Penyebab hernia merupakan kombinasi dari dua hal, yaitu tekanan dan celah atau adanya kelemahan pada otot. Turun berok umumnya terjadi karena mengangkat beban yang terlalu berat.
18 Apr 2023
Memahami penyebab hernia membuat Anda dapat mencari cara pencegahannya
Table of Content
Pernah dengar kasus turun berok atau usus turun? Banyak yang mengatakan kondisi ini disebabkan karena mengangkat beban yang terlalu berat. Istilah medis yang sering digunakan adalah hernia. Apa sebenarnya penyebab hernia?
Advertisement
Hernia merupakan suatu kondisi saat organ bagian dalam tubuh menyembul keluar dari lapisan atau otot di sekitarnya. Oleh karenanya hernia tidak hanya terjadi pada usus tetapi juga dapat terjadi pada organ bagian dalam lainnya.
Namun secara umum, hernia terjadi pada bagian perut. Tonjolan organ dapat muncul pada bagian pinggang ataupun dada.
Baca Juga
Penyebab hernia merupakan kombinasi dari dua hal, yaitu tekanan dan celah atau adanya kelemahan pada otot. Adanya tekanan pada organ dalam menyebabkan organ tersebut terdorong ke bagian otot yang lemah atau memiliki celah.
Kombinasi tersebutlah yang menjadi penyebab hernia. Kelemahan pada otot bisa saja merupakan cacat bawaan sejak lahir, tetapi terkadang kelemahan pada otot bisa saja muncul nantinya.
Tekanan-tekanan yang menjadi penyebab hernia dapat berupa:
Sementara itu, melemahnya otot dapat disebabkan oleh cacat bawaan, kurangnya nutrisi, kehamilan, merokok, cedera, dan obesitas.
Pada kasus tertentu, penyebab hernia adalah operasi pada perut. Organ bagian dalam menyembul keluar pada daerah yang dioperasi sebelumnya.
Terdapat berbagai jenis hernia yang mungkin dapat memengaruhi kesehatan Anda. Berikut adalah beberapa diantaranya:
Hernia umbilikalis adalah hernia yang biasanya dialami oleh bayi yang baru lahir, wanita yang melahirkan banyak anak, atau wanita yang mengalami obesitas. Pada umbilical hernia, bagian dari usus kecil mencuat pada dinding perut di dekat pusar.
Sekitar 84 persen dari kasus hernia umbilikalis pada bayi diperkirakan lebih banyak dialami oleh bayi yang lahir secara prematur.
Menurut NHS, sebagain besar dari kondisi hernia umbilikalis bisa sembuh sendiri dalam waktu satu tahun setelah bayi lahir. Sebagian lainnya bisa sembuh hingga umur lima tahun. Meski demikian, benjolan hernia yang membesar atau tak kunjung hilang, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan fisik ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut
Hernia hiatus terjadi ketika bagian atas perut melewati celah pada otot diafragma (hiatus) yang merupakan tempat esofagus (saluran lambung).
Kondisi ini umumnya tidak menyebabkan gejala. Jika muncul gejala, maka gejala hernia hiatus tersebut umumnya disebabkan oleh asam lambung, cairan empedu atau udara yang masuk ke dalam esofagus.
Hernia inguinal adalah tipe hernia yang biasanya terjadi pada pria. Hal ini terjadi saat usus atau kandung kemih keluar melewati otot perut atau saluran inguinal di pangkal paha.
Di Indonesia, hernia inguinal ini lebih dikenal dengan istilah turun berok. Turun berok terjadi ketika muncul kelemahan atau lubang di area peritoneum, dinding berotot yang umumnya menjaga organ perut tetap di tempatnya. Kerusakan pada peritoneum ini akan memungkinkan organ dan jaringan mendorong atau herniate yang menghasilkan tonjolan.
Wanita rentan mengalami femoral hernia, khususnya jika wanita tersebut mengalami obesitas atau sedang hamil. Pada femoral hernia, usus masuk ke saluran yang berisi arteri femoral yang terletak di paha bagian atas.
Kondisi ini terkadang akan menimbulkan benjolan pada bagian dalam paha atas atau bagian pangkal paha. Benjolan ini akan terlihat samar, bahkan tak terlihat sama sekali bila Anda berbaring.
Hernia insisional umumnya terjadi pascaoperasi, terutama pada orang lanjut usia atau yang mengalami obesitas. Dalam hal ini, usus menyembul keluar melalui daerah otot perut yang dioperasi sebelumnya.
Menonjolnya organ dalam pastinya merupakan salah satu pengalaman yang mengerikan. Tidak ada yang menginginkan hal tersebut terjadi pada dirinya.
Mengetahui penyebab hernia tidaklah cukup, Anda juga perlu mengetahui pencegahannya. Beberapa pencegahan hernia yang dapat dilakukan adalah:
Jika Anda mengalami hernia, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah operasi diperlukan.
Satu-satunya cara yang efektif untuk mengobati hernia adalah menjalankan operasi. Tindakan operasi harus segera dilakukan apabila ukuran hernia semakin membesar atau hernia terjepit dan menyebabkan rasa nyeri yang hebat, seperti pada hernia strangulata.
Operasi hernia terbagi menjadi dua jenis, yaitu operasi secara terbuka dan operasi laparoskopi. Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada ukuran, jenis, dan lokasi hernia Anda.
Operasi terbuka umumnya memerlukan proses pemulihan yang lebih lama dibandingkan dengan operasi laparoskopi. Jika Anda merasakan adanya hernia pada tubuh Anda, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan rekomendasi pengobatan, baik itu melalui pengobatan hernia tanpa operasi ataupun melalui operasi.
Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami hernia yang diiringi dengan kesulitan untuk buang air besar atau kentut, tonjolan hernia mengeras, melunak, atau tidak dapat didorong kembali, muntah, atau mengalami rasa sakit yang mendadak dan parah.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pengobatan hernia bisa dilakukan tanpa operasi selama kondisinya ringan. Jenis pengobatannya antara lain menggunakan obat, kompres dingin, jus sayur, hingga yoga.
Turun berok atau hernia adalah keluarnya organ dalam tubuh berupa benjolan, karena jaringan ikat di sekitarnya lemah. Kondisi ini bisa terjadi akibat mengangkat benda berat dan sembelit.
Tidak semua anggapan tentang pusar bayi bodong bisa dipercaya. Mitos-mitos berikut tidak perlu dipercaya dan kenali bentuk penanganan pusar bodong yang tepat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved