Penyebab infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri E. coli. Namun, ada banyak faktor penyebab lain yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena infeksi saluran kencing (ISK), salah satunya kebiasaan buruk tidak membersihkan alat genital hingga menggunakan alat kontrasepsi.
14 Jan 2023
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Penyebab utama infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri
Table of Content
Apakah Anda sering ingin buang air kecil meskipun sudah ke toilet beberapa kali? Bisa jadi Anda mengalami infeksi saluran kemih. Penyebab infeksi saluran kemih secara umum disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun, ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu seseorang mengalami kondisi ini.
Advertisement
Infeksi saluran kemih dapat terjadi di seluruh sistem saluran kemih, baik yang menghubungkan antara ginjal dan kandung kemih (ureter) ataupun kandung kemih ke saluran urine yang mengeluarkan urine keluar tubuh (uretra)
Apa saja hal-hal yang dapat menyebabkan risiko seseorang mengalami ISK meningkat? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Penyebab infeksi saluran kemih yang paling umum adalah bakteri E.Coli. Bakteri ini bisa berpindah dari anus ke saluran kencing.
Umumnya, infeksi saluran kemih terjadi pada bagian kandung kemih atau uretra.
Wanita cenderung lebih sering mengalami infeksi saluran kemih karena uretranya lebih pendek sehingga membuat bakteri lebih mudah memasuki kandung kemih.
Selain itu, uretra wanita memiliki posisi yang dekat dengan anus dan hal tersebut membuat bakteri E.Coli lebih mudah menginfeksi uretra wanita.
Namun, infeksi bakteri pada saluran kemih ini dapat dipicu oleh beberapa faktor. Berikut adalah faktor risiko yang menyebabkan seseorang bisa terkena infeksi saluran kemih (ISK):
Salah satu faktor yang meningkatkan risiko penyebab infeksi saluran kencing adalah kebiasaan buruk tidak membersihkan alat kelamin dengan benar. Bakteri bisa masuk ke dalam saluran uretra dan menyebabkan infeksi akibat cara membersihkan alat kelamin yang tidak benar, khususnya pada wanita setelah buang air besar. Infeksi pada bagian kandung kemih umumnya disebabkan oleh bakteri E.Coli dari anus.
Hindari kebiasaan untuk membersihkan kelamin dengan mengusap tangan dari anus ke depan. Untuk mencegah ISK, basuh atau usaplah vagina dari depan ke belakang, yakni dari vagina menuju anus.
Berhubungan intim bisa menjadi salah satu penyebab infeksi saluran kencing. Umumnya, bakteri ini akan menyebar melalui aktivitas seksual antara pria dengan wanita.
Momen penetrasi saat penis atau jari masuk ke vagina juga bisa menyebabkan bakteri masuk ke dalam kandung kemih dan uretra wanita. Jika Anda tidak buang air kecil setelah berhubungan seks, besar kemungkinan bakteri akan berkembang biak dan menyebabkan infeksi.
Infeksi saluran kemih pada bagian uretra juga dapat disebabkan oleh bakteri dari anus maupun tertular dari hubungan seksual. Beberapa penyakit yang ditularkan secara seksual yang dapat menginfeksi uretra adalah, herpes, gonore, klamidia, dan sebagainya
Buang air kecil setelah berhubungan seks dapat membantu mendorong bakteri E.coli yang mungkin berada di saluran kencing untuk keluar.
Saat tubuh kekurangan air atau dehidrasi, ginjal akan kehilangan cairan. Padahal, ginjal membutuhkan cairan yang cukup untuk dapat berfungsi dengan baik.
Kekurangan cairan, khususnya air putih dapat mengganggu kuantitas buang air kecil Anda dan menyebabkan warna dan aroma urine berubah menjadi lebih pekat. Kekurangan cairan pada ginjal juga dapat memancing bakteri untuk menyerang dan meningkatkan faktor risiko penybebab infeksi saluran kemih.
Minumlah lebih banyak air atau penuhi kebutuhan cairan yang dianjurkan per hari untuk mencegah terjadinya infeksi pada organ tubuh yang lainnya.
Sistem daya tahan tubuh yang lemah juga bisa menjadi faktor risiko penyebab ISK. Tubuh memiliki mekanisme tersendiri untuk melawan penyakit. Sistem imunitas bekerja untuk melawan bakteri dan virus, sekaligus menghindari Anda dari gangguan kesehatan.
Saat sistem imunitas rendah atau terganggu, fungsi kerja dalam melawan patogen penyebab penyakit juga akan berkurang. Akibatnya, Anda akan lebih mudah terkena penyakit serius, salah satunya seperti infeksi saluran kencing.
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan sistem kemih juga bisa jadi salah satu penyebab infeksi saluran kemih. Umumnya, infeksi muncul sebagai komplikasi dari penyakit yang menghambat aliran urine, seperti batu ginjal atau penyakit BPH (pembesaran prostat jinak) yang bisa dialami pria.
Pembesaran prostat dapat membuat saluran uretra (saluran keluarnya urine dari tubuh) menyempit. Akibatnya, Anda tidak dapat mengosongkan kandung kemih. Tak boleh dibiarkan, urine yang tinggal di dalamnya bisa menjadi media pertumbuhan bakteri yang ideal. Kondisi ini juga hampir serupa pada kebiasaan menahan kencing untuk waktu yang lama.
Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk diafragma juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena infeksi saluran kencing dibandingkan mereka yang menggunakan alat kontrasepsi bentuk lainnya.
Selain itu, penggunaan agen spermisida dalam alat kontrasepsi juga bisa memicu penyebab terjadinya infeksi pada saluran kencing.
Mereka yang biasanya tidak bisa buang air kecil sendiri setelah operasi umumnya membutuhkan tabung bernama kateter untuk bantu mengalirkan urine keluar dari tubuh. Sayangnya, pemasangan kateter ini juga dapat menjadi penyebab munculnya infeksi saluran kencing, sehingga perlu dirawat dengan baik agar tetap higienis.
Meskipun terkadang tidak menimbulkan gejala, terdapat beberapa ciri-ciri infeksi saluran kemih yang mungkin dapat Anda alami, seperti:
Tiap daerah pada sistem saluran kemih yang terinfeksi memperlihatkan gejala yang berbeda-beda.
Jika daerah yang terinfeksi adalah kandung kemih, penderita dapat mengalami tekanan di panggul, ketidaknyamanan pada perut bagian bawah, adanya darah pada urine, dan buang air kecil yang sering dan terasa sakit.
Bila yang terinfeksi adalah uretra, maka penderita dapat merasakan gejala berupa sensasi panas atau terbakar saat buang air kecil. Selain itu, penderita akan mengalami keluarnya cairan dari alat kelamin (discharge) seperti keputihan.
Jika daerah yang terinfeksi adalah ginjal, penderita biasanya akan mengalami demam yang tinggi, menggigil, mual, muntah, serta sakit di punggung bagian atas dan samping tubuh.
Jika memiliki gejala ISK seperti di atas, ada beberapa langkah perawatan rumahan yang bisa Anda lakukan untuk meringankan gejala, seperti:
Jika gejala terus berlanjut, segera berkonsultasi pada dokter. Selanjutnya dokter akan melakukan diagnosis apakah gejala yang Anda alami benar merupakan infeksi saluran kemih.
Jika benar menderita ISK, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik sebagai langkah pengobatan awal. Beberapa obat ISK yang mungkin diresepkan, antara lain:
Jika ISK kembali setelah perawatan, atau Anda mengalami 2 kali ISK dalam 6 bulan, maka dokter mungkin akan meresepkan obat antibiotik kembali dengan dosis rendah dan krim vagina yang mengandung estrogen untuk Anda yang sudah menopause.
ISK jangka panjang terkait dengan peningkatan risiko kanker kandung kemih pada orang berusia 60 tahun ke atas. Jadi, Anda perlu berkonsultasi lebih lanjut pada dokter spesialis.
Perlu diketahui bahwa gejala-gejala infeksi saluran kemih serupa dengan batu ginjal, kanker kandung kemih, kandung kemih yang terlalu aktif, atau prostat yang membesar (pada pria).
Oleh karenanya, penting bagi Anda dan orang-orang terdekat Anda untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala di atas agar dokter dapat melakukan pemeriksaan yang menyeluruh. Tidak lupa, lakukan langkah pencegahan dengan menghindari penyebab infeksi saluran kemih seperti yang telah dipaparkan sebelumnya.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Nilai pH urine normal berkisar antara 4,5-8,0 dengan rata-rata 6,0. Nilai di bawah dan di atas rentang tersebut bisa menandakan gangguan kesehatan dalam tubuh.
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat di lingkungan rumah sakit akibat bakteri, virus, maupun jamur. Gejala yang ditimbulkan mulai dari batuk, demam, hingga infeksi pada luka operasi.
Janin kembar Irish Bella dan Ammar Zoni meninggal dalam kandungan setelah bertahan 6 bulan lamanya. Sebelumnya, Bella juga pernah mengalami infeksi saluran kemih. Bagaimana ISK pada ibu hamil bisa terjadi?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved