Penyebab kanker prostat adalah adanya mutasi genetik pas sel-sel di kelenjar prostat. Belum diketahui apa yang menyebabkan mutasi terjadi. Salah satu faktor yang memperbesar risiko Anda adalah usia.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
2 Nov 2021
SBY kena kanker prostat, usia menjadi salah satu penyebab risiko Anda meningkat (Sumber gambar: hapelinium/Shutterstock.com)
Table of Content
Lewat staf pribadinya, Ossy Dermawan, presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan dirinya didiagnosis kanker prostat stadium awal. Melansir dari kantor berita Antara, SBY diketahui akan menjalani pengobatan kanker prostat di luar negeri selama 1,5 tahun ke depan.
Advertisement
Seperti diketahui, kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang rentan dialami pria. Melansir dari laman American Cancer Society, setidaknya 1 dari 8 pria yang mengalami jenis kanker ini.
Mengetahui penyebab kanker prostat dan faktor yang membuat Anda berisiko bisa membantu deteksi kanker lebih dini, bahkan mencegahnya.
Kanker prostat terjadi di kelenjar prostat, tempat produksi cairan sperma. Penyebab kanker prostat adalah terjadinya mutasi DNA pada sel-sel yang berada di kelenjar prostat.
Mutasi ini menyebabkan pertumbuhan sel menjadi lebih cepat (abnormal) dan berpotensi mendesak sel-sel sehat lainnya. Akibatnya, jaringan di sekitarnya ikut rusak, atau bahkan merusak organ yang letaknya jauh dari prostat jika sel abnormal ini didiamkan (metastase).
Hingga kini, para dokter belum mengetahui apa yang membuat sel-sel di kelenjar prostat bermutasi.
Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker prostat, seperti usia dan ras tertentu.
Serupa dengan jenis kanker lainnya, kanker prostat memiliki kemungkinan sembuh (prognosis) yang baik jika ditemukan dalam stadium awal. Mewaspadai gejala kanker prostat dapat membantu deteksi dini, sehingga kanker lebih mungkin disembuhkan.
Beberapa gejala kanker prostat, antara lain:
Faktor-faktor yang meningkatkan Anda mengalami suatu kondisi kesehatan disebut dengan faktor risiko. Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menjadi penyebab Anda mengidap kanker prostat, yaitu:
Usia menjadi salah satu faktor risiko penyebab kanker prostat pada pria. Kanker prostat lebih umum ditemukan pada pria yang berusia di atas 50 tahun. Meski begitu, kanker prostat pada pria yang berusia lebih muda juga mungkin terjadi.
Apabila Anda memiliki anggota keluarga, seperti ayah atau saudara laki-laki, yang mengalami kanker prostat, Anda berisiko 2-3 kali lebih besar untuk mengalaminya juga.
Risiko ini akan lebih besar jika saudara laki-laki Anda yang memiliki kanker prostat dibandingkan ayah Anda. Risikonya akan semakin besar jika banyak anggota keluarga yang mengidapnya juga.
Apabila anggota keluarga Anda ada yang memiliki kanker prostat, mulailah skrining secara rutin sejak usia 40 tahun.
Penyebab kanker prostat adalah mutasi genetik. Gen yang disebut berhubungan dengan kejadian kanker prostat adalah gen BRCA1 dan BRCA2.
Mutasi genetik ini bisa terjadi dengan sendirinya ataupun diwariskan dalam keluarga. Itu sebabnya, risiko Anda akan meningkat ketika anggota keluarga Anda ada yang memiliki kanker prostat.
Meski belum diketahui penyebab yang mendasarinya, kanker prostat diketahui lebih banyak ditemukan pada orang kulit hitam.
Para ahli juga menyebutkan, pola makan berpengaruh terhadap meningkatnya risiko seorang pria terkena kanker prostat.
Beberapa makanan yang meningkatkan risiko kanker prostat, antara lain produk susu, makanan tinggi lemak, makanan manis, dan makanan yang diproses dalam suhu tinggi. Terlebih jika tidak diimbangi dengan sayur, buah, dan protein nabati lainnya.
Beberapa pantangan makanan untuk kanker prostat mungkin bisa dicoba untuk meminimalisir risiko.
Secara umum, obesitas memang tidak serta-merta menjadi penyebab kanker prostat ataupun membuat Anda jadi lebih berisiko. Akan tetapi, orang yang kelebihan berat badan lebih berisiko memiliki kanker prostat yang agresif.
Penelitian yang dimuat dalam publikasi Recent Results in Cancer Research menyebutkan bahwa agresif yang dimaksud bisa bermacam-macam, seperti kanker yang ditemukan pada stadium lanjut, mematikan, serta kemungkinan sembuh yang lebih kecil.
Belum diketahui seberapa besar hubungan antara malas gerak dengan kejadian kanker prostat. Akan tetapi, kurangnya aktivitas fisik sendiri telah menjadi faktor risiko untuk beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar dan kanker endometrium.
Selain itu, kurang gerak juga bisa menyebabkan seseorang mengalami obesitas. Obesitas sendiri telah dihubungkan dengan kejadian kanker prostat yang lebih agresif.
Peneliti dari Harvard School of Public Health dan University of Iceland in Reykjavik menyebutkan bahwa ada hubungan antara gangguan tidur dan risiko kanker prostat.
Penelitian menyebutkan bahwa pria yang tidur lebih lama dan sedikit terbangun punya melatonin (hormon tidur) yang lebih tinggi di dalam urine. Hal ini membuat mereka 75% lebih rendah memiliki kanker prostat dibandingkan yang jumlah melatoninnya sedikit.
Hal ini pun didukung oleh penelitian dari jurnal BMC Cancer yang menyebut bahwa gangguan tidur meningkatkan risiko kanker prostat.
Meski demikian, perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hubungan keduanya.
Kebiasaan merokok memang menjadi salah satu faktor risiko kanker, tak terkecuali kanker prostat. Penelitian menunjukkan, pria perokok berat mungkin berisiko kanker prostat 2 kali lebih besar dibandingkan mereka yang tidak.
Kebiasaan merokok juga memperbesar risiko Anda mengalami kematian akibat kanker prostat. Risiko ini tentu sangat bisa dikurangi dengan berhenti merokok.
Orang yang telah berhenti merokok selama 10 tahun risikonya menurun hingga sama dengan mereka yang tidak merokok pada usia yang sama.
Peradangan prostat (prostatitis) juga menjadi salah satu faktor risiko penyebab kanker prostat. Meski begitu, beberapa penelitian belum menemukan hubungan keduanya.
Akan tetapi, peradangan prostat cukup sering terjadi pada mereka yang memiliki kanker prostat.
Para ahli masih terus melakukan penelitian untuk menemukan hubungan keduanya.
Sebenarnya, belum ada penelitian yang membuktikan secara nyata bahwa penyakit menular seksual (PMS) bisa menyebabkan kanker prostat. Akan tetapi, mengingat PMS dapat menyebabkan peradangan, ada kemungkinan kedua kondisi ini berhubungan.
Perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kebenarannya. Namun, menjalani praktik berhubungan seks yang sehat tetap harus Anda lakukan untuk mencegah penyakit ini.
Penelitian tahun 2019 yang diterbitkan oleh National Cancer Research Institute menemukan bahwa masalah hormon juga bisa menjadi salah satu faktor risiko kanker prostat.
Laki-laki dengan kadar hormon testosteron dan hormon pertumbuhan yang tinggi di dalam darahnya punya risiko lebih besar untuk mengalami kanker prostat.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kanker prostat stadium awal, seperti yang dialami Susilo Bambang Yudhoyono memiliki kemungkinan sembuh yang cukup baik, dibandingkan kanker yang ditemukan pada stadium lanjut. Menjalani pengobatan kanker prostat sesuai anjuran dokter akan membantu menyingkirkan kanker dari sel-sel kanker.
Beberapa pilihan pengobatan kanker prostat yang mungkin direkomendasikan oleh dokter, antara lain:
Dokter bisa merekomendasikan salah satu, atau kombinasi dari beberapa pengobatan di atas, bergantung pada kondisi Anda serta stadium kanker prostat yang dialami.
Melihat beberapa faktor risiko penyebab kanker prostat di atas, Anda mungkin jadi bertanya-tanya, bagaimana cara mencegahnya? Bagaimana tidak bingung? Masalah riwayat keluarga, usia, dan ras bukanlah hal yang bisa diubah atau dicegah.
Meski begitu, selalu ada cara untuk meminimalisir risiko penyakit ini, yakni dengan menerapkan pola hidup sehat sejak dini. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker prostat, antara lain:
Bagi beberapa orang, kanker prostat berkembang sangat lama dan dapat diatasi. Namun, bukan berarti tidak ada bahaya penyakit prostat yang satu ini.
Beberapa lainnya mungkin saja mendapatkan tipe sel kanker yang agresif.
Menjalani gaya hidup sehat menjadi salah satu cara yang dapat mencegah Anda kena kanker satu ini.
Jika Anda memiliki faktor risiko di atas, seperti riwayat keluarga, selalu waspadai gejala kanker prostat yang mungkin muncul. Menemukan sel kanker sedini mungkin dapat memperbesar peluang kesembuhan.
Mengingat gejalanya mungkin saja mirip dengan ciri penyakit prostat lainnya, periksakanlah ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan kanker prostat yang tepat.
Jika ada keraguan lain, Anda juga bisa memanfaatkan fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Rena Widyawinata
Referensi
Artikel Terkait
Undescended testis atau kriptorkismus adalah istilah untuk testis tidak turun atau yang tidak ada di skrotum saat bayi lahir. Ketahui penyebab testis tidak turun dan cara mengatasinya berikut ini.
30 Jul 2020
Pria memiliki risiko terkena berbagai masalah kesehatan, sebagian bahkan dapat berakibat fatal. Apa saja macam-macam penyakit pada pria tersebut?
11 Apr 2023
Herry Wirawan, pemerkosa belasan santriwati, divonis hukuman mati dan kebiri kimia. Kebiri kimia adalah prosedur menurunkan kadar testosteron. Apakah benar ampuh?
13 Jan 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved