Hipopigmentasi adalah kondisi kulit yang membuat sebagian warna kulit berwarna lebih terang dibandingkan warna kulit di sekitarnya. Masalah pigmentasi kulit ini dapat terjadi akibat kurangnya pigmen melanin sehingga muncul bercak putih pada kulit.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
22 Mei 2020
Hipopigmentasi pada area tangan
Table of Content
Hipopigmentasi adalah kondisi kulit yang membuat sebagian warna kulit berwarna lebih terang dibandingkan warna kulit di sekitarnya. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak putih pada kulit.
Advertisement
Walaupun umumnya tidak berbahaya, hipopigmentasi kulit dapat mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri. Lantas, apa penyebab dan cara mengatasi hipopigmentasi? Yuk, ketahui jawabannya dalam artikel berikut ini.
Hipopigmentasi adalah masalah kulit yang terjadi akibat kurangnya pigmen melanin, yakni pemberi pigmen yang menentukan warna kulit, sehingga muncul bercak-bercak kulit berwarna lebih terang daripada kulit normal di sekitarnya.
Pigmentasi kulit ini dapat terjadi di beberapa bagian tubuh atau bahkan juga di semua bagian tubuh. Ukuran dan bentuk bercak putih pada kulit cenderung berbeda-beda.
Kondisi ini dapat dialami pada orang dari semua ras, tetapi mungkin lebih mudah terlihat pada orang dengan kulit lebih gelap karena kontras antara warna kulit alami dan bercak putih.
Pada dasarnya, penyebab hipopigmentasi adalah adanya riwayat kerusakan pada jaringan kulit, seperti infeksi kulit, lecet, peradangan, luka bakar, hingga trauma lain pada kulit.
Prosedur perawatan kulit, seperti chemical peeling dan perawatan laser, yang dilakukan dengan cara yang salah atau bukan oleh ahlinya dapat meningkatkan risiko hipopigmentasi.
Meski demikian, kondisi kelainan genetik dan lingkungan juga dapat memicu hipopigmentasi.
BACA JUGA: Hiperpigmentasi Kulit, Penyebab dan Cara Ampuh Menghilangkannya
Berdasarkan pemicunya, berikut adalah penyebab hipopigmentasi kulit terbagi sebagai berikut.
Albinisme adalah kondisi kelainan akibat mutasi genetik sehingga membuat warna kulit terlalu pucat bahkan tidak berwarna sama sekali.
Mengingat orang albino tidak dapat memproduksi pigmen melanin secara maksimal, mereka biasanya memiliki rambut berwarna putih atau bola mata berwarna biru.
Mirip dengan albinisme, vitiligo merupakan kondisi yang menyebabkan warna kulit menjadi lebih terang daripada warna kulit di sekitarnya.
Alhasil, muncul bercak putih halus pada kulit di beberapa bagian tubuh tertentu, seperti wajah atau lengan, hingga di semua bagian tubuh. Bahkan, tak jarang bercak putih pada kulit muncul di sekitar area mulut dan rambut.
Penyebab vitiligo sendiri belum dapat diketahui secara pasti. Namun, para ahli percaya bahwa penyakit autoimun yang menyebabkan rusaknya sel-sel pembentuk pigmen melanin.
Pityriasis alba adalah kondisi kulit yang berwarna putih yang sebelumnya sempat memerah dan mengelupas. Umumnya, kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa waktu
Masalah pigmentasi kulit ini sering kali terjadi pada anak. Bercak putih biasanya akan timbul di wajah dan area yang tidak tertutup pakaian.
Penyebab pastinya belum dapat diketahui secara pasti, tetapi dipercaya ada kaitannya dengan eksim dan paparan sinar matahari.
Tinea versicolor atau panu merupakan hipopigmentasi kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur pada kulit. Walaupun tidak menyebabkan komplikasi, gejala bintik-bintik bersisik ini bisa terasa mengganggu.
Menurut American Academy of Dermatology, penyakit kulit ini kerap dialami oleh orang-orang yang tinggal di wilayah beriklim tropis. Orang dengan kulit berminyak atau sering berkeringat juga rentan mengalaminya.
Lichen sclerosus adalah bercak putih pada kulit yang dapat membesar, berdarah, dan meninggalkan bekas luka. Kondisi ini dapat terjadi pada area kelamin, payudara, lengan, dan tubuh bagian atas. Meski dapat dialami oleh siapa saja, lichen sclerosus rentan dialami oleh perempuan menopause.
Masalah kulit lain, seperti dermatitis atopik, dermatitis kontak, psoriasis, luka bakar, atau infeksi kulit bisa membuat warna kulit menjadi lebih terang daripada kulit normal di sekitarnya. Pada orang yang mengalami eksim, proses penyembuhan warna kulit dapat berubah menjadi berwarna putih.pit
Pada dasarnya, hipopigmentasi kulit bukan merupakan kondisi yang berbahaya. Akan tetapi, bila Anda cukup terganggu dan merasa tidak percaya diri akan kemunculannya, ada beberapa langkah tepat untuk mengatasinya.
Tentunya, cara mengatasi hipopigmentasi tetap disesuaikan dengan penyebabnya. Jika hipopigmentasi disebabkan oleh kerusakan kulit yang berasal dari luka, luka bakar, atau infeksi kulit maka proses penyembuhan kulit dapat sembuh dengan sendirinya. Begitu pula dengan pityriasis alba.
Salah satu cara mengatasi hipopigmentasi bisa dengan mengoleskan krim atau salep (kortikosteroid) steroid.
Penggunaan krim kortikosteroid resep dokter dapat membantu mengurangi perubahan warna kulit.
Kendati demikian, salep ini dapat membuat kulit kering. Untuk itu, selalu gunakan krim pelembap untuk mengurangi kulit kering dan rasa gatal akibat penggunaan kortikosteroid.
Penggunaan obat oles (topikal) lain juga mungkin direkomendasikan dokter untuk mengatasi hipopigmentasi jenis tertentu.
Pada penderita lichen sclerosus dan pityriasis alba misalnya, krim antiradang mungkin diresepkan guna melembapkan sekaligus mempercepat proses penyembuhan.
Sedangkan, kasus hipopigmentasi yang disebabkan oleh panu, krim antijamur akan diresepkan untuk membunuh jamur yang hidup pada kulit. Dengan begitu, hipopigmentasi kulit dapat berangsur sembuh.
Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur perawatan kulit tertentu guna meningkatkan warna kulit.
Beberapa prosedur perawatan kulit yang dapat meningkatkan warna pada area kulit yang mengalami hipopigmentasi. Misalnya:
Untuk mengetahui prosedur yang tepat dan risiko efek samping yang mungkin terjadi, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit dulu.
Pada kasus jenis hipopigmentasi seperti vitiligo, ada beberapa perawatan kulit tertentu yang dapat dilakukan untuk mengurangi bercak putih pada kulit.
Salah satunya adalah terapi menggunakan UVB yang dilakukan 2-3 kali dalam seminggu selama beberapa pekan lamanya. Namun pada beberapa orang, hasil dari terapi ini hanya bersifat sementara sehingga bercak putih dapat muncul kembali.
Sementara itu, hingga kini belum ada pengobatan untuk mengatasi hipopigmentasi oleh penderita albinisme. Orang dengan albinisme perlu menggunakan tabir surya setiap saat karena mereka lebih rentan mengalami kerusakan kulit dan kanker kulit akibat paparan sinar matahari.
Baca Juga
Hipopigmentasi adalah kondisi munculnya bercak putih pada kulit. Walaupun tidak berbahaya, kondisi ini dapat mengganggu penampilan hingga menurunkan percaya diri. Oleh karena itu, berkonsultasi dengan dokter merupakan langkah tepat yang bisa dilakukan.
Jika masih punya pertanyaan seputar hiperpigmentasi pada kulit, tanyakan langsung dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Caranya, unduh aplikasi sekarang melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Sindrom Chediak-Higashi atau CHS adalah albinisme sebagian yang sangat jarang terjadi. Umumnya, pasien CHS juga mengalami masalah sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh. CHS adalah penyakit turunan karena ada kecacatan pada fungsi lisosom atau gen Lysosomesare structures atau LYST
12 Jul 2020
Ada beberapa cara menghilangkan panu yang bisa Anda coba, mulai dari mengoleskan tea tree oil, soda kue, hingga menggunakan obat-obatan seperti clotrimazole.
1 Des 2022
Vitiligo adalah kelainan kulit karena kurangnya melanin pada kulit. Gejala vitiligo bisa sembuh sementara dengan perawatan seperti obat oles, terapi cahaya, PUVA, operasi, dan depigmentasi.
9 Jun 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved