logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Arti Intoleransi Makanan dan Bedanya dengan Alergi Makanan

open-summary

Intoleransi makanan adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika saluran pencernaan tidak bisa mencerna makanan dengan baik. Akibatnya, kamu bisa mengalami gejala seperti mual, muntah, kembung, hingga diare saat mengonsumsi makanan tertentu.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

14 Agt 2023

Intoleransi makanan adalah ketidakmampuan tubuh mengolah makanan tertentu

Intoleransi makanan adalah ketidakmampuan tubuh mengolah makanan tertentu

Table of Content

  • Apa itu intoleransi makanan?
  • Jenis intoleransi makanan
  • Cara mengatasi intoleransi makanan

Pernahkah kamu mengalami kembung hingga mual-mual saat mengonsumsi jenis makanan tertentu? Jika ya, kamu mungkin mengalami intoleransi makanan. Kondisi ini membuat sistem pencernaan sensitif terhadap kandungan makanan tertentu, seperti gluten, laktosa, hingga histamin. 

Advertisement

Apa itu intoleransi makanan?

Intoleransi makanan adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan kesulitan saluran cerna untuk mengolah makanan tertentu. Saat kamu mengonsumsi makanan yang tidak dapat ditoleransi saluran cerna kamu, perut mungkin mengalami gejala tidak nyaman seperti kembung, diare, hingga sakit perut setelah makan.

Meski gejalanya mirip, intoleransi makanan berbeda dengan alergi. Alergi makanan adalah kondisi yang disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap makanan tertentu, sementara intoleransi tidak ada hubungannya dengan sistem imun. 

Saat seseorang mengalami alergi, artinya kandungan pada makanan tersebut dianggap berbahaya oleh sistem imun, sehingga tubuh bereaksi dan menimbulkan gejala alergi berupa demam, ruam, gatal, hingga bengkak pada bagian tertentu.

Jenis intoleransi makanan

Intoleransi makanan lebih sering terjadi pada mereka yang mengalami gangguan sistem pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS). 

Berikut adalah jenis intoleransi makanan paling umum yang bisa diderita seseorang:

1. Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa adalah jenis intoleransi makanan yang paling umum. Intoleransi laktosa membuat sistem pencernaan di dalam tubuh bereaksi terhadap kandungan gula dalam susu atau produk susu. 

Ini menyebabkan gejala tidak nyaman seperti perut kembung, mual, muntah, hingga diare setelah minum susu atau makan produk susu yang mengandung laktosa.

Seseorang bisa memiliki kondisi ini karena tubuhnya tidak bisa membuat cukup enzim laktase untuk memecah kandungan laktosa yang terkandung di dalam susu. Biasanya, gejala intoleransi laktosa akan muncul satu sampai dua hari setelah kamu mengonsumsi produk susu.

2. Intoleransi makanan yang mengandung histamin

Histamin adalah senyawa kimia alami pemicu alergi pada tubuh. Orang yang tidak toleran terhadap histamin adalah mereka yang tidak mampu membuat cukup enzim diamine oxidase untuk memecah senyawa ini di dalam tubuh. Akibatnya, setelah kamu makan makanan yang mengandung histamin, sistem pencernaan akan bereaksi dengan menimbulkan gejala seperti mual, muntah, hingga diare.

Histamin bisa ditemukan dalam makanan seperti keju, nanas, pisang, alpukat, dan cokelat. Anggur merah dan beberapa anggur putih juga mengandung histamin. 

3. Intoleransi gluten

Gluten adalah sejenis protein yang sering ditemukan pada produk yang terbuat dari tepung gandum seperti roti atau pasta. Protein ini juga dapat ditemukan pada jelai, barley, dan biji-bijian lainnya. 

Jika mengalami intoleransi gluten, setelah mengonsumsi makanan yang mengandung bahan tersebut, kamu mungkin merasa lelah, mual atau kembung. Nama lain untuk intoleransi gluten adalah sensitivitas gluten non-celiac (NCGS).

Intoleransi gluten berbeda dengan penyakit celiac. Orang dengan penyakit celiac memiliki respons autoimun terhadap gluten. Ini artinya tubuh akan mencoba melawan gluten yang dianggapnya berbahaya untuk tubuh. Akibatnya, saluran pencernaan akan mengalami peradangan dan rusak. 

Sensitivitas gluten dan penyakit celiac memang memiliki banyak gejala yang sama. Namun,  orang dengan intoleransi gluten tidak memiliki gen atau antibodi abnormal dalam darahnya, sehingga tidak akan menyebabkan peradangan atau kerusakan pada organ pencernaan.

Baca juga: Apa Perbedaan Alergi Susu Sapi dengan Intoleransi Laktosa?

Cara mengatasi intoleransi makanan

Tidak ada pengobatan atau obat khusus untuk mengobati intoleransi makanan. Namun, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meredakan gejala yang timbul, seperti: 

  • Kenali dan catat makanan yang diduga menjadi penyebab intoleransi
  • Jangan konsumsi makanan yang menjadi penyebab intoleransi atau kurang porsinya sedikit demi sedikit
  • Pastikan untuk selalu melihat label kemasan sebelum membeli makanan apapun
  • Berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan jenis makanan lain agar tetap dapat memenuhi kandungan nutrisi yang dibutuhkan tubuh

Untuk membantu mengatasi gejala gangguan pencernaan, kamu mungkin bisa mengonsumsi obat, seperti berikut ini:

  • Antasida, untuk membantu mengurangi gejala mulas atau gangguan pencernaan. Obat ini tersedia tanpa resep dokter dan dijual dalam bentuk cair atau tablet.
  • Pepto-Bismol dan imodium, untuk mengatasi perut bergas dan diare akibat intoleransi makanan
  • Lactase, suplemen yang dapat membantu mencegah gejala perut kembung, gas, sakit perut, dan diare pada orang dengan intoleransi laktosa

Jika kamu mengalami gejala intoleransi makanan atau kesulitan memilih jenis makanan yang aman dikonsumsi, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter gizi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu juga harus mendapatkan penanganan segera jika kondisi intoleransi pada makanan ini sudah menyebabkan kekurangan gizi.

Advertisement

alergiintoleransi laktosakeracunan makanan

Ditulis oleh Rianti Dea Rizky Pratiwi

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved