logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

Mengenal Penyebab Hernia dan Cara Mengatasinya

open-summary

Penyebab hernia merupakan kombinasi dari dua hal, yaitu tekanan dan celah atau adanya kelemahan pada otot. Turun berok umumnya terjadi karena mengangkat beban yang terlalu berat.


close-summary

18 Apr 2023

| Anita Djie

Penyebab hernia pada pria

Memahami penyebab hernia membuat Anda dapat mencari cara pencegahannya

Table of Content

  • Apa yang menyebabkan penyakit hernia?
  • Jenis-jenis hernia
  • Bagaimana cara mencegah hernia?
  • Cara mengobati hernia
  • Kapan harus ke dokter?

Pernah dengar kasus turun berok atau usus turun? Banyak yang mengatakan kondisi ini disebabkan karena mengangkat beban yang terlalu berat. Istilah medis yang sering digunakan adalah hernia. Apa sebenarnya penyebab hernia?

Advertisement

Hernia merupakan suatu kondisi saat organ bagian dalam tubuh menyembul keluar dari lapisan atau otot di sekitarnya. Oleh karenanya hernia tidak hanya terjadi pada usus tetapi juga dapat terjadi pada organ bagian dalam lainnya.

Namun secara umum, hernia terjadi pada bagian perut. Tonjolan organ dapat muncul pada bagian pinggang ataupun dada.

Baca Juga

  • Operasi Herina: Langkah, Efek Samping, dan Perawatannya
  • Ragam Pemicu Sakit Perut Bagian Tengah yang Tak Tertahankan
  • Pusar Bayi Bodong, Kondisi yang Bisa Jadi Berbahaya

Apa yang menyebabkan penyakit hernia?

Penyebab hernia merupakan kombinasi dari dua hal, yaitu tekanan dan celah atau adanya kelemahan pada otot. Adanya tekanan pada organ dalam menyebabkan organ tersebut terdorong ke bagian otot yang lemah atau memiliki celah.

Kombinasi tersebutlah yang menjadi penyebab hernia. Kelemahan pada otot bisa saja merupakan cacat bawaan sejak lahir, tetapi terkadang kelemahan pada otot bisa saja muncul nantinya.

Tekanan-tekanan yang menjadi penyebab hernia dapat berupa:

  • batuk atau bersin secara terus-menerus
  • mengangkat barang yang berat tanpa menstabilkan otot perut
  • mengalami diare atau sembelit
  • tekanan saat buang air kecil
  • melakukan aktivitas yang berlebihan

Sementara itu, melemahnya otot dapat disebabkan oleh cacat bawaan, kurangnya nutrisi, kehamilan, merokok, cedera, dan obesitas.

Pada kasus tertentu, penyebab hernia adalah operasi pada perut. Organ bagian dalam menyembul keluar pada daerah yang dioperasi sebelumnya.

Jenis-jenis hernia

Terdapat berbagai jenis hernia yang mungkin dapat memengaruhi kesehatan Anda. Berikut adalah beberapa diantaranya:

1. Hernia umbilikalis

Hernia umbilikalis adalah hernia yang biasanya dialami oleh bayi yang baru lahir, wanita yang melahirkan banyak anak, atau wanita yang mengalami obesitas. Pada umbilical hernia, bagian dari usus kecil mencuat pada dinding perut di dekat pusar.

Sekitar 84 persen dari kasus hernia umbilikalis pada bayi diperkirakan lebih banyak dialami oleh bayi yang lahir secara prematur.

Menurut NHS, sebagain besar dari kondisi hernia umbilikalis bisa sembuh sendiri dalam waktu satu tahun setelah bayi lahir. Sebagian lainnya bisa sembuh hingga umur lima tahun. Meski demikian, benjolan hernia yang membesar atau tak kunjung hilang, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan fisik ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut

2. Hernia hiatus

Hernia hiatus terjadi ketika bagian atas perut melewati celah pada otot diafragma (hiatus) yang merupakan tempat esofagus (saluran lambung).

Kondisi ini umumnya tidak menyebabkan gejala. Jika muncul gejala, maka gejala hernia hiatus tersebut umumnya disebabkan oleh asam lambung, cairan empedu atau udara yang masuk ke dalam esofagus.

3. Hernia inguinal

Hernia inguinal adalah tipe hernia yang biasanya terjadi pada pria. Hal ini terjadi saat usus atau kandung kemih keluar melewati otot perut atau saluran inguinal di pangkal paha.

Di Indonesia, hernia inguinal ini lebih dikenal dengan istilah turun berok. Turun berok terjadi ketika muncul kelemahan atau lubang di area peritoneum, dinding berotot yang umumnya menjaga organ perut tetap di tempatnya. Kerusakan pada peritoneum ini akan memungkinkan organ dan jaringan mendorong atau herniate yang menghasilkan tonjolan.

4. Femoral hernia

Wanita rentan mengalami femoral hernia, khususnya jika wanita tersebut mengalami obesitas atau sedang hamil. Pada femoral hernia, usus masuk ke saluran yang berisi arteri femoral yang terletak di paha bagian atas.

Kondisi ini terkadang akan menimbulkan benjolan pada bagian dalam paha atas atau bagian pangkal paha. Benjolan ini akan terlihat samar, bahkan tak terlihat sama sekali bila Anda berbaring.

5. Incisional Hernia

Hernia insisional umumnya terjadi pascaoperasi, terutama pada orang lanjut usia atau yang mengalami obesitas. Dalam hal ini, usus menyembul keluar melalui daerah otot perut yang dioperasi sebelumnya.

Bagaimana cara mencegah hernia?

Menonjolnya organ dalam pastinya merupakan salah satu pengalaman yang mengerikan. Tidak ada yang menginginkan hal tersebut terjadi pada dirinya.

Mengetahui penyebab hernia tidaklah cukup, Anda juga perlu mengetahui pencegahannya. Beberapa pencegahan hernia yang dapat dilakukan adalah:

  • Mengonsumsi makanan yang mengandung serat untuk melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
  • Berhenti merokok karena merokok bisa mengakibatkan batuk-batuk, yang meningkatkan risiko hernia.
  • Menghindari mengangkat barang yang berat. Jika Anda harus mengangkat barang yang berat, jangan menggunakan otot pinggang, tetapi tekuk lutut Anda sebelum mengangkat barang yang berat.
  • Menjaga berat badan tetap normal dengan mengatur pola makan dan rutin berolahraga.

Jika Anda mengalami hernia, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah operasi diperlukan.

Cara mengobati hernia

Satu-satunya cara yang efektif untuk mengobati hernia adalah menjalankan operasi. Tindakan operasi harus segera dilakukan apabila ukuran hernia semakin membesar atau hernia terjepit dan menyebabkan rasa nyeri yang hebat, seperti pada hernia strangulata.

Operasi hernia terbagi menjadi dua jenis, yaitu operasi secara terbuka dan operasi laparoskopi. Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada ukuran, jenis, dan lokasi hernia Anda.

Operasi terbuka umumnya memerlukan proses pemulihan yang lebih lama dibandingkan dengan operasi laparoskopi. Jika Anda merasakan adanya hernia pada tubuh Anda, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan rekomendasi pengobatan, baik itu melalui pengobatan hernia tanpa operasi ataupun melalui operasi.

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami hernia yang diiringi dengan kesulitan untuk buang air besar atau kentut, tonjolan hernia mengeras, melunak, atau tidak dapat didorong kembali, muntah, atau mengalami rasa sakit yang mendadak dan parah.

Advertisement

herniahernia umbilikalishernia inguinalhernia hiatus

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved