Penyebab karang gigi adalah plak yang mengalami pengerasan. Semakin lama dibiarkan, maka karang gigi akan semakin sulit dibersihkan dan menyebabkan beragam masalah pada gigi serta gusi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
8 Jul 2020
Ilustrasi pembersihan karang gigi
Table of Content
Karang gigi merupakan salah satu masalah gigi dan mulut yang umum terjadi. Faktanya, 68 persen orang dewasa memiliki karang gigi atau disebut juga dengan kalkulus gigi. Seringnya terbentuk karang gigi bukan berarti harus dianggap sepele.
Advertisement
Sebaliknya, jika dibiarkan saja, karang gigi bisa menyebabkan masalah yang lebih besar lagi. Oleh karena itu, penting bagi Anda mengetahui penyebab karang gigi dan bagaimana cara mengatasinya.
Karang gigi tidak serta-merta muncul begitu saja. Proses terbentuknya karang gigi dimulai dari adanya plak gigi atau disebut juga lapisan biofilm. Lapisan biofilm ini terbentuk secara alami pada permukaan gigi secara terus-menerus.
Tekstur plak sangat lengket, hampir tanpa warna hingga berwarna kuning gading. Plak gigi tidak akan hilang sendiri bahkan terus menebal jika tidak segera dibersihkan.
Air liur, mineral dari sisa makanan akan berinteraksi dan menempel pada plak. Bakteri-bakteri pada makanan dan plak kemudian membuat kondisi plak semakin mengeras seriring waktu.
Karang gigi akhirnya akan terbentuk jika dalam 24-72 jam plak tidak dibersihkan. Semakin lama dibiarkan, maka karang gigi akan semakin mengeras dan semakin sulit dibersihkan.
Keberadaan karang gigi tidak hanya mengganggu keindahan gigi, tapi juga mengganggu kenyamanan mulut. Jika dibiarkan dalam waktu lama, karang gigi bisa menyebabkan kondisi mulut yang lebih membahayakan.
Plak dan karang gigi merupakan tempat berkumpulnya banyak sekali bakteri yang bersifat asam. Bakteri ini dapat mengikis enamel pada permukaan gigi. Jika tidak segera diatasi, maka kerusakan dapat bersifat permanen di mana gigi menjadi berlubang.
Gigi berlubang harus mendapat penanganan khusus karena bisa menyebabkan gigi rapuh, sakit gigi, bahkan bisa berakhir dengan pencabutan gigi.
Kumpulan bakteri tersebut tidak hanya mengikis permukaan enamel gigi, tapi juga bisa menyerang gusi. Tumpukan karang gigi biasanya berada di sela-sela gigi atau pada tepi-tepi gusi.
Oleh karena itu, bakteri tersebut dapat merusak dan menyebabkan terjadinya radang gusi, seperti pembengkakan atau gusi berdarah.
Kondisi ini tidak bisa dianggap sepele karena bisa menyebabkan terciptanya poket periodontal (pendalaman gusi) yang kemudian terinfeksi bakteri. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya periodontitis, yakni rusaknya tulang penyangga dan jaringan lunak yang menahan gigi.
Hal ini dapat menyebabkan radang gusi hingga gigi tanggal. Beberapa studi juga mengaitkan antara bakteri pada radang gusi dengan penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.
Menumpuknya plak dan karang gigi disebabkan oleh buruknya kebersihan mulut. Akibatnya, bau mulut bisa muncul karena terdapat beragam bakteri di sana.
Saat bermetabolisme, bakteri-bakteri tersebut akan menghasilkan senyawa beraroma tidak sedap seperti sulfur. Senyawa inilah yang membuat mulut beraroma tidak sedap.
Baca Juga: Cara Membersihkan Karang Gigi dengan Garam yang Dianggap Efektif
Cara terbaik untuk menghindari karang gigi adalah dengan mencegah penyebab karang gigi atau plak menumpuk. Walaupun demikian, mustahil untuk benar-benar membersihkan plak gigi secara menyeluruh dan permanen. Plak akan segera terbentuk bahkan setelah gigi dibersihkan.
Jika karang gigi telah terbentuk maka kunjungilah dokter gigi untuk menghilangkannya. Proses pembersihan plak dan karang gigi disebut dengan scaling. Pada saat scaling dokter akan menggunakan alat khusus untuk membersihkan karang gigi hingga ke dalam poket.
Setelah scaling, dokter kemudian akan melakukan root planing, yaitu pembersihan akar gigi agar dapat membantu gusi kembali menempel pada gigi.
Selesai melakukan proses scaling dan root planing mungkin Anda akan merasakan gigi terasa ngilu, gusi bengkak bahkan berdarah. Untuk mencegah infeksi, dokter gigi akan memberikan obat yang dibutuhkan. Sebagian dokter gigi mungkin akan menjadwalkan pertemuan selanjutnya untuk mengontrol kondisi gusi.
Meski ada kalanya karang gigi dapat lepas dengan sendirinya, bukan berarti Anda bisa mencongkelnya untuk membersihkannya. Cara membersihkan karang gigi semacam ini justru dapat menyebabkan gusi meradang bahkan infeksi akibat dipaksa melepas karang gigi.
Untuk mencegah karang gigi terbentuk, sikatlah gigi sehabis sarapan dan sebelum tidur. Gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi, serta gunakan cairan pencuci mulut untuk membunuh bakteri dan mencegah karang gigi. Kunjungilah dokter gigi setiap 6 bulan sekali supaya dapat mengantisipasi munculnya karang gigi sejak tahap awal.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Scaling gigi ditanggung BPJS Kesehatan sebanyak satu kali dalam setahun. Namun, hanya dapat dilakukan berdasarkan indikasi medis atau arahan dokter gigi.
8 Sep 2023
Gigi cokelat dapat disebabkan oleh beberapa hal termasuk nikotin dari rokok, noda dari makanan dan minuman berwarna gelap, kerusakan gigi, karang gigi, dan hipoplasia enamel.
22 Mei 2022
Gigi perokok adalah kerusakan gigi dan mulut yang terjadi akibat nikotin, tar, maupun bahan-bahan berbahaya lain yang terdapat dalam rokok. Orang dengan gigi perokok biasanya memiliki napas yang bau, gigi kuning, hingga mulut yang kering.
24 Jul 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved