Penyebab hamil anggur terjadi ketika sperma salah dalam membuahi sel telur sehingga tumbuh sel-sel abnormal. Hamil anggur dapat dipicu oleh hamil di usia yang terlalu muda atau terlalu tua. Kondisi ini bisa dicegah dengan menghindari kehamilan di usia tua.
2023-03-19 13:45:46
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
penyebab hamil anggur disebabkan oleh pembuahan yang tidak normal
Table of Content
Hamil anggur bisa menjadi salah satu masalah kehamilan yang mungkin terjadi pada ibu hamil. Apa yang dimaksud hamil anggur? Hamil anggur adalah kehamilan yang gagal, di mana janin tidak bisa tumbuh dalam rahim. Penyebab hamil anggur adalah ketika sel telur dan jaringan plasenta yang tidak dapat berkembang malah menjadi sekumpulan kista yang berbentuk seperti buah anggur.
Advertisement
Hal ini terjadi ketika sperma salah dalam membuahi sel telur sehingga tumbuh sel-sel abnormal. Dalam kasus hamil anggur, diperkirakan sekitar 1 dari setiap 1.000 kehamilan didiagnosis mengalami kehamilan anggur.
Untuk menjadi janin yang normal, dibutuhkan 46 kromosom (23 dari sperma dan 23 dari sel telur). Jika jumlah kromosom dalam kehamilan tidak seimbang, hamil anggur atau yang dalam istilah medis disebut mola hidatidosa bisa saja terjadi.
Berdasarkan jenisnya, penyebab hamil anggur dibedakan menjadi dua jenis, di antaranya:
Hamil anggur parsial terjadi karena sel telur dibuahi oleh dua sperma sehingga menyebabkan jumlah kromosom berlebih. Kromosom dari sel telur tetap 23, sementara dari sperma jumlahnya meningkat menjadi 46 sehingga totalnya 69.
Akibatnya, jaringan plasenta abnormal dan perkembangan janin terhambat sehingga bisa menyebabkan gagal tumbuh.
Hamil anggur lengkap terjadi karena gagalnya kromosom dari sperma dan sel telur untuk bersatu. Hal ini menyebabkan jumlah kromosom terbatas menjadi hanya 23 saja sehingga tidak mampu menjadi janin. Yang ada hanya plasenta yang abnormal.
Gejala hamil anggur sulit dideteksi pada awal kehamilan karena mirip dengan kehamilan normal. Namun, seiring bertambahnya usia kehamilan terdapat gejala berikut yang dapat ditunjukkan oleh ibu hamil, seperti pendarahan, mual muntah yang parah, perut membesar melebihi usia kehamilan, keluar cairan berwarna coklat atau gumpalan seperti anggur dari vagina, dan nyeri panggul.
Sebagian besar ibu yang terkena hamil anggur pun akan mengalami keguguran spontan.
Terdapat beberapa penyebab hamil anggur yang harus dihindari wanita. Hal ini sebenarnya berkaitan dengan faktor risiko karena penyebab pasti dari hamil anggur belum dapat diidentifikasi hingga saat ini.
Beberapa faktor risiko penyebab kehamilan anggur, antara lain:
Semua wanita memiliki risiko untuk mengalami hamil anggur, namun kemungkinannya kecil. Hamil anggur lebih sering terjadi pada kelompok usia tertentu.
Hamil di usia terlalu muda (di bawah 18 tahun) atau terlalu tua (di atas 35 tahun) dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hamil anggur. Kehamilan pada usia tersebut memang sangat berisiko mengalami berbagai masalah.
Oleh sebab itu, sebaiknya ibu menghindari untuk hamil pada usia yang terlalu muda atau terlalu tua.
Rendahnya karoten (vitamin A) dalam tubuh mampu meningkatkan risiko seseorang terkena hamil anggur. Hal ini tentu tidak baik, bahkan dapat menyebabkan berbagai masalah lain dalam tubuh.
Oleh karena itu, Anda harus memperbanyak asupan vitamin A agar terhindar dari hamil anggur. Vitamin A dapat Anda temukan dengan mudah, khususnya pada wortel. Anda bisa mengonsumsinya dengan cara direbus ataupun dijadikan sup dan jus.
Jika dulu Anda pernah mengalami hamil anggur, maka Anda berisiko mengalami hamil anggur kembali. Kemungkinan Anda hamil anggur kembali sekitar 1-20%, tergantung pada banyaknya hamil anggur yang pernah dialami.
Baca Juga
Untuk mencegah kehamilan anggur, Anda perlu dengan serius memperhatikan faktor risiko di atas. Ketika berniat untuk hamil lagi, Anda harus berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu untuk memastikan tak ada masalah.
Dokter akan memberitahu Anda kapan waktu yang tepat untuk kehamilan berikutnya agar terhindari dari masalah kehamilan ini dan bisa mendapat kehamilan normal. Umumnya, Anda harus menunda kehamilan sekitar satu tahun setelah kehamilan anggur.
Sisa-sia kehamilan anggur akan menaikkan kadar hormon HCG atau hormon kehamilan setelah proses pembuahan. Bila Anda hamil sebelum jeda sekiranya satu tahun, dokter akan sulit mendeteksi apakah kenaikan kadar HCG ini disebabkan oleh hamil normal atau bekas jaringan abnormal hamil anggur sebelumnya.
Selain itu, langkah pencegahan hamil anggur lainnya adalah menghindari kehamilan di usia tua. Karena sebagaimana kita ketahui, kehamilan di atas 40 tahun bisa meningkatkan risiko terjadinya hamil anggur.
Ketiga faktor risiko tersebut harus Anda hindari untuk mencegah hamil anggur. Namun, memiliki faktor risiko tidak selamanya berarti Anda pasti mengalami hamil anggur. Wanita yang memiliki satu faktor atau lebih juga bisa saja tidak mengalami hamil anggur. Sementara yang tidak memiliki risiko bisa mengalaminya.
Persiapkan kehamilan Anda dengan baik. Jangan sampai terjadi masalah yang menyebabkan Anda gagal untuk hamil. Setelah hamil, jangan lupa pula untuk selalu menjaga kandungan Anda. Kandungan yang bermasalah akan berbahaya bagi janin maupun diri Anda sendiri.
Jika Anda ingin berkonsultasi seputar penyebab kehamilan anggur, Anda bisa bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Selain perubahan fisik yang nyata, faktor hormonal juga bisa menyebabkan gatal ruam saat hamil. Selain itu, ada banyak keluhan ibu hamil lain yang terkadang sulit dijelaskan penyebabnya.
Keguguran tanpa kuret bisa dilalui tanpa komplikasi, terutama jika usia janin masih kurang dari 10 minggu. Selain kuret, janin yang gugur di rahim bisa keluar dengan sendirinya, maupun menggunakan obat tertentu dari dokter.
Hamil kosong terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tidak membelah dan membentuk embrio. Kondisi ini disebabkan oleh kelainan kromosom, yang terjadi saat pembuahan sel telur.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved