anda tidak melakukan perawatan dengan tepat. Selain muncul kembali, cara ini juga berpotensi membuat keloid baru tumbuh lebih besar dibandingkan yang sebelumnya. Meski begitu, potensi itu dapat Anda cegah dengan mengombinasikannya dengan perawatan yang tepat setelah operasi pengangkatan.
Menerapkan terapi radiasi setelah operasi dapat mengurangi risiko kemunculan keloid pada bekas luka. Meski begitu, terapi ini berpotensi membuat Anda terkena kanker akibat paparan radiasi yang diberikan.
Cara ini dilakukan dengan memberikan tekanan pada keloid menggunakan perban atau plester. Untuk mendapat hasil yang maksimal, keloid diberikan tekanan selama 24 jam sehari dalam kurun waktu 6 hingga 12 bulan.
Sementara itu, kompresi keloid pada telinga biasanya menggunakan sebuah alat khusus yang dikenal dengan nama zimmer splint. Alat ini dapat membantu mengurangi ukuran keloid pada telinga hingga 50 persen dalam satu tahun pemakaian.
Selain operasi pengangkatan, terapi laser merupakan cara konvensional untuk menghilangkan keloid. Namun, terapi laser belum dapat menjamin bahwa keloid yang dihilangkan tidak kembali lagi suatu saat nanti.
Menurut beberapa studi, melembapkan bekas luka dengan cara menutupnya dengan silikon gel dapat mengurangi ukuran keloid secara perlahan. Cara ini terbilang aman dan nyaman karena tidak menimbulkan rasa sakit.
Suntikan kortikosteroid seperti triamcinolone acetonide disuntikkan langsung ke keloid dalam selang 4-6 minggu. Meski dapat mengurangi ukuran keloid, suntikan kortikosteroid biasanya meninggalkan efek tidak nyaman pada bekas luka.
Selain kortikosteroid, menghilangkan keloid dapat dilakukan dengan cara memberikan suntikan fluorourasil. Suntikan ini mengombinasikan obat kemoterapi fluorouracil dan triamcinolone untuk kemudian diinjeksikan ke dalam keloid.
Memanfaatkan nitrogen cair, cryosurgery bekerja dengan cara membekukan keloid. Dilakukan setiap 20 hingga 30 hari sekali, perawatan ini memberikan efek samping yang membuat warna kulit di sekitar keloid menjadi lebih cerah.
Baca Juga
Keloid merupakan masalah kulit yang sebenarnya tidak berdampak buruk untuk kesehatan. Apabila tumbuh keloid pada kulit bekas luka, segera konsultasikan kondisi yang Anda alami dengan dokter. Penanganan yang dilakukan sedini mungkin dapat mencegah keloid tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Moluskum kontagiosum adalah infeksi kulit dengan gejala bintil-bintil seperti mutiara di kulit. Kondisi ini umum terjadi dan mudah menular. Karena itu, penting unutuk mengenali lebih jauh mengenai gejala, penyebab, dan cara menanganinya agar tak terus menyebar.
Perbedaan stretch mark dan putih menjadi tanda apakah stretch mark tersebut tergolong baru atau sudah lama muncul. Meski begitu, ada beberapa langkah menyamarkan tampilan stretch mark yang bisa dilakukan.
Dermatitis stasis adalah peradangan kulit yang terjadi akibat masalah sirkulasi di kaki. Kondisi ini rentan dialami orang berusia di atas 50 tahun dan lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved