Penyebab jantung berdebar tidak selalu sakit jantung. Kecemasan atau bahkan anemia juga bisa menyebabkan detak jantung lebih cepat dari normal.
30 Mar 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Penyebab jantung berdebar umumnya terjadi setelah beraktivitas atau kondisi kesehatan tertentu
Table of Content
Jantung berdebar adalah kondisi saat jantung berdetak lebih kencang dari biasanya. Jantung berdetak cepat juga bisa disebabkan berbagai kondisi lain, seperti dehidrasi, cemas, hingga tanda penyakit jantung lainnya.
Advertisement
Umumnya, detak jantung normal orang dewasa adalah sekitar 60-100 detak per menit.
Ketahui lengkapnya mengenai penyebab jantung berdebar serta cara mengatasinya.
Jantung berdebar adalah kondisi yang umum terjadi. Dalam dunia medis, jantung berdebar disebut palpitasi jantung.
Mengutip British Heart Foundation, kondisi ini bisa terjadi kapan saja bahkan saat kamu beristirahat atau beraktivitas normal. Walaupun kesannya mengkhawatirkan, umumnya ini adalah kondisi yang normal terjadi dan tidak berbahaya.
Jantung berdebar juga bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus.
Berikut adalah macam-macam penyebab jantung berdebar:
Salah satu hal yang dapat menyebabkan jantung berdegup kencang adalah anemia. Dalam sel darah merah, terdapat hemoglobin yang bertugas mengikat oksigen.
Saat sel darah merah kurang, oksigen pun jadi berkurang. Akibatnya, jantung mengompensasi dengan memompa lebih keras agar seluruh tubuh mendapatkan darah yang mengandung oksigen.
Inilah yang menyebabkan jantung berdetak kencang. Selain jantung berdebar, anemia juga biasanya disertai gejala lainnya, seperti kulit pucat, sesak napas, serta tubuh lebih lemas dari biasanya.
Jantung berdebar juga bisa disebabkan oleh rasa cemas atau serangan panik. Pada saat mengalami serangan panik, kamu akan merasa jantung berdegup sangat kencang.
Ini karena saat mengalami kecemasan, tubuh memicu respons “fight or flight”, sebagai bagian dari sistem saraf otonom (ANS). Saat kamu merasa tidak nyaman dengan suatu situasi, sistem saraf otonom bekerja. Akibatnya, jantung berdebar dan meningkatkan detak jantung.
Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah di bawah normal, tepatnya kurang dari 70 mg/dL. Saat kadar gula darah terlalu rendah, tubuh akan memunculkan respons hormonal untuk mengembalikan kadar gula darah normal.
Salah satu gejala yang muncul dari respons hormon ini adalah berkeringat dan jantung berdebar.
Jantung berdebar juga bisa disebabkan oleh tingginya kadar hormon tiroid di dalam tubuh (hipertiroidisme).
Tidak hanya berdebar, penderita hipertiroidisme juga kerap mengalami fibrilasi atrium, yakni ketika irama jantung tidak beraturan dan berdetak kencang.
Kondisi ini terjadi karena biasanya hipertiroidisme juga disertai dengan hipertensi. Akibatnya, arteri jantung tersumbat, kaku, detak jantung lebih cepat, dan mengalami nyeri dada.
Penyakit jantung yang dapat menyebabkan jantung berdebar adalah aritmia. Aritmia adalah kondisi irama detak jantung yang tidak normal. Aritmia dapat menyebabkan jantung berdebar kencang, tidak teratur, atau terlalu lambat.
Kondisi ini membuat jantung tidak dapat memompa darah dengan baik. Jika tidak segera ditangani, aritmia bisa membahayakan nyawa.
Selain aritmia, jenis penyakit jantung lainnya yang bisa menyebabkan jantung berdebar meliputi kardiomiopati, serangan jantung, gagal jantung, dan penyakit katup jantung.
Dehidrasi juga bisa menyebabkan jantung berdegup kencang. Saat tubuh mengalami dehidrasi, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah untuk mengalirkan cairan ke seluruh tubuh.
Akibatnya, jantung berdetak lebih cepat dan terasa berdebar-debar. Tak hanya itu, darah yang mengental akibat dehidrasi juga membuat jantung bekerja lebih keras.
Tanpa disadari, perubahan hormon saat menopause juga bisa menyebabkan jantung berdebar.
Selama menopause, kadar hormon estrogen tidak seimbang. Perubahan kadar estrogen serta saat gejala hot flashes inilah yang membuat jantung berdebar kencang dari biasanya.
Jantung berdebar juga bisa terjadi saat menstruasi atau kehamilan.
Tahukah kamu kalau saat sakit bisa menyebabkan jantung berdebar lebih kencang?
Contohnya, saat mengalami demam yang membuat detak jantung meningkat pula. Ini terjadi karena pada saat demam, jantung bekerja lebih keras untuk menjaga sirkulasi darah tetap lancar.
Perawatan dan pengobatan jantung berdebar berbeda-beda, menyesuaikan dari penyebabnya.
Umumnya, jantung berdebar biasanya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Namun, beberapa penyebab jantung berdebar bisa berasal dari penyakit jantung yang butuh perawatan khusus.
Berikut adalah beberapa cara mengatasi jantung berdebar yang bisa dilakukan:
Jika penyebab jantung berdebar adalah penyakit jantung, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter. Dokter akan melakukan serangkaian tes agar perawatan sesuai dengan penyebab penyakit jantung.
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, jantung berdebar biasanya tidak berbahaya.
Namun, segera ke rumah sakit apabila muncul tanda atau gejala seperti berikut:
Sebagian orang mungkin tidak menyadari sedang mengalami jantung berdebar.
Walaupun umumnya tidak berbahaya, terkadang tetap saja kita ragu dan cemas apabila terjadi perubahan pada tubuh. Apalagi jika ini berhubungan dengan organ vital, seperti jantung.
Untuk menjawab keraguan dan memastikan dirimu dalam keadaan sehat, kamu bisa mencoba berkonsultasi dengan dokter secara online di Klinik Online Spesialis Jantung melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara mengobati luka bakar yang menggelembung sangatlah beragam; ada yang bisa dilakukan di rumah maupun bersama dokter. Kenali juga cara mencegah luka bakar menggelembung agar tak jadi korbannya!
Indeks kepala yang kecil, badan yang tinggi sekali, hingga keterlambatan dalam proses pembelajaran, adalah beberapa gejala sindrom super female. Mari kenali penyebab, gejala dan pengobatan dari sindrom super female ini.
Dokter tidak akan memberikan obat memar tulang tertentu dan biasanya hanya menyarankan penderita untuk mengompres daerah memar dengan kantongan es batu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved