Narkolepsi bukan satu-satunya penyebab kebanyakan tidur. Kleine-Levin syndrome atau sindrom putri tidur adalah penyakit langka yang juga bisa memicu kebanyakan tidur yang berkepanjangan. Penyakit ini telah dialami oleh beberapa orang di dunia.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
13 Jun 2019
Kleine-Levin syndrome menyebabkan kebanyakan tidur yang berkepanjangan dan merupakan kondisi yang berbeda dari narkolepsi
Table of Content
Kisah dongeng putri tidur yang terlelap setelah memakan apel yang beracun adalah inspirasi nama dari gangguan tidur angka Kleine-Levin syndrome atau yang dikenal dengan istilah sindrom putri tidur.
Advertisement
Serupa dengan narkolepsi, salah satu ciri khas dari Kleine-Levin syndrome adalah kebanyakan tidur. Kebanyakan tidur yang dialami oleh penderita Kleine-Levin syndrome tidak hanya sekedar tidur tambahan yang biasanya, tetapi bisa berlangsung sangat lama.
Remaja wanita berusia 20 tahun yang bernama Beth Goobier harus menerima nasibnya hanya bisa terbangun selama dua jam saja dalam sehari yang berlangsung selama berminggu-minggu.
Saat Beth terbangun di tengah-tengah fenomena kebanyakan tidur yang dialami, ibunya menjelaskan bahwa Beth terlihat seperti kebingungan dalam membedakan antara realita dan mimpi, serta berperilaku seperti anak kecil.
Ketika Beth tidak dibawah pengaruh Kleine-Levin syndrome yang dimiliki, Beth berusaha untuk melakukan hal yang produktif, seperti menulis blog atau membuat video YouTube untuk menceritakan gangguan yang dideritanya.
Fenomena kebanyakan tidur yang diderita menghalangi Beth untuk beraktivitas secara normal. Beth bahkan tidak bisa mengikuti perkuliahan dan tidak bisa memiliki rumah sendiri. Hal ini juga memaksa ibu Beth untuk berhenti bekerja dan secara penuh menjaga Beth di rumah.
Apa yang dirasakan oleh Beth juga dialami oleh Kaitlyn Terrana yang tertidur saat ulang tahunnya yang ke 16 dan 17. Setiap enam minggu, Kaitlyn terpaksa harus tertidur selama 10 hari. Ia terjebak dalam sebuah siklus kebanyakan tidur.
Kaitlyn merasa sangat mengantuk dan sulit untuk fokus. Ibu Kaitlyn mendeskripsikan Kaitlyn seperti zombie atau mayat hidup yang berkeliaran tanpa emosi dan tidak mengerti apa yang terjadi di sekitarnya.
Fenomena kebanyakan tidur yang dialami oleh Kaitlyn bisa membuat Kaitlyn tertidur lebih dari 20 jam. Pada saat itulah, ibunya yang membangunkannya untuk makan dan minum. Namun, Kaitlyn tidak bisa mengingat saat ibunya membangunkannya.
Selama 10 hari, Kaitlyn merasa hidupnya seperti dalam mimpi yang sulit untuk diingat kembali. Kaitlyn juga akhirnya harus mempelajari ulang pelajaran sekolah yang tidak sempat diikuti dan bahkan harus menolak ajakan teman-temannya untuk bepergian.
Sekarang ini, Kaitlyn mencoba untuk meningkatkan kesadaran orang-orang di sekitarnya mengenai Kleine-Levin syndrome dan membantu menggalang dana untuk penelitian mengenai gangguan tersebut di universitas Stanford, California.
Fenomena kebanyakan tidur yang terjadi pada penderita Kleine-Levin syndrome bisa sampai 20 jam per hari. Sebelum penderita tertidur, penderita secara perlahan mulai mengantuk dan bisa terlelap sepanjang hari.
Terkadang, penderita terbangun hanya untuk ke toilet atau makan. Fenomena kebanyakan tidur dapat berlangsung selama beberapa hari, minggu, bahkan berbulan-bulan. Saat terlelap, penderita tidak bisa menjaga dirinya dan pekerjaannya terbengkalai.
Gangguan ini tidak hanya menyebabkan kebanyakan tidur tetapi juga mengurangi pemahaman penderita mengenai sekitarnya dan mengubah perilaku yang ditampilkan oleh penderita, seperti terlihat sering melamun, berperilaku serupa anak-anak, dan sebagainya.
Penderita juga bisa merasa kurang berenergi, sulit untuk fokus, kurang memiliki emosi, terus-menerus ingin makan, serta sensitif terhadap suara dan cahaya.
Fenomena kebanyakan tidur yang dialami dapat berlangsung selama 10 tahun atau bahkan lebih. Umumnya, Kleine-Levin syndrome muncul saat remaja, tetapi gangguan ini juga bisa timbul saat anak-anak atau sudah dewasa.
Meskipun penyebab pasti dari gangguan penyebab fenomena kebanyakan tidur ini belum diketahui secara pasti. Salah satu hipotesis yang dikeluarkan adalah kemungkinan bahwa Kleine-Levin syndrome adalah penyakit autoimun.
Hipotesis ini muncul setelah beberapa orang mulai menderita Kleine-Levin syndrome setelah mengalami infeksi flu. Namun, hipotesis tersebut masih perlu untuk diteliti lebih lanjut. Gangguan Kleine-Levin syndrome juga diperkirakan bisa diturunkan secara genetik.
Terdapat beberapa hal yang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami Kleine-Levin syndrome. Misalnya saja, cedera di bagian otak hipotalamus akibat terjatuh atau kepala tertimpuk benda keras.
Bagian otak hipotalamus merupakan bagian otak yang berfungsi untuk mengendalikan suhu tubuh, kegiatan tidur, dan nafsu makan.
Jika Anda atau kerabat memiliki gangguan Kleine-Levin syndrome, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan dan cara untuk mengatasi fenomena kebanyakan tidur yang dialami.
Advertisement
Ditulis oleh Anita Djie
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab susah tidur bisa terjadi karena stres dan konsumsi alkohol berlebihan. Pengaruh obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan kesulitan tidur pada malam hari.
5 Apr 2023
Sleep paralysis adalah suatu gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya tidak mampu bergerak saat menjelang tidur atau bangun dan dapat menjadi penyebab tidak bisa tidur di malam hari.
29 Agt 2019
Narkolepsi adalah gangguan tidur ketika seseorang sulit membedakan saat tidur dan terjaga, sehingga penderitanya tidak bisa menahan rasa kantuk saat beraktivitas
25 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved