Ciri-ciri anak introvert adalah lebih suka menghabiskan waktu sendiri, memiliki sedikit teman, sering melamun, hingga kerap merasa lelah setelah bermain dengan teman-teman.
2023-03-19 14:36:42
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penyebab anak introvert antara lain adalah cepatnya aliran darah ke otak
Table of Content
Ketika anak lebih sering duduk menyendiri dan membaca buku daripada bermain bersama teman-temannya, mungkin mereka termasuk anak introvert.
Advertisement
Introvert bukanlah kelainan, bukan pula pertanda anak mengalami stres apalagi depresi. Yang harus dilakukan orangtua adalah memahami dan menerima sifat anak yang satu ini agar ia dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Untuk membantu Anda menghadapinya, kenali ciri-ciri introvert pada anak dan sejumlah tips yang dapat Anda lakukan.
Dilansir dari Web MD, arti dari introvert adalah seseorang dengan tipe kepribadian introversi. Itu artinya, mereka lebih nyaman untuk fokus terhadap pikiran serta ide-ide batin mereka, dibandingkan dengan apa yang sedang terjadi di sekelilingnya.
Seseorang dengan tipe kepribadian ini lebih nyaman menghabiskan waktu hanya dengan 1-2 orang saja daripada dengan kelompok besar atau orang banyak.
Mereka sering kali dinilai sebagai anak pemalu, padahal keduanya tidak saling berkaitan. Introvert merupakan tipe kepribadian, sedangkan rasa malu adalah emosi.
Orang yang pemalu cenderung merasa canggung atau tidak nyaman saat berada dalam situasi sosial, terutama ketika berada di sekitar orang lain. Mereka mungkin sangat gugup sehingga bisa berkeringat, jantung berdetak cepat, atau bahkan sakit perut.
Masalah ini membuat orang yang pemalu sering melewatkan acara sosial karena tidak menyukai perasaan negatif yang menguasai pikiran dan tubuh mereka ketika harus pergi ke acara tersebut.
Anak introvert juga suka melewatkan acara sosial, tetapi hal itu bukan karena perasaan negatif seperti pada orang pemalu. Melainkan, mereka hanya lebih nyaman melakukan sesuatu sendirian atau hanya dengan satu dan dua orang saja.
Beberapa karakteristik khas yang ditunjukkan anak-anak introvert adalah:
Anak-anak introvert lebih suka bermain sendiri, membaca buku, berkebun, menulis, bahkan bermain game yang tidak harus melibatkan orang banyak. Ketika menghabiskan waktu sendirian, mereka terlihat bahagia.
Terlalu banyak bersosialisasi, seperti melakukan kerja kelompok sebagai tugas sekolah atau menghadiri pesta ulang tahun, bisa membuat anak introvert kelelahan.
Supaya kembali ceria, biarkan mereka tidur, mendengarkan musik, atau melakukan hobinya sendirian.
Ciri-ciri anak introvert adalah hanya punya sedikit teman. Jangan heran jika di sekolah, anak introvert hanya memiliki 1-2 teman dekat, bukan bergerombol membentuk ‘geng’.
Kendati demikian, mereka memaknai pertemanannya secara mendalam karena memang sifatnya lebih perasa.
Psikologi anak yang tertutup atau introvert yang perlu dipahami orangtua adalah sering melamun.
Terkadang, anak introvert kerap ‘melarikan diri’ dari realita dengan membiarkan pikirannya berkelana ke mana-mana. Bagi orang lain, hal ini mungkin terlihat seperti anak yang suka melamun dan tidak fokus.
Anak-anak introvert lebih nyaman menghabiskan waktu untuk berdiam diri, menulis, atau membaca dalam hati daripada mengobrol dengan orang lain. Hal tersebut dapat membantu mengembalikan energi dalam dirinya.
Ciri-ciri introvert pada anak yang dapat terlihat adalah lebih suka melakukan tugas atau pekerjaan yang dikerjakan sendiri tanpa campur tangan orang lain.
Pekerjaan yang mengharuskan seseorang untuk bekerjasama dengan banyak pihak tidaklah menarik di mata anak introvert. Mereka lebih suka menyelesaikan pekerjaannya sendiri.
Sebagai contoh, pekerjaan atau tugas yang cocok untuk mereka meliputi akuntan, penulis, desain grafis, hingga seniman.
Ciri-ciri anak introvert selanjutnya adalah lebih suka belajar dengan cara mengamati. Berbeda dengan anak extrovert yang lebih memilih untuk terjun langsung ketika sedang mempelajari sesuatu.
Sifat introvert ini dapat terlihat ketika anak berulang kali melihat temannya melakukan sesuatu. Ketika anak merasa dirinya sudah mengerti apa yang mereka perhatikan, barulah mereka akan melakukannya.
Tidak hanya itu, anak-anak introvert juga dianggap lebih memilih untuk melatih kemampuannya seorang diri di tempat yang sepi.
Anak introvert adalah anak-anak yang dapat merasakan gangguan dan menjadi tidak fokus ketika berada di tengah keramaian. Hal ini dapat terjadi ketika dirinya dituntut untuk beraktivitas di lingkungan yang sangat riuh.
Menurut sebuah studi yang dirilis dalam jurnal Noise Health, salah satu ciri-ciri introvert adalah mudah terdistraksi dibandingkan anak ekstrovert.
Anak dengan kepribadian introvert memiliki kepekaan yang lebih besar terhadap kritik negatif. Sehingga, mereka cenderung sulit membagikan pemikirannya karena merasa orang lain mungkin tidak setuju dengan pendapatnya.
Akibatnya, anak introvert lebih sering menghindari konflik apabila memungkinkan.
Salah satu ciri-ciri introvert adalah tidak tertarik menjadi pusat perhatian. Mereka lebih suka melakukan penelitian dan menulis laporan daripada mempresentasikannya.
Anak introvert juga lebih suka melakukan hal-hal yang menjauhkan mereka dari keramaian.
Berikut adalah beberapa cara mengatasi anak introvert bagi orangtua yang bisa dicoba.
Pertama-tama, orangtua perlu paham dulu bahwa introvert bukanlah jenis kepribadian yang memalukan. Introvert juga merupakan tipe kepribadian yang cukup lumrah.
Faktanya, ada banyak orang sukses dan terkenal di dunia yang terbukti introvert, misalnya Mahatma Gandhi atau J.K. Rowling (penulis novel Harry Potter).
Cara mengatasi anak introvert selanjutnya adalah menerima fakta bahwa anak adalah seorang introvert.
Jangan memaksa mereka untuk memiliki kehidupan sosial yang aktif di saat mereka tidak nyaman untuk bersosialisasi dengan banyak orang. Hal ini dianggap bisa membuat kepercayaan diri mereka turun.
Orangtua juga jangan khawatir karena anak introvert pun bisa bersosialisasi dengan khalayak. Hanya saja, mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi.
Anak-anak introvert umumnya memiliki kebutuhan untuk mengekspresikan diri mereka.
Sebagai orangtua, Anda perlu membantu mereka mencari media yang positif dalam berekspresi, misalnya lewat kesenian, menulis, hingga yoga.
Ketika orangtua sudah tahu bahwa anak memiliki kepribadian introvert, cobalah untuk hormati privasinya. Jangan memaksa mereka untuk selalu melakukan segala aktivitas bersama-sama.
Setiap anak introvert yang baru saja melakukan aktivitas di tengah keramaian memerlukan waktu menyendiri. Ini merupakan waktu 'istirahat' untuk mereka.
Terkadang, anak-anak introvert merasa dirinya tertinggal ketika berada di tengah orang-orang ekstrovert. Sebagai orangtua, cobalah bantu anak untuk menerima dan mengapresiasi kepribadian uniknya itu.
Tegaskan pada mereka bahwa ada banyak kelebihan anak introvert yang patut dibanggakan, misalnya kemampuan untuk mendengar, fokus, mengamati, hingga berbicara dengan intim dengan seseorang.
Secara umum, para peneliti tidak tahu pasti penyebab introvert pada anak. Hanya saja, terdapat beberapa teori tentang penyebab introvert ini, seperti:
Anak introvert terbukti memiliki aliran darah ke otak bagian depan (lobus frontal) lebih cepat dibanding anak ekstrovert.
Lobus frontal sendiri merupakan bagian otak yang berfungsi mengingat, memecahkan masalah, dan merencanakan berbagai hal.
Anak introvert dan extrovert memiliki level dopamin (hormon bahagia) yang sama.
Namun, anak introvert tidak pernah mengalami lonjakan dopamin yang meledak-ledak, berbanding terbalik dengan anak extrovert.
Teori lain mengenai penyebab introvert mengatakan bahwa anak dengan sifat ini lebih peka terhadap lingkungan, tapi memilih menghindarinya demi mendapatkan kedamaian pikiran dan stimulasi berlebih. Anak introvert kerap menyepi untuk melakukan refleksi diri.
Penyebab introvert juga disinyalir berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Terdapat kemungkinan seseorang yang lahir dalam keluarga introvert akan terus mengembangkan kepribadian tersebut.
Selain itu, lingkungan tempat anak tumbuh memiliki pengaruh yang penting. Mengamati bagaimana anggota keluarga berperilaku dan merespons dalam lingkungan sosial, dapat membantu membentuk kepribadian anak.
Baca Juga
Selain karakteristik dan penyebab introvert, hal lain yang harus dipelajari oleh orangtua adalah fakta bahwa introvert berbeda dari pemalu.
Sikap malu dianggap sebagai perilaku memendam rasa takut atau minder terhadap orang lain, sedangkan introvert adalah sifat anak yang lebih suka menyendiri.
Beberapa stimulasi yang bisa dilakukan orangtua agar anak tetap dapat bergaul dengan teman-temannya adalah:
Bila Anda memiliki kesulitan dalam menerapkan pola parenting terhadap anak introvret, jangan sungkan untuk berkonsultasi pada psikolog atau dokter tumbuh kembang.
Kendati penyebab introvert bukanlah penyakit tertentu, anak dengan sifat ini mungkin membutuhkan bimbingan tersendiri agar lebih terbuka pada lingkungannya.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai pola parenting jika Si Kecil introvert, Anda bisa tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Terdapat sejumlah ciri-ciri anak jenius yang umumnya sudah terlihat sejak usia dini, seperti memiliki kemampuan komunikasi dan bahasa yang baik, suka menyendiri, hingga mampu menyelesaikan masalah dengan baik.
Latihan koordinasi diperlukan untuk melatih kemampuan motorik anak sehingga bisa melakukan tugas sehari-hari secara lancar, akurat dan terkontrol.
Tumbuh kembang anak hidrosefalus biasanya mengalami berbagai batasan karena terlahir dengan kondisi otak yang rusak. Gangguannya dapat berupa autisme, sulit belajar, masalah bicara, dll.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved