logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Inilah 7 Penyebab Hidung Pesek, Benarkah Karena Penyakit?

open-summary

Penyebab hidung pesek adalah genetik, penyakit seperti infeksi dan sindrom william, atau karena kecelakaan, Bentuk hidung manusia bisa berbeda-beda karena pengaruh genetik, lingkungan, dan usia. Manusia yang tinggal di iklim dingin hidungnya lebih sempit karena lebih efisien dalam menghangatkan udara yang masuk ke saluran pernapasan.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

30 Jun 2022

Penyebab hidung pesek adalah genetik sampai penyakit seperti sindrom william

Penyebab hidung pesek salah satunya adalah karena faktor genetik

Table of Content

  • Penyebab hidung pesek
  • Kenapa bentuk hidung manusia berbeda-beda?

Hidung pesek adalah bentuk hidung dengan jembatan tulang hidung yang rendah atau lebih rata dari umumnya. Penyebab hidung pesek bisa berupa kondisi genetik, kecelakaan, atau infeksi. Hidung pesek mungkin juga dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, termasuk sinus kronis.

Advertisement

Penyebab hidung pesek

Pada dasarnya, hidung pesek adalah salah satu bentuk variasi hidung manusia dan merupakan hal yang normal. Meskipun demikian, pada beberapa orang kondisi hidung pesek juga bisa disebabkan oleh penyakit tertentu.

Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi penyebab hidung pesek:

1. Kondisi normal

Hidung pesek umumnya merupakan kondisi normal yang merupakan warisan genetik. Kondisi hidung pesek dapat terlihat sejak masih bayi dan seiring berjalannya waktu, bentuk hidung dapat berkembang menjadi tidak sepesek saat bayi.

Jika Anda memiliki keturunan hidung pesek dan kondisi tersebut tidak disertai gejala atau tanda-tanda masalah maupun kelainan genetik, maka ini merupakan hal yang normal dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

2. Cleidocranial dysotosis

Cleidocranial dysotosis adalah kondisi genetik yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tulang tengkorak dan tulang selangka tidak normal. Tanda-tanda lain dari gangguan ini termasuk persendian yang longgar, lengan dan jari yang pendek, atau meningkatnya risiko patah tulang. Orang dengan kondisi cleidocranial dysotosis mungkin memiliki jembatan hidung yang rendah, sehingga terlihat pesek.

3. Sindrom Williams

Sindrom Williams adalah kelainan genetik perkembangan saraf langka penyebab terjadinya serangkaian fitur wajah, mencakup hidung lebar, mulut besar, wajah bulat, dan pipi bulat. Sindrom ini juga bisa menjadi salah satu penyebab hidung pesek.

Sindrom Williams disebabkan oleh penghapusan lebih dari 25 gen pada materi genetik kromosom 7. Seseorang dengan sindrom williams dapat memiliki berat badan lahir rendah, cacat intelektual ringan hingga sedang, keterlambatan perkembangan, serta fitur wajah yang khas, termasuk kondisi hidung pesek.

4. Down syndrome

Penyebab hidung pesek karena kelainan genetik lainnya adalah down syndrome. Kondisi ini disebabkan adanya kromosom ekstra dimana setiap sel dalam tubuh memiliki tiga salinan kromosom 21 (trisomi 21).

Sindrom ini dapat menyebabkan cacat intelektual ringan hingga sedang, keterlambatan perkembangan dan fitur wajah dan tubuh yang tidak biasa. Orang dengan sindrom Down umumnya memiliki fitur wajah yang rata, termasuk bentuk hidung yang lebih pesek.

5. Infeksi

Penyebab hidung pesek berikutnya adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi. Salah satunya adalah sifilis kongenital, infeksi menular seksual (IMS) yang dapat diderita selama kehamilan dan kemudian ditularkan kepada bayi melalui plasenta, atau melalui kontak dengan saluran vagina saat melahirkan.

Selain dapat memengaruhi perkembangan tulang pada bayi, infeksi sifilis dapat menyebabkan pembesaran hati atau limpa, demam, ruam, dan gejala lain, bahkan mungkin berpotensi mengancam jiwa.

Selain sifilis, penyakit infeksi lainnya yang dapat menjadi penyebab hidung pesek adalah penyakit Hansen atau dikenal juga dengan sebutan kusta.

6. Polychondritis

Polychondritis juga dapat menjadi penyebab hidung pesek. Polychondritis adalah penyakit langka yang dapat menyebabkan peradangan pada tulang rawan di banyak area tubuh dan paling sering menyerang telinga, hidung dan saluran paru-paru. Kondisi ini paling sering terjadi pada orang berusia 50-an atau 60-an.

Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi teori mengungkapkan polychondritis termasuk penyakit autoimun. Kemunculan penyakit ini mungkin dipicu oleh peristiwa tertentu seperti infeksi yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang tulang rawan.

7. Kecelakaan

Selain hal-hal di atas, kecelakaan juga dapat menjadi penyebab hidung pesek. Trauma atau cedera pada area hidung dapat menyebabkan perubahan bentuk hidung menjadi lebih rendah dibandingkan sebelumnya.

Baca Juga: Apa Saja Cara Mengecilkan Hidung yang Aman?

Kenapa bentuk hidung manusia berbeda-beda?

Bentuk hidung manusia dapat dipengaruhi beberapa hal yang membuatnya menjadi berbeda-beda. Beberapa hal yang memengaruhi bentuk hidung manusia antara lain:

1. Genetik

Hal utama yang dapat memengaruhi bentuk hidung Anda adalah faktor genetik. Setidaknya terdapat empat bagian DNA yang telah diperkirakan peneliti dapat mengontrol bentuk hidung Anda.

Keberadaan gen-gen tersebut di atas menjadi penyebab hidung pesek atau mancung yang Anda miliki, termasuk juga ukuran lubang hidung dan lebar batang hidung. Gen-gen ini diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang kedua belah pihak orangtua Anda.

2. Lingkungan

Selain faktor genetik, hal lain yang diperkirakan dapat berperan dalam memengaruhi bentuk hidung adalah kondisi lingkungan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang dengan lubang hidung lebih lebar berkorelasi dengan populasi yang nenek moyangnya berevolusi di daerah yang lebih hangat dan lebih lembab. Ini menunjukkan bahwa iklim merupakan faktor pendorong dalam evolusi bentuk hidung.

Sementara itu, teori menyebutkan bahwa lubang hidung yang lebih sempit dapat mengubah aliran udara sehingga selaput hidung dapat menghangatkan dan melembapkan udara yang masuk dengan lebih efisien. Maka individu dengan hidung lebih sempit dapat bertahan hidup lebih baik di iklim yang lebih dingin.

3. Usia

Hidung akan tumbuh sepanjang masa kanak-kanak hingga remaja. Tidak jarang, anak-anak yang hidungnya pesek memiliki hidung yang lebih mancung saat dewasa.

Selain karena faktor pertumbuhan, perubahan bentuk hidung juga dipengaruhi oleh perubahan kekencangan kulit. Semakin tua, bentuk hidung biasanya akan jadi semakin panjang.

Baca Juga

  • Mengenal Rhinitis Alergi dan Rhinitis Non Alergi
  • Mekanisme Indra Penciuman dan Gangguan yang Mungkin Menyerang
  • Kenali Tanda dan Cara Perawatannya di Rumah

Itulah penyebab hidung pesek serta faktor yang dapat memengaruhi bentuk hidung manusia. Kondisi hidung pesek yang tidak disertai keluhan mengganggu tidak perlu dikhawatirkan. Terlepas dari bentuk hidung Anda, jika menemukan berbagai gejala tidak biasa pada bagian hidung, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter baik secara langsung atau melalui online lewat fitur Chat Dokter di Aplikasi Kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.

Advertisement

patah hidunghidung tersumbathidung berdarah

Ditulis oleh Nenti Resna

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved