Jerawat mechanica adalah jenis jerawat yang terjadi akibat adanya gesekan, gosokan, regangan, tekanan, atau suhu panas dari suatu benda, seperti tali helm, ransel, atau pakaian ketat yang menyentuh kulit secara berulang dalam jangka waktu lama.
12 Apr 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Jerawat mechanica sekilas mirip dengan jerawat yang disebabkan oleh bakteri
Table of Content
Jerawat hadir dalam jenis yang berbeda-beda. Umumnya, jerawat disebabkan oleh penyumbatan pori-pori akibat tumpukan minyak, kotoran, sel kulit mati, dan infeksi bakteri. Namun, ada pula jenis jerawat yang muncul akibat gesekan atau tekanan benda secara berulang pada kulit dalam jangka waktu lama, atau dikenal dengan jerawat mechanica. Apakah itu?
Advertisement
Menurut laporan ilmiah yang dimuat dalam JAMA Dermatology, jerawat mechanica adalah jenis jerawat yang terjadi akibat adanya gesekan, gosokan, regangan, tekanan, atau suhu panas dari suatu benda secara berulang, yang menyentuh permukaan kulit dalam jangka waktu lama.
Jerawat mechanica bisa muncul akibat beberapa kebiasaan sehari-hari yang Anda lakukan, seperti penggunaan helm bertali, topi bertali, ransel atau tas punggung, bra atau pakaian ketat, serta alat musik yang membutuhkan topangan dan dagu (seperti biola).
Jika digunakan terus-menerus dalam jangka waktu lama, salah satu dari benda tersebut dapat menahan panas dan keringat yang keluar dari kulit.
Nah, gesekan atau tekanan yang diberikan secara berulang itu membuat folikel rambut atau pori-pori kulit jadi tersumbat atau teriritasi dan menimbulkan ruam. Alhasil, muncul benjol kemerahan berukuran besar berupa jerawat.
Jenis jerawat ini bisa muncul di wajah serta area tubuh lain, seperti punggung, bahu, dan bokong.
Sama seperti acne vulgaris atau jenis jerawat yang disebabkan oleh bakteri, mulanya jerawat mekanika ditandai dengan jerawat kecil atau komedo.
Lalu, berkembang jadi jerawat meradang, seperti papula dan pustula, bahkan nodul.
Sebenarnya, siapa saja bisa mengalami jerawat mekanika. Kendati demikian, jenis jerawat mechanica lebih sering dialami oleh:
Atlet dan penggila olahraga lebih rentan mengalami jerawat mekanika.
Pasalnya, para atlet dan penggila olahraga kerap menggunakan berbagai perlengkapan olahraga, seperti topi atau bantalan, yang dapat memicu munculnya jerawat akibat gesekan atau tekanan benda pada permukaan kulit.
Jika digunakan dalam jangka waktu lama, bahkan dalam kondisi kulit berkeringat, maka bisa menyebabkan jerawat mekanika muncul.
Tentara juga berisiko tinggi mengalami jerawat mechanica karena kerap bertugas pada cuaca yang panas sampai lembap.
Kondisi ini juga diperburuk dengan penggunaan perlengkapan yang dapat menggesek atau menekan permukaan kulit secara berulang.
Pemilik kulit berjerawat biasanya lebih mudah untuk mengalami jerawat mechanica.
Mengingat jerawat mekanika lebih mudah tumbuh akibat acne vulgaris, orang yang punya kulit berjerawat juga berisiko tinggi mengalami jerawat mechanica.
Ciri-ciri jerawat mechanica yang sekilas mirip, membuat beberapa orang mungkin sulit membedakannya.
Pada dasarnya, perbedaan jerawat mechanica dan jenis jerawat lainnya dapat dilihat dari:
Salah satu perbedaan jerawat mechanica dan jenis jerawat lainnya bisa dilihat dari area kulit yang muncul jerawat.
Ketika ada area kulit yang tampak bersih dari jerawat, tetapi ada area kulit lain yang terdapat jerawat, maka Anda bisa jadi mengalami jerawat mechanica.
Misalnya, hanya muncul jerawat pada area dagu atau rahang, akibat sering menggunakan helm bertali. Atau muncul jerawat di area bahu, akibat kebiasaan menggunakan ransel.
Jika Anda tidak sedang rutin berolahraga atau mengikuti kompetisi olahraga, jerawat justru tidak muncul.
Namun, bila Anda sedang rutin berolahraga, atau sedang mengikuti kompetisi olahraga, jerawat mekanika bisa saja muncul.
Bagi Anda yang mengalami jenis jerawat ini, tak perlu khawatir. Sebab, ada berbagai cara mengatasi jerawat mechanica yang bisa dilakukan. Berikut uraiannya.
Salah satu cara mengatasi jerawat mechanica bisa dengan penggunaan obat jerawat topikal yang mengandung asam salisilat dan benzoil peroksida.
Asam salisilat berfungsi untuk mengurangi peradangan sekaligus mengangkat sel kulit mati, minyak, dan kotoran yang menumpuk di kulit.
Sedangkan, benzoil peroksida mampu membunuh dan menghambat bakteri penyebab jerawat.
Kalau Anda menggunakan salep jerawat mengandung benzoil peroksida, oleskan beberapa hari dalam seminggu terlebih dahulu, lalu tingkatkan dosis penggunaannya jadi 2 kali sehari.
Penggunaan benzoil peroksida secara bertahap dapat meminimalisir risiko efek samping, seperti kulit kering dan mengelupas.
Anda juga bisa menggunakan salep jerawat mengandung retinoid dan nicotinamide yang dapat mengurangi peradangan dan mempercepat tumbuhnya sel kulit baru.
Cara menghilangkan jerawat mechanica ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti produk pembersih wajah, lotion, krim, gel, atau sabun mandi.
Anda bisa memperolehnya secara bebas di apotek maupun melalui resep dokter.
Jika salep jerawat tanpa resep dokter tidak kunjung menghilangkan jerawat mechanica setelah 12 minggu pemakaian, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan tepat.
Dokter mungkin akan meresepkan obat antibiotik untuk mengobati jerawat dengan ampuh.
Umumnya, antibiotik untuk jerawat diresepkan oleh dokter dengan kombinasi obat-obatan lainnya.
Pastikan Anda menggunakan produk perawatan kulit dan kosmetik yang berlabel noncomedogenic atau tidak rentan menyumbat pori-pori, serta oil free atau bebas minyak.
Anda bisa menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung alpha hydroxy acid (AHA) dan beta hydroxy acid (BHA).
Bila Anda baru pertama kali menggunakannya, pakai produk dengan kandungan ini dalam dosis rendah terlebih dahulu agar meminimalisir risiko efek samping yang muncul.
Saat cuci muka atau mandi, hindari menggosok kulit terlalu keras. Pasalnya, gesekan yang muncul akibat menggosok kulit justru dapat memperburuk kondisi jerawat yang dialami. Sebaiknya, basuh kulit secara lembut dan perlahan.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah jerawat di mekanika muncul kembali di kemudian hari, yakni:
Baca Juga
Sebagian besar masalah jerawat mechanica ringan dapat diatasi dengan pengobatan tanpa resep dokter.
Meski demikian, bila pengobatan tanpa resep dokter tak kunjung membuat kondisi kulit membaik, bisa jadi ada kondisi serius di balik jerawat mechanica yang dialami, misalnya acne vulgaris, dermatitis, keratosis, rosacea, atau polycystic ovarian syndrome (PCOS).
Jadi, tak ada salahnya Anda berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit bila mengalami masalah kulit apa pun agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Caranya, unduh aplikasinya sekarang melalui App Store dan Google Play terlebih dahulu.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Stretch mark merah adalah guratan garis-garis halus yang baru muncul di permukaan kulit, sedangkan stretch mark putih merupakan guratan yang sudah pulih dan memudar.
Jerawat di leher bisa membuat Anda tidak nyaman. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan tubuh, penggunaan perhiasan, sampai perubahan hormon. Simak cara menghilangkannya dalam artikel berikut.
Alergi detergen adalah kondisi ketika kandungan zat pewangi dan bahan kimia lain di dalamnya bisa memicu alergi. Selain kandungan zatnya, penyebab alergi detergen bisa jadi karena kondisi dermatitis.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved