Di saat ibu menyusui susah buang air besar (BAB) atau sembelit, rasa tidak nyaman akan menghantui busui. Penyebabnya beragam, mulai dari stres hingga perubahan pola tidur.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
16 Des 2020
Ibu menyusui susah BAB atau sembelit dapat disebabkan oleh pola makan yang buruk.
Table of Content
Susah buang air besar (BAB) atau sembelit sering kali terjadi pada ibu menyusui. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan postpartum constipation. Sembelit bisa menyebabkan proses menyusui Si Kecil terganggu. Untuk mengantisipasinya, simak penyebab dan cara aman mengatasinya ini.
Advertisement
Sebagian besar penyebab ibu menyusui susah BAB bersifat sementara dan mudah untuk diatasi. Bagi Anda yang tengah mengalaminya, berikut adalah sederet kemungkinan penyebabnya.
Rasa sakit akibat melahirkan mungkin terlupakan setelah melihat senyuman lucu Si Kecil. Namun, sebenarnya tubuh Anda masih dalam masa pemulihan.
Bekas jahitan episiotomi atau operasi caesar pun masih tertanam. Kondisi ini dapat membuat Anda kesakitan saat buang air besar. Hasilnya, Anda tidak bisa mengejan maksimal sehingga feses sulit dikeluarkan.
Pengencangan otot sfingter di bokong juga bisa terjadi tanpa Anda sadari. Reaksi alami ini dapat menyebabkan ibu menyusui susah BAB.
Di samping itu, mengejan saat sedang melahirkan dapat merusak otot dasar panggul atau otot sfingter anus. Lagi-lagi, kondisi ini dapat membuat Anda sulit BAB.
Perubahan pola tidur setelah memiliki bayi merupakan hal yang sulit dihindari. Jadwal tidur malam menjadi tidak beraturan karena Anda harus menyusui bayi beberapa kali di tengah malam atau dini hari.
Perubahan pola tidur ini dipercaya dapat memicu stres sehingga sulit BAB pun terjadi. Rasa lelah akibat kurang tidur juga berkontribusi dalam mengubah pola buang air besar Anda.
Mengalami stres saat baru punya anak adalah hal yang wajar. Saat stres menyerang, terjadi peningkatkan hormon kortisol yang dipercaya bisa mengganggu sistem pencernaan sehingga menyebabkan diare atau sembelit.
Meskipun Si Kecil adalah prioritas utama, bukan berarti Anda boleh melupakan kesehatan sendiri. Sebab, kebugaran tubuh Anda sangat dibutuhkan untuk menjaga dan merawat bayi.
Anda disarankan untuk makan dan minum secara teratur saat menyusui bayi. Pola makan yang teratur dapat mencegah terjadinya berbagai masalah, salah satunya susah BAB.
Anda juga bisa mengonsumsi lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti buah dan sayuran, untuk membantu mengatasi sembelit.
Sangat wajar jika Anda merasa lelah setelah menyusui dan merawat bayi. Inilah alasan mengapa Anda disarankan untuk mendapatkan istirahat yang cukup.
Namun, jangan sampai Anda tidak aktif bergerak karena bisa memperlambat sistem pencernaan. Selain itu, kurang bergerak setelah melahirkan juga dipercaya dapat menyebabkan susah BAB.
Terkadang ibu menyusui membutuhkan obat-obatan pereda nyeri untuk mengatasi rasa sakit akibat bekas jahitan persalinan. Namun, tahukah Anda kalau obat-obatan pereda nyeri memiliki efek samping berupa susah BAB atau sembelit? Jika ini kasusnya, bicarakan dengan dokter untuk meminta obat lain yang minim efek samping.
Dokter biasanya akan memberikan berbagai macam vitamin untuk menunjang kesehatan Anda setelah melahirkan.
Akan tetapi, beberapa vitamin ini mengandung zat besi dan berbagai nutrisi lain yang terkadang dapat menyebabkan sembelit. Jika hal ini terjadi, diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan vitamin lain yang tidak menimbulkan efek samping.
Ambeien atau wasir juga bisa menjadi penyebab ibu menyusui susah BAB. Umumnya, hal ini terjadi pada Anda yang melahirkan normal.
Jangan khawatir, ambeien setelah melahirkan akan hilang dalam waktu beberapa minggu. Meski begitu, datanglah ke dokter untuk memeriksakan diri.
Terdapat berbagai macam cara mengatasi susah BAB pada ibu menyusui yang aman dan dapat dilakukan di rumah.
Cobalah untuk mengonsumsi lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti gandum, kacang-kacangan, sayuran, serta buah. Makanan tinggi serat dapat membantu mengatasi sembelit atau susah BAB.
Selain mengonsumsi lebih banyak makanan berserat tinggi, Anda juga disarankan untuk minum air putih lebih teratur.
Nantinya, makanan tinggi serat yang sudah masuk ke dalam tubuh akan menyerap air yang Anda minum sehingga feses akan lebih lunak dan mudah dikeluarkan.
Meskipun BAB setelah melahirkan bisa terasa sakit, sebaiknya Anda jangan menahannya. Semakin lama ditahan, semakin keras tekstur fesesnya. Kalau sudah begitu, sembelit akan semakin menjadi-jadi.
Usahakan untuk tidak bermalas-malasan selama masa pemulihan setelah melahirkan. Cobalah untuk berolahraga ringan seperti jalan kaki. Aktivitas menyehatkan ini dapat membantu Anda melancarkan BAB.
Namun, bagi Anda yang baru menjalani operasi caesar, ada baiknya berkonsultasi dulu pada dokter sebelum berolahraga ringan.
Sebelum mengonsumsi obat-obatan susah BAB, Anda wajib untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Dengan begitu, dokter bisa meresepkan obat-obatan sembelit yang aman untuk dikonsumsi.
Umumnya, dokter dapat memberikan obat pencahar, seperti psyllium, metilselulosa, bisacodyl, atau minyak jarak (castor oil).
Jika berbagai obat-obatan di atas belum bisa mengatasi susah BAB, dokter mungkin akan memberikan obat pencahar yang lebih kuat lagi seperti docusate sodium.
Baca Juga
Ibu menyusui susah BAB adalah kondisi yang wajar. Namun, jika masalah ini sampai mengganggu proses menyusui Si Kecil, sebaiknya segera konsultasikan masalah ini dengan dokter.
Jika Anda belum ada kesempatan untuk datang ke rumah sakit, Anda bisa bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play!
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Ibu menyusui makan daging kambing tidak terlalu dianjurkan karena tinggi kolesterol dan lemak jenuh. Namun, cara mengolah dan memasak yang tepat dapat mengurangi risikonya.
31 Des 2020
Mastitis adalah infeksi payudara yang sering terjadi pada wanita menyusui. Mastitis juga bisa terjadi saat saluran ASI tersumbat.
26 Mei 2022
Tubuh manusia adalah rumah bagi triliunan bakteri, virus, dan juga jamur. Secara kolektif, mereka disebut dengan mikrobiota. Istilah mikrobiota pencernaan secara spesifik mengacu pada mikroorganisme yang ada di usus.
13 Sep 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved