logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

8 Penyebab Jantung Berdebar dan Cara Ampuh Meredakannya

open-summary

Penyebab jantung berdebar tidak selalu sakit jantung. Kecemasan atau bahkan anemia juga bisa menyebabkan detak jantung lebih cepat dari normal.


close-summary

30 Mar 2023

| Atifa Adlina

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

penyebab jantung berdebar

Penyebab jantung berdebar umumnya terjadi setelah beraktivitas atau kondisi kesehatan tertentu

Table of Content

  • Macam-macam penyebab jantung berdebar
  • Cara mengatasi jantung berdebar
  • Kapan harus ke dokter?

Jantung berdebar adalah kondisi saat jantung berdetak lebih kencang dari biasanya. Jantung berdetak cepat juga bisa disebabkan berbagai kondisi lain, seperti dehidrasi, cemas, hingga tanda penyakit jantung lainnya. 

Advertisement

Umumnya, detak jantung normal orang dewasa adalah sekitar 60-100 detak per menit. 

Ketahui lengkapnya mengenai penyebab jantung berdebar serta cara mengatasinya.

Macam-macam penyebab jantung berdebar

Jantung berdebar adalah kondisi yang umum terjadi. Dalam dunia medis, jantung berdebar disebut palpitasi jantung. 

Mengutip British Heart Foundation, kondisi ini bisa terjadi kapan saja bahkan saat kamu beristirahat atau beraktivitas normal. Walaupun kesannya mengkhawatirkan, umumnya ini adalah kondisi yang normal terjadi dan tidak berbahaya.

Jantung berdebar juga bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. 

Berikut adalah macam-macam penyebab jantung berdebar:

1. Anemia

Salah satu hal yang dapat menyebabkan jantung berdegup kencang adalah anemia. Dalam sel darah merah, terdapat hemoglobin yang bertugas mengikat oksigen.

Saat sel darah merah kurang, oksigen pun jadi berkurang. Akibatnya, jantung mengompensasi dengan memompa lebih keras agar seluruh tubuh mendapatkan darah yang mengandung oksigen.

Inilah yang menyebabkan jantung berdetak kencang. Selain jantung berdebar, anemia juga biasanya disertai gejala lainnya, seperti kulit pucat, sesak napas, serta tubuh lebih lemas dari biasanya.

2. Rasa cemas dan serangan panik

Jantung berdebar juga bisa disebabkan oleh rasa cemas atau serangan panik. Pada saat mengalami serangan panik, kamu akan merasa jantung berdegup sangat kencang.

Ini karena saat mengalami kecemasan, tubuh memicu respons “fight or flight”, sebagai bagian dari sistem saraf otonom (ANS). Saat kamu merasa tidak nyaman dengan suatu situasi, sistem saraf otonom bekerja. Akibatnya, jantung berdebar dan meningkatkan detak jantung.

3. Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah di bawah normal, tepatnya kurang dari 70 mg/dL. Saat kadar gula darah terlalu rendah, tubuh akan memunculkan respons hormonal untuk mengembalikan kadar gula darah normal. 

Salah satu gejala yang muncul dari respons hormon ini adalah berkeringat dan jantung berdebar.

4. Hipertiroidisme

Jantung berdebar juga bisa disebabkan oleh tingginya kadar hormon tiroid di dalam tubuh (hipertiroidisme).

Tidak hanya berdebar, penderita hipertiroidisme juga kerap mengalami fibrilasi atrium, yakni ketika irama jantung tidak beraturan dan berdetak kencang.

Kondisi ini terjadi karena biasanya hipertiroidisme juga disertai dengan hipertensi. Akibatnya, arteri jantung tersumbat, kaku, detak jantung lebih cepat, dan mengalami nyeri dada.

5. Aritmia

Penyakit jantung yang dapat menyebabkan jantung berdebar adalah aritmia. Aritmia adalah kondisi irama detak jantung yang tidak normal. Aritmia dapat menyebabkan jantung berdebar kencang, tidak teratur, atau terlalu lambat.

Kondisi ini membuat jantung tidak dapat memompa darah dengan baik. Jika tidak segera ditangani, aritmia bisa membahayakan nyawa.

Selain aritmia, jenis penyakit jantung lainnya yang bisa menyebabkan jantung berdebar meliputi kardiomiopati, serangan jantung, gagal jantung, dan penyakit katup jantung.

6. Dehidrasi

Dehidrasi juga bisa menyebabkan jantung berdegup kencang. Saat tubuh mengalami dehidrasi, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah untuk mengalirkan cairan ke seluruh tubuh. 

Akibatnya, jantung berdetak lebih cepat dan terasa berdebar-debar. Tak hanya itu, darah yang mengental akibat dehidrasi juga membuat jantung bekerja lebih keras.

7. Perubahan hormon

Tanpa disadari, perubahan hormon saat menopause juga bisa menyebabkan jantung berdebar.

Selama menopause, kadar hormon estrogen tidak seimbang. Perubahan kadar estrogen serta saat gejala hot flashes inilah yang membuat jantung berdebar kencang dari biasanya.

Jantung berdebar juga bisa terjadi saat menstruasi atau kehamilan.

8. Demam

Tahukah kamu kalau saat sakit bisa menyebabkan jantung berdebar lebih kencang? 

Contohnya, saat mengalami demam yang membuat detak jantung meningkat pula. Ini terjadi karena pada saat demam, jantung bekerja lebih keras untuk menjaga sirkulasi darah tetap lancar.

Cara mengatasi jantung berdebar

Perawatan dan pengobatan jantung berdebar berbeda-beda, menyesuaikan dari penyebabnya.

Umumnya, jantung berdebar biasanya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya.

Namun, beberapa penyebab jantung berdebar bisa berasal dari penyakit jantung yang butuh perawatan khusus. 

Berikut adalah beberapa cara mengatasi jantung berdebar yang bisa dilakukan:

  • Mengendalikan stres, kamu bisa melakukan teknik relaksasi seperti yoga, latihan pernapasan, tai chi, atau meditasi.
  • Perhatikan asupan gula, ini dilakukan untuk mengatasi hipoglikemia agar kadar gula darah tetap stabil. konsultasikan dengan dokter, seberapa banyak kebutuhan asupan gula harianmu.
  • Hindari zat stimulan, seperti  Kafein, nikotin, beberapa obat flu, dan minuman berenergi dapat membuat jantung berdebar cepat dan tidak teratur.
  • Cukup minum agar tidak dehidrasi. Minumlah sedikit demi sedikit dengan frekuensi sering.

Jika penyebab jantung berdebar adalah penyakit jantung, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter. Dokter akan melakukan serangkaian tes agar perawatan sesuai dengan penyebab penyakit jantung.

Kapan harus ke dokter?

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, jantung berdebar biasanya tidak berbahaya.

Namun, segera ke rumah sakit apabila muncul tanda atau gejala seperti berikut:

  • Rasa berdebar muncul lebih sering atau tidak berhenti
  • Sesak napas parah
  • Nyeri dada seperti tertekan
  • Keringat dingin
  • Pingsan

Sebagian orang mungkin tidak menyadari sedang mengalami jantung berdebar.

Walaupun umumnya tidak berbahaya, terkadang tetap saja kita ragu dan cemas apabila terjadi perubahan pada tubuh. Apalagi jika ini berhubungan dengan organ vital, seperti jantung.

Untuk menjawab keraguan dan memastikan dirimu dalam keadaan sehat, kamu bisa mencoba berkonsultasi dengan dokter secara online di Klinik Online Spesialis Jantung melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Download sekarang di App store dan Google Play.

Advertisement

penyakit jantungpenyakitsakit jantungjantung berdebararitmia

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved