Penyebab katarak adalah adanya penumpukan protein pada lensa mata. Kondisi ini pada lansia jadi lebih rentan karena pertambahan usia.
17 Okt 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Katarak pada lansia disebabkan penumpukan protein pada lansia seiring usia
Table of Content
Katarak merupakan salah satu penyakit mata yang paling sering terjadi pada lansia. Tidak jarang, penyakit ini juga menjadi penyebab terjadinya kebutaan. Berbagai faktor dapat menjadi penyebab katarak pada lansia.
Advertisement
Selain itu, faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena katarak juga umumnya akan meningkat, seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, katarak kerap disebut sebagai penyakit lansia. Lalu, bagaimana sebenarnya usia memengaruhi munculnya katarak? Simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga
Katarak adalah kondisi ketika lensa mata menjadi keruh dan membuat penglihatan tampak berawan. Penyebab katarak pada lansia yang paling umum adalah pertambahan usia.
Lensa mata sebagian besar terbuat dari air dan protein. Protein tersebut tersusun sedemikian rupa agar lensa dapat tetap bening sehingga memungkinkan cahaya untuk masuk melewatinya.
Mengutip National Eye Institute, seiring bertambahnya usia, protein dapat menumpuk dan menggumpal dan terjadilah katarak. Kondisi ini menyebabkan sebagian area dari lensa mata menjadi terlihat buram.
Semakin lama, katarak dapat berkembang menjadi semakin besar dan menutupi sebagian besar area lensa mata, yang menyebabkan penderita katarak sulit untuk melihat.
Beberapa gejala katarak yang mungkin dialami, antara lain:
Katarak dapat terbentuk di salah satu maupun kedua mata sekaligus dengan tingkat keparahan yang mungkin berbeda. Katarak di satu mata dapat lebih parah dibandingkan dengan mata yang lain, sehingga membuat perbedaan kemampuan melihat di antara keduanya.
Tidak hanya akibat usia, perubahan susunan protein yang menyebabkan katarak juga dapat dipicu oleh berbagai macam faktor.
Berikut ini sejumlah faktor risiko penyebab katarak pada lansia selain usia:
Selain itu, ada pula beberapa penyakit yang bisa meningkatkan risiko katarak pada lansia, seperti:
Selain itu, laman All About Visions menyebutkan, perubahan oksidatif (akibat radikal bebas) pada lensa juga menyebabkan katarak pada lansia.
Pernyataan ini juga didukung dengan sebuah studi mengenai nutrisi yang menyatakan, sayur dan buah yang tinggi akan antioksidan, berpotensi untuk membantu pencegahan beberapa jenis katarak.
Baca Juga
Setelah pasien didiagnosis menderita katarak, dokter akan segera mempersiapkan langkah-langkah penanganan. Hingga saat ini, pengobatan katarak hanya bisa melalui tindakan operasi. Belum ada obat katarak yang benar-benar terbukti efektif untuk menangani penyakit ini.
Operasi katarak bertujuan untuk mengangkat lensa mata yang rusak, kemudian menggantinya dengan lensa mata buatan yang terbuat dari silikon. Operasi tergolong singkat dan pasien tidak tidak membutuhkan rawat inap setelahnya.
Apabila katarak dialami oleh kedua mata, operasi dilakukan pada satu mata dahulu dan mata lainnya akan menyusul sekitar 6-12 minggu kemudian.
Pada kasus lensa mata buatan tidak dapat dipasang, dokter biasanya akan memberikan kacamata untuk membantu pasien melihat dengan baik.
Pascaoperasi, pasien mungkin akan merasakan ketidaknyamanan pada mata. Namun, hal ini hanya bersifat sementara. Dokter juga akan meresepkan sejumlah obat-obatan untuk meringankan rasa tidak nyaman yang muncul tersebut, seperti obat antinyeri, dan sebagainya.
Secara umum, operasi katarak cenderung aman. Namun, operasi katarak pada lansia tetap membutuhkan perhatian khusus.
Ini karena seiring bertambahnya usia, risiko berbagai tindakan medis pun akan lebih tinggi bagi lansia.
Operasi katarak pada lansia yang memiliki penyakit kardiovaskuler harus lebih berhati-hati karena adanya risiko komplikasi sistemik yang lebih tinggi selama proses operasi.
Selain itu, keberhasilan operasi katarak pada orang tua juga sangat dipengaruhi oleh kondisi mata pasien. Lansia yang juga punya riwayat penyakit mata lainnya selain katarak (makulopati misalnya) biasanya dapat memengaruhi hasil operasi.
Pertambahan usia juga dikaitkan dengan hasil operasi katarak yang buruk. Artinya, semakin dini operasi katarak dilakukan, kemungkinan hasilnya lebih baik juga semakin besar.
Operasi katarak menjadi cara terbaik penanganan katarak. Namun, jika dalam suatu kasus katarak pada lansia terlalu berisiko dioperasi, ada beberapa hal yang dapat membantu mencegah atau memperlambat perkembangan katarak, yaitu:
Baca Juga
Setelah mengenali penyebab katarak pada lansia serta faktor risikonya seperti di atas, Anda dapat mulai melakukan langkah-langkah agar dapat terhindar dari penyakit mata yang satu ini. Apabila Anda mulai merasakan gangguan penglihatan, segera lakukan pemeriksaan ke dokter sebelum kondisi tersebut berkembang menjadi lebih parah.
Anda juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter melalui layanan live chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasi SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Mata kering adalah salah satu masalah mata yang umum terjadi. Ada beberapa kebiasaan penyebab mata kering yang tak disadari, yaitu, duduk terpapar AC, dekat dengan asap rokok, hingga menatap komputer terlalu lama.
Gejala divertikulitis yang paling umum dan mudah dikenali adalah rasa nyeri akut di area perut. Hal ini bisa disertai dengan mual, muntah, hingga konstipasi.
Wajib hukumnya memakai kacamata hitam untuk melindungi retina dari paparan sinar ultraviolet berbahaya. Selain itu, penggunaan kacamata hitam dapat membantu melindungi kulit di sekitar area mata.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved