Penyebab janin terlalu aktif bergerak dapat terjadi karena faktor usia bayi, juga sensitivitas sang ibu. Umumnya, janin mulai bergerak pada usia 7 minggu.
30 Jan 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Sebagian ibu merasakan bayinya aktif di malam hari, namun ada juga yang aktif bergerak di pagi hingga sore hari
Table of Content
Setiap kehamilan adalah perjalanan yang unik. Wajar jika ada rasa khawatir dan ingin mencari tahu penyebab janin terlalu aktif bergerak, atau sebaliknya, kurang aktif bergerak. Hal ini wajar karena janin dalam kandungan bisa melakukan lebih dari sekadar “menendang”.
Advertisement
Ketika usia kehamilan memasuki bulan kelima, biasanya ibu mulai merasakan janin sering bergerak di bawah perut. Lagi-lagi, pola gerakan ini berbeda antara satu bayi dan lainnya.
Baca Juga
Sebenarnya istilah “terlalu aktif bergerak” adalah hal yang relatif bagi setiap janin yang ada dalam kandungan. Ada ibu yang merasa janinnya sangat aktif bergerak padahal itu wajar, ada pula yang merasakan sebaliknya.
Umumnya, janin dalam kandungan mulai bergerak saat usia 7 minggu. Pada masa ini, janin mulai bisa menggerakkan leher mereka.
Perlahan seiring dengan pertumbuhan usianya, akan ada banyak pola gerakan baru, yang membuat sang ibu ingin tahu penyebab janin terlalu aktif bergerak. Beberapa di antaranya adalah:
Saat bayi bertumbuh, secara bertahap akan ada gerakan-gerakan baru yang bersifat repetitif. Contohnya seperti cegukan, menguap, menghisap jempol, atau menggerakkan tangan dan kaki mereka. Ketika usia kehamilan memasuki minggu ke-16 hingga ke-18, ibu mulai bisa merasakan gerakan yang lebih kuat seperti tendangan dan pukulan.
Penyebab janin terlalu aktif bergerak berikutnya adalah gerakan refleks dan alami bayi. Pada awal usia kehamilan, gerakan bayi lebih bersifat refleks dan dikendalikan sumsum tulang belakang. Namun seiring dengan menuanya usia kehamilan, gerakan mereka menjadi lebih terkoordinasi dan dikendalikan otak.
Janin yang masih dalam kandungan juga memerlukan waktu untuk bisa bergerak, terutama untuk pertumbuhan tulang dan persendiannya. Bahkan dalam jurnal yang dirilis European Cells and Materials, janin yang jarang bergerak bisa saja mengalami cacat bawaan lahir seperti tulang yang tidak tumbuh seperti seharusnya.
Salah satu penyebab janin terlalu aktif bergerak atau terasa seperti itu adalah usia janin. Dalam penelitian Journal of the Royal Society Interface, tendangan bayi yang berusia 20 minggu dan 30 minggu sangat berbeda.
Analoginya, bayi berusia 20 minggu akan terasa seperti tendangan seberat 2 kg sementara pada usia 30 minggu, yang terasa adalah 2 kali lipat.
Perlu diingat bahwa janin dalam kandungan juga melakukan gerakan pernapasan. Memang janin tidak benar-benar menghirup oksigen, namun mereka melakukan gerakan seperti bernapas – hanya saja dengan media air ketuban.
Menariknya lagi, janin yang tidak melakukan hal ini cenderung memiliki masalah pernapasan saat lahir. Penyebabnya adalah karena janin belum benar-benar membuat otot dada mereka berkembang.
Kondisi kehamilan ibu juga kerap dianggap sebagai salah satu penyebab janin terlalu aktif bergerak. Umumnya, kehamilan anak kedua dan seterusnya membuat ibu jauh lebih sensitif ketimbang kehamilan pertama.
Baca juga: Janin Aktif Bergerak Sebelah Kanan, Haruskah Ibu Hamil Waspada?
Ibu hamil mungkin saja merasakan janin bergerak aktif di malam hari saat akan beranjak tidur. Sebaliknya, ada juga yang merasa bayinya ikut aktif bergerak selama ibu beraktivitas di pagi hingga sore hari.
Janin cenderung aktif bergerak di malam hari, khususnya di jam-jam tertentu, seperti antara jam 9 malam dan jam 1 pagi. Normalnya, dikutip dari American College of Obstetricians and Gynecologist, ibu hamil akan merasakan setidaknya 10 gerakan dalam waktu dua jam.
Bayi lebih aktif bergerak di malam hari umumnya karena ibu lebih banyak diam dan mengurangi aktivitas. Tidak banyak gerakan atau aktivitas dari ibu menyebabkan bayi melakukan gerakan yang seolah meminta ibu untuk melakukan aktivitas tertentu.
Untuk mengatasinya, Anda bisa mencoba untuk berkomunikasi dengan bayi dalam kandungan agar janin mengurangi gerakannya. Ini menjadi lebih efektif ketika mulai memasuki usia kehamilan 7 bulan, karena bayi dalam kandungan sudah dapat mengenali suara ibu.
Tidak ada keterkaitan antara janin terlalu aktif bergerak dalam kandungan dengan tanda-tanda anak hiperaktif nantinya. Bahkan orangtua perlu merasa tenang ketika janin banyak bergerak karena itu tanda mereka tumbuh dengan baik.
Tak hanya memastikan bayi terlahir dengan sempurna saat waktunya tiba saja, tapi janin yang aktif bergerak juga menandakan bahwa sistem saraf motorik mereka sedang bersiap untuk lahir ke dunia.
Apabila sang ibu masih khawatir apakah janinnya terlalu aktif bergerak atau justru kurang aktif, ada baiknya melakukan tracking seberapa banyak bayi menendang dalam sehari. Terlebih, saat kehamilan sudah memasuki trimester ketiga.
Baca juga: Penyebab Janin Tidak Bergerak Aktif Seperti Biasanya dan Cara Mengatasinya
Janin sering bergerak di bawah perut dapat menimbulkan rasa sakit atau perut kencang dan rasa tidak nyaman. Agar ibu hamil tetap bisa merasa nyaman, berikut tips yang bisa dilakukan:
Mungkin ada ibu hamil yang merasa kurang nyaman ketika bayi sangat aktif di dalam kandungan, namun tentu hal itu tidak akan berlangsung lama.
Jika ingin berkonsultasi langsung dengan dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Operasi usus buntu saat hamil sebaiknya dilakukan pada trimester awal kehamilan, agar risiko terjadinya komplikasi kecil. Pascaoperasi ibu hamil dapat kembali beraktivitas, karena dapat mempercepat proses pemulihan.
Pegal-pegal atau rasa tidak nyaman pada tubuh menjadi salah satu hal yang sering dirasakan oleh ibu hamil. Pijat ibu hamil muncul sebagai solusi untuk membuat tubuh ibu merasa lebih nyaman. Namun, benarkah demikian?
Posisi bayi ketika akan lahir normalnya adalah kepala berada di bawah mengarah pada saluran rahim. Bayi sungsang terjadi ketika kepala bayi tidak mengarah pada saluran rahim atau pantat dan kaki bayi mengarah ke bawah sehingga mempersulit kelahiran. Apa sebabnya?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved